01 : Yoon Dowoon

61 8 7
                                    

Sesuai dengan judulnya, kali ini aku mau nyeritain dulu tentang pertama kalinya aku ketemu sama Dowoon, waktu itu kita lagi MOS di SMAN 101 Bandung.

Sesuai dengan judulnya, kali ini aku mau nyeritain dulu tentang pertama kalinya aku ketemu sama Dowoon, waktu itu kita lagi MOS di SMAN 101 Bandung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

27 Juli 19xx

"Kamu belajar yang bener, gak boleh pacaran mulu ya!" Ujar ayahku, sedikit tegas dengan mata sedikit melotot.

Halah Ayah payah, ngapain aku pacaran di hari pertama sekolah? bibit-bibitnya aku gak ada yang tau, cih.

"Apaan sih Ayah, aku baru pertama masuk sekolah juga, udah ribut-ribut hal yang gak bakalan terjadi. Yaudah neng berangkat" ucapku sambil salam kepada Ayahku, kemudian turun dari mobil.

"Assalamualaikum" seru Ayahku mengingatkan, dengan nada yang benar-benar sewot. Seperti meminta setoran pembayaran listrik yang menunggak.

"Eh iya, waalaikumsalam ayah" cengirku, tanpa dosa. Karena aku memang tidak sok suci.

"Eh belegug, kamu yang harusnya ucap salam"

Aku langsung lari saja kedalam, karena aku yakin, Ayah pasti sudah geremet ingin nyubit aku.

dan juga, ini udah telat banget.

Setelah masuk kedalam gerbang (pokoknya kalau kau sekolah yang penting masuk gerbangnya dulu) ini sekolah impianku sejak SMP. Meski ini bukan sekolah favorit tapi sekolah ini menurutku yang paling pas untuk kemampuanku. Oke, selain nilai KKM yang tidak begitu tinggi, jarak sekolahnya juga dekat dengan rumahku, hehe. Iya, aku memang anak yang mager.

Hari ini hari pertama aku masuk sekolah, tentunya sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai pasti selalu ada tradisi tentang pengenalan lingkungan sekolah. iya guys, ini MOS bukan mpls. Jaman dulu mana ada MPLS.

"Selamat datang di SMAN 101 Bandung "

Seruan kencang di akhir pidato pembukaan membuat suara riuh dan juga tepuk tangan memenuhi aula SMAN 101 Bandung.

Sekarang mereka sedang melakukan sesi perkenalan antara pengurus OSIS yang akan memandu kita selama 1 minggu kedepan. Well, meskipun si kakak kelas ini kemungkinan besar gak bakalan kenal sama kita, tapi ini emang udah kaya hal wajib gitulah.

Sekalian dengan pembagian kelompok, membuat suasana semakin riuh karena semua orang saling bersahut-sahutan memanggil nomor kelompok satu sama lain.

Percaya sama aku, disini tuh kaya pasar ayam. Huhu, Ayah. Aku ingin pulang aja.

"Oke baiklah kita sudah umumkan ya nama - namanya. Ada yang belum kebagian kelompok atau belum disebut namanya?"

"Saya!" Acung seorang anak laki-laki dari arah belakang, sambil cengengesan gak tau kenapa.

Aku yang liat jadi jengah sendiri, kenapa dia gainget sih kalau sebenernya dia udah dapet kelompok?

Semoga aja kita gak bakalan berinteraksi lebih dari sekadar teman kelompok.

Before Five Siblings | K.IdolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang