Setelah Ervan mengantarkan Bianca pulang, ia pun tidak langsung pulang ke rumahnya melainkan pergi menuju ke rumah sakit.Tapi sebelum pergi, ponselnya berdering, dan ia pun langsung mengangkatnya.
"Halo" jawab Ervan terlebih dahulu.
"..."
"Yaudah saya kesana tan"
Ervan pun mematikan sambungan ponselnya kemudian melaju pergi menuju ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, ia pun pergi menuju ke ruangan ICU, dan saat ia masuk sudah tidak ada siapapun.
Ia pun berlari keluar dan menanyai salah satu suster yang berada di dekatnya.
"Sus, pasien yang ada di ICU dimana?" tanya Ervan sedikit panik. Ralat sebenarnya ia sangat panik.
"Pasien yang bernama Aletta Nabila Raysha?" tanya Suster tersebut dan Ervan pun mengangguk.
"Sudah dipindahkan ke..." belum selesai suster tersebut berbicara, Ervan langsung memotongnya.
"KEMANA SUS?" tanya Ervan makin panik.
"Ke ruang VVIP Rawat"
"Pasien udah sadar dari komanya" ucap Suster tersebut dan Ervan pun menyendarkan tubuhnya ke dinding tembok.
"Makasih sus" ucap Ervan lalu segera pergi menuju ke kamar VVIP Rawat.
Ia pun langsung masuk ke dalam dan melihat Aletta sedang tertawa bersama dengan keluarganya.
"Kakak siapa?" tanya Aletta dan pupus sudah Ervan.
"Sayang, dia ini.." ucapan Renata mama Aletta ia gantungan akibat kode dari Ervan bahwa jangan memberitahunya.
Dokter Aster menceritakan bahwa Aletta dibawa oleh seorang cowo dan Dokter Aster mengatakan bahwa cara pandang Ervan kepada Aletta berbeda.
Kemudian dokter pun datang dan langsung memberitahu kondisi Aletta kepada Ervan.
"Aletta hanya bisa mengingat 60% dan sisanya ia tidak bisa mengingatnya. Biasanya ini disebut Amnesia tidak akut. Jadinya kamu bisa membantunya mengembalikan ingatnya" jelas Dokter Aster dan Ervan pun menatap ke arah Aletta yang menatapnya juga.
"Maaf, saya salah kamar" ucap Ervan lalu keluar dari ruangan tersebut dan berdiri di depan dengan keadaan lemah.
Mengacak-acak rambutnya sambil meninju tembok yang ada di depannya.
***
Esok harinya, Alfa, dan Axel sudah berada di rumah Alfa. Mereka menginap di rumah Alfa karena kelelahan.
"Em jam berapa ini?" tanya Alfa baru saja bangun.
"Jam.." Axel menggantungkan ucapannya.
"Jam 7!!" teriak Alfa dan kini mereka pun loncat dari kasur Alfa dn berlarian menuju ke kamar mandi Alfa.
"Minggir! Gue tuan rumahnya"
"Tapi gue tamu"
"Tamu adalah raja"
"Gak ada, minggir!"
Kini mereka benar-benar bertengkar sampai-sampai telfon milik Alfa berdering.
"Maaf bossku, ada panggilan tuh" ucap Axel lalu ia pun langsung masuk ke dalam kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOROSIS [Completed]
Teen Fiction#2 Ervan [23-02-19] #1 Ervan [26-06-19] Aletta dan ke-empat temannya sedang dalam masa beranjak dewasanya. Masing - masing dari mereka menyukai abang kelasnya kecuali Elora. Hanya dia seorang lah yang tidak tertarik dengan lawan jenisnya, bahkan ia...