Intuisi

63 5 2
                                    

Dipagi yang dingin ini, secangkir kopi hangat dengan asap yang mengepul menemani gue dalam sepi.

Gue melamunkan kejadian dimana gue baru saja merasakan apa yang dinamakan sakit hati.

"Sill ?" sapa Nayla, gw hanya meliriknya. Nayla menghampiri gw dan duduk di bangku samping gw.

Dengan memandang lurus, lebih tepatnya memandang halaman kos an yang baru saja dituruni air hujan, gw menyuruput kopi yang tak lagi panas.

"sill" panggil Nayla, gw menjawabnya dengan deheman saja.
"sill" panggil Nayla lagi.
"hm?" dehem gw sambil menyeruput kopi

"SIL!" gw tengok Nayla yang sedang menahan emosi
"apa?" tanya gw dengan santai.

"UDAH DEH SIL, LUPAIN AJA. GAUSAH DIPIKIRIN COWO KEK GITU MAH!! MASIH BANYAK KOK COWO DI DUNIA GA CUMA DIA DOANG!!" ucap nayla penuh emosi.

"siapa yang lagi mikirin dia?" ujar gw santai, seakan akan gw ga mikirin dia padahal mah iyaa wkwkwk.

"Ck, gw tau lu mikiran dia!" sewot Nayla.
"serah lo deh" ujar gw sambil seruput kopi, percuma juga ngeladenin si Nayla sikeras kepala dengan seribu emosi.

"Yaelah Sil sudahlah yang lalu biarlah berlalu gak usah dipikirin,dia udah bahagia sama cewe lain" Celoteh Nayla sok bijak (sambil menepuk punggung gw)

"Tumben bijak" ucap gw dengan tenang

"ck, gw bijak salah itu salah. kek raisa aja deh" ucapnya mendramatis, gw hanya memutar bola mata jengah.

"ah lo ga asik sil. Btw gw bosen nih gmn kalo kita hangout?" tanya Nayla.
"gak ah males, mending tidur" ujar gw

"ishhh ayolahhh, pliss sisil sayangg" mohon Nayla, masang muka so imut andalannya, bukannya imut malah jijik ( author nya jahat wkwkwk).

"yaudah ayo deh" gw iyain dah karena gw orangnya ga tega an huhu
:'(, kaya liat dia sama yang lain ga tegaaa huaaaa (plis deh thor, gausah bucin_-"

Nayla memang sahabat gue yang paling ngerti, dalam kondisi apapun dia selalu ada eaaaaaa (apa sih thor apa?)

Matahari pun sudah mulai tergelincir.

Kebetulan hari ini libur sekolah, gw dan Nayla memilih jalan-jalan saja untuk meghilangkan kegalauan ini.

Tak terasa matahari pun sudah tak memancarkan cahaya lagi.
Gue bersama Nayla pulang ke kosan tempat kita istirahat dan tidur.
Karena besok sudah masuk sekolah.

Pagi ini sangatlah cerah, mentari pagi muncul memancarkan sinar cerah dengan semangat 75" eh semangat 45 maksudnya. Sama dengan perasaan gue,Eakk .Karena sekarang gue udah lupain mantan yang ninggalin gue dengan seenaknya saja,semua ini berkat Nayla yang selalu support gue sampai gue bisa move on dari cowok mata kerjanjang itu.

Gue masuk ke kelas dengan hati gembira dan bibir tersenyum-senyum sendiri. Tepat di depan pintu masuk kelas gue disambut ceria oleh sahabat sahabat terempong pokonya dah Riska Resti Sridevi dan Cuneng fitri merekalah sahabat terkonyol sejagat raya,hehe.
"Assalamualaikum gaess".Ucapku dengan gembira.

"Waalaikumsalam"Eh sil katanya lo putus sama Si Reza,tapi kelihatannya lo bahagia banget".Celetuk Maya sambil senyum tipis.

"Ha ha iya May,ngapain juga sedih karna hal begituan,lagian masih banyak kok cowok yang antri untuk dapetin gue.Eakk.

Cinta bertepuk sebelah tanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang