Haechan's

4K 606 198
                                    

WARNING : There is a dangerous scene....!!

.
.

Surga, Neraka dan Dunia ada dalam diri kita. Manusia adalah jurang tanpa dasar. Maka, sulit ditemukan ujungnya. Kau hanya ada dalam kegelapan yang menjuntai laksana angin malam yang mengganggu. Dan pengganggu tak layak untuk berada dalam sangkar laba-laba, karna apa...? Sekali terjerat. Tak akan kubiarkan angin malam masuk kedalam paru-parumu...

-Unknown 3-

.
.
.

Malam itu Seungmin tengah duduk dikedai pinggir jalan dengan sebotol air mineral dihadapannya. Bau rokok yang menyebar membuatnya kadang terbatuk lantaran tidak biasa meghirup aroma tembakau yang pekat. Jika saja bukan karna Haechan yang mengajaknya kemari, Seungmin enggan untuk datang.

"Minum....?!" Teriak seorang pria yang sudah mabuk bersama kelompoknya. Ia menatap Seungmin sambil tertawa terbahak-bahak dan mengacungkan sebotol Soju kearahnya. Seungmin hanya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum menolak secara halus.

"Payah...!" Teriak salah satu diantara mereka. Seungmin hanya meringis tatkala dibilang seperti itu. Bukan karna ia yang merasa payah, Seungmin hanya kasihan melihat komplotan lelaki tersebut. Toh apa untungnya mabuk-mabukan...?

"Seungmin...!" Seseorang menepuk pundaknya membuat Seungmin sedikit berjengit terkejut. Haechan tertawa kecil melihat reaksi Seungmin yang menurutnya berlebihan.

"Loh, cuman air putih...? Memangnya kamu anak SD...?" Haechan kembali tertawa saat melihat sebotol air mineral yang Seungmin pegang.

"Emang kenapa...? Salah...?" Tanyanya dan Haechan hanya tertawa canggung dengan gelengan kepalanya. Kemudian ia memesan satu botol Soju dan hendak menawarkannya pada Seungmin.

"Enggak, makasih... aku gak mau kesadaranku rusak" balasnya. Lagi-lagi Haechan hanya tertawa kecil dan kembali mengangguk.

"Ngomong-ngomong kamu dapet dari mana nomorku....?" Tanya Seungmin kala Haechan tengah menuangkan Sojunya pada gelas kaca berukuran kecil.

"Ada hal serius yang mau aku bicarain ke kamu. Tapi, kamu jangan bilang siapa-siapa dulu ya, ini belum pasti...." ucapnya dengan wajah serius. Seungmin hanya mengangguk mengerti, Haechan pun meminum cairan bening tersebut lalu menatap tajam kearah Seungmin yang masih setia menunggu ucapan selanjutnya.

"Kemarin malam aku mengantarkan surat pada Lee Sajangnim, dia ketua Tim Kriminal Khusus, Tim ku lebih tepatnya. Kau tak tahu seberapa dingin dan penutupnya Lee sajangnim. Aku sedikit ragu untuk mengantar surat tersebut. Tapi aku tetap mengantar surat itu padanya. Setelah surat tersebut diterima, aku sengaja tak langsung kembali karna penasaran dengan dirinya. Alhasil aku sempat menguping dan mengintip lewat celah kecil. Kau harus tau apa yang aku lihat dan apa yang aku dengar" jelasnya terjeda dengan Haechan yang kembali menegak cairan bening tersebut.

"Aku melihat Hyunjin disalah satu layar komputer miliknya...

"Apa...?! Hyunjin....?!" Spontan Seungmin berteriak saat nama mantan sahabatnya disebut-sebut membuat komplotan lelaki tadi menoleh padanya.

"Sstttt" Haechan menaruh jari telunjuknya di bibir Seungmin.

"Jangan keras-keras dong bacotnya" ucapnya kembali. Suara dan persetanan, rasa penasaran yang membludak membuatnya tak henti terus mendesak Haechan agar terus menjelaskan maksudnya.

A Thousand Eyes- StrayKids ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang