PART 14

587 45 0
                                    

"bagus dong" kata rara

"kamu harus daftar acara ini" kata selfi riang

"enggak !" kata rara tegas

"ayolah... pasti kamu bisa" kata selfi sambil tersenyum

"aku enggak punya bakat seni" kata rara

"bagaimana kamu tau kalau kamu enggak coba dulu" ~selfi

"percaya deh, aku ga punya bakat seni selfiii !" ~rara

"minggu lalu aku mau nurutin kemauanmu buat pergi ke rumah sakit, jadi kali ini kamu harus ngikutin kemauanku. panitia diharuskan merekrut orang untuk ambil bagian dimalam kesenian ini. dan aku belum mendapatkan 1 orang pun yang mau ikut" ~selfi

"kenapa maksa gitu coba" kata rara

selfi memohon "ini acara terakhir untuk kita, tahun depan kita uda lulus ga disini lagi loh. jadi ikut ya ???"

"emang kamu mau nyumbang apa ?" tanya rara

"aku seperti biasa, main piano" selfi nyengir, "jadi, kamu mau ikut ?"

rara tersenyum manis dan menjawab "tidak !"

selfi cemberut "ayolah....", rara tetap menggeleng

"kamu enggak mau melakukannya  buat aku ?" selfi memohon lagi

"gini sel... aku ga mau ikut acara kayak gini" kata rara, "kamu bisa minta aku melakukan hal lain, tapi jangan ini, oke ?"

"ah.. aku tau" kata selfi, "kamu takut ya ? demam panggung atau kamu takut ditertawakan teman-teman? ah.. ternyata rara penakut"

rara kesal "aku enggak demam panggung ! dan aku bukan penakut !"

"kalau gitu buktiin dong !" balas selfi senang

tiba-tiba rara sadar kalau selfi hanya memancing kemarahannya "tunggu dulu.. ini enggak akan berhasil sel.. aku enggak mau ikut !"

selfi mendengus putus asa, "gimana kalaukita taruhan lagi ? genap artinya kamu ikut acarannya, kalau ganjil artinya kamu enggak ikut"

rara menatap selfi curiga  "ok.." kata rara, "tapi sekarang aku yang memetik kelopaknnya"

"okee.." kata selfi

"kalau ganjil kamu ga boleh memaksa lagi ya.." kata rara

"aku janji!" kata selfi

rara mengambil setangkai bunga melati dan mulai memetik dan menghitung kelopaknya, genap!! senyum selfi semakin lebar.

"besok sepulang sekolah  ada latihan, kamu bisa memilih salah 1 pentas yang akan kamu mainkan. selamat bersenang-senang" ~selfi

rara menggerutu kesal.  "kenapa aku selalu kalah sama kamu"

"itu karena aku memang ahli taruhan" kata selfi

"ahli darimana.." ~rara

"ra.." kata selfi, "aku selalu bertaruh setiap hari untuk hidupku dan sampai saat ini aku selalu menang bukan ?"

rara terdiam lama. "ok.. aku ngaku kalah" kata rara

selfi menepuk bahu rara, "ayoo.. semangaat"

**********

semantara itu di sebuah ruangan kantor, seorang wanita menatap foto di mejanya, foto itu adalah putrinya, rara. sesaat yang lalu dia menelepon wali kelas anaknya untuk menannyakan kabar rara 2 minggu belakangan ini.

baru kali ini ada sekolah yang bisa menampung rara lebih dari 2 minggu. beberapa hari ini putrinya sudah jarang keluar. tidak pernah lagi pergi ke club malam. inul menelepon sekretarisnya. "hari ini aku mau pulang lebih cepat, tolong batalkan semua pertemuan hari ini"

semenjak bercerai dengan suaminya, inul sudah mencoba meluangkan waktu untuk rara. tapi  putrinya tidak mau menerima sama sekali.

sepulangnya dari kantor, inul naik ke lantai atas menuju ke kamar putrinya.  inul membuka pintu, "rara belum pulang" katanya dalam hati. inul melihat ke sekeliling kamar rara sekali lagi sebelum menutup pintu.

tidak ada aroma rokok membuatnya tersenyum. rara telah berubah.

**********

ini mimpi buruk !! keluh rara dalam hati. rara memasuki ruangan demi ruangan tempat latihan. dan akhirnya rara memasuki kelas terakhir, kelas drama. seorang guru sedang menulis di papan tulis. "baiklah" guru tersebut memulai, "saya ulang dulu. kita akan mementaskan legenda candi prambanan."

karena tidak ada pilihan lain lagi, rara memasuki kelas terakhir itu. "rara..." kata guru pelatih drama. "apa yang kamu lakukan disini ?"

"saya mau ikut pentas drama ini" kata rara.

guru tersebut mendengus. "sayang sekali semua peran sudah terisi"

rara terdiam, tiba-tiba dia tersenyum. "saya rasa masih ada 1 peran lagi yang bisa saya mainkan" kata rara yakin

**********

setengah jam kemudian rara menemui selfi yang sedang berlatih di ruangan musik. suara piano selfi memenuhi ruangan tersebut. ketika lagu berakhir rara bertepuk tangan. "lagu apa tadi ?" tanya rara.

"beethoven, moonlight sonata" ~selfi

rara duduk si samping selfi. "mau main duet ?"

"sama kamu ?" tanya selfi heran. "enggak ah.... bisa-bisa julukanku sebagai pianis hilang gara-gara kamu"





DETIK TERAKHIRWhere stories live. Discover now