"Iya pesanlah sesuatu" ucap ayah tiri Kim-Sora sambil memegang pundak Kim-Sora"Nee" balas Kim-Sora
Kim-Sorapun pergi ke kasir restoran itu untuk memesan minuman."Satu ice americano(dalam bahasa korea)" ucap Kim-Sora kepada pelayan restoran
"Nee" balas pelayan restoran
"Sora!!" panggil paman tirimu yang seorang dokter juga.
"Nee" balas Kim-Sora
"Kamu seorang dokter ya?" tanya paman tiri Kim-Sora
"dokter umum??" tambah paman tiri Kim-Sora
Kim-Sora tersenyum
"Saya dokter spesialis jantung" balas Kim-Sora
Semua orang terkejut tak percaya bahwa Kim-Sora seorang dokter spesialis.
"Satu es americano atas nama Kim-Sora" ucap pelayan restoran tersebut memecah suasana tegang.
Kim-Sora menolehkan kepalanya dan berjalan ke kasir mengambil pesanannya.
"Nee kamsahamnida" ucap Kim-Sora sambil tersenyum kemudian bergabung lagi dengan ibunya
"Bagaimana perkerjaanmu" tanya Jaewan kakak laki laki tiri Kim-Sora
"Pekerjaanku baik baik saja kenapa??" balas Kim-Sora sekaligus lontaran pertanyaan kembali
Wajah Jaehwan mendatar
"nggak papa" balas Jaehwan singkat
Kim-Sora hanya membalasnya dengan senyuman dan menganggukan kepalanya satu kali.
Hubungan Jaehwan dan Lisa adik perempuan tirinya memang sedikit tidak baik layaknya hubungan baik kakak dan adik pada umumnya.
Tak lama kemudian hp Kim-Sora berbunyi itu adalah telfon dari profesor Lee tanpa berpikir panjang lagi Kim-Sora langsung mengangkatnya
Kim-Sora menempelkan hpnya di telinga kanannya
"Nee yeobuseo" sapa Kim-Sora
"Yaa!! Kim-Sora dimana kamu sekarang!? (dalam bahasa korea)" tanya profesor Lee dengan nada sedikit keras
"Maaf profesor saya sekarang sedang makan siang(dalam bahasa korea)" balas Kim-Sora
"Yaa ini bukan jam makan siang cepat kemari sekarang juga(dalam bahasa korea)" ucap profesor Lee dengan nada bicara yang masih sama
"Ada pasien yang menunggu untuk diselamatkan(dalam bahasa korea)" tambah profesor Lee
"Maaf profesor saya kesana sekarang(dalam bahasa korea)" balas Kim-Sora
"Cepat!!! jangan sampai kita kehilangan seorang pasien(dalam bahasa korea)" ucap profesor Lee
"Nee profesor(dalam bahasa korea)" balas Kim-Sora dan langsung menutup telfonnya
Wajah Kim-Sora terlihat sangat panik sehingga ibu dan ayah tirinya sedikit khawatir
"Sora sayang ada apa??" tanya ayah tiri Kim-Sora
"Aaa itu..., appa eomma Sora harus pergi sekarang kalau Sora ada waktu kita bertemu dengan waktu yang lebih lama lagi, nee" ucap Kim-Sora sambil mengambil tas dan jas dokternya
"Terimakasih atas waktunya" tambah Kim-Sora sambil mengenakan jas dokternya
"Iya sayang hati hati" ucap Ibu Kim-Sora
Kim-Sora pun berangkat menuju ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit ia langsung pergi ke ruang operasi setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian khusus untuk operasi.
5 jam kemudian operasinya selesai dan dapat menyelamatkan hidup pasiennya.
Setelah Kim-Sora mengganti pakainnya lagi untuk kedua kalinya Kim-Sora langsung pulang ke rumahnya lebih tepatnya rumah ayah kandungnya yang diberikan kepadanya.
Sesampainya di rumah Kim-Sora langsung membersihkan badannya dan setelah selesai ia membanting tubuhnya di kasur sambil memainkan hp.
"Hah...hari yang melelahkan (dalam bahasa korea)" keluh Kim-Sora
Waktu menunjukan pukul 9 tepat waktu Korea Utara. Kim-Sora pun tertidur pulas.
Keesokan harinya
Kim-Sora terbangun karena hpnya berbunyi
"Haah!!! siapa yang telfon pagi pagi" ucap Kim-Sora
"Eomma??"
Kim-Sora pun langsung mengangkat telfon dari ibu Kin-Sora
"Kim-Sora" ucap Ibu Kim-Sora
"Nee eomma" balas Kim-Sora dengan mata yang masih tertutup
"Apa kamu sibuk sekarang sayang??" tanya ibu Kim-Sora
"Tidak eomma Sora mengambil cuti 1 minggu" balas Kim-Sora
"Ada apa??" tambah Kim-Sora
"Ada yang mau eomma bicarakan bisa kita bertemu sebentar sayang??" tanya ibu Kim-Sora
"Apa sepenting itu tidak bisakah dibicarakan lewat telfon??" ucap Kim-Sora
"Ini penting untukmu sayang" balas ibu Kim-Sora
"Eomma akan mengirim lokasinya, datang lah jika memang kamu tidak sibuk" tambah ibu Kim-Sora
"Nee eomma" balas Kim-Sora