Karakter hanya milik Tuhan, Keluarga, Orang Tua, SMEnt, dan dirinya sendiri.
Mohon maaf apabila ada kejadian atau nama yang serupa, bukan merupakan unsur kesengajaan
"Aku tidak tahu benar apa definisi mencintai dengan baik. Yang aku tahu hanya semenjak ada kamu, kepada yang lain aku tidak tertarik." - farisandani via kumpulan puisi
"Aku minta maaf," ucap Kun sembari menyodorkan setangkai bunga mawar merah dan sebatang cokelat susu ke hadapan pemuda yang sedang sibuk dengan gadgetnya.
"Tidak perlu," tanpa mengalihkan pandangan, pemuda itu menepis tangan Kun dan benda-benda yang dianggap mengganggu pandangannya.
Kun menarik napasnya dalam-dalam, "Aku tak akan mengulanginya lagi."
"Berisik."
"Ten, dengarkan penjelasanku dulu."
Pemuda yang baru saja dipanggil Ten itu mematikan gadgetnya lalu berdiri, "Simpan itu untuk dirimu sendiri. Aku tak ingin mendengar apa pun dari mulutmu itu."
Begitu selesai dengan kalimatnya dan hendak melangkahkan kaki untuk meninggalkan ruangan itu, kamar apartemen yang mereka tempati berdua, Ten merasakan tangannya digenggam dengan erat.
Menahan agar ia tidak pergi, mungkin?
"Apa lagi?" tanya Ten dengan datar.
"Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak bermaksud untuk membuatmu marah. Aku tidak tahu jika-"
"Berhenti. Berhenti di situ," Ten melepaskan genggaman tangan Kun dari tangannya, "Aku kecewa padamu, Kun. Aku kira setelah empat tahun bersama, kau akan mengerti apa yang aku suka dan tidak suka. Tapi nyatanya apa?"
"Aku tidak akan mengulanginya lagi."
"Kau kira aku akan percaya?"
"Tentu, kau harus percaya. Aku tak pernah berdusta padamu."
Ten tertawa mengejek, "Tidak pernah berdusta katamu?"
"..."
"Tidak bisa menjawab, huh?"
"Ten, ayolah. Itu hanya-"
"Apa?!" suara Ten mulai meninggi, "Hanya apa, Kun?"
Sebagai seseorang yang bertanggung jawab lebih dalam hubungan mereka, seorang Qian Kun lagi-lagi hanya bisa menarik napas panjang, berusaha meredam amarahnya yang mulai tersulut.
"Kau bilang padaku bahwa kau ingin pulang ke Fujian sendiri untuk menemui Sicheng, tapi ternyata kau menemui mantan kekasihmu. Mei .. Mei- siapa lah itu namanya. Lalu kau berbohong dengan mengatakan kau akan menjemputku sepulang mengajar tempo hari, aku menunggumu hingga larut malam dan kedinginan karena aku lupa membawa jaketku, tapi ternyata kau tidak datang dan malah sibuk menemani Doyoung!"
Dada Ten naik turun, berusaha memompa udara sebanyak-banyaknya ke dalam paru-parunya yang terasa begitu sesak.
"Kau ini pura-pura tak tahu atau benar-benar tak tahu bahwa Doyoung menaruh perasaan padamu?!"
1 detik
2 detik
3 detik
"Huh? Doyoung menyukaiku?"
"Argh!" Ten menggeram kesal, "Sudahlah. Aku tak ingin bicara denganmu."
Dengan sedikit pemaksaan, Kun kembali membuat Ten duduk di kursinya. Lalu, ia sendiri berlutut dan menyamakan tingginya dengan sang kekasih.
"Apa aku belum memberitahumu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Goodbye
FanfictionKun tahu bahwa beribu maaf yang terucap dari mulutnya tak akan bisa mengubah masa lalu, tak bisa mengganti apa yang telah terjadi. Tapi dengan kata maaf, ia berharap hubungannya dengan Ten, sang kekasih, bisa menjadi lebih baik.