Masa promosi album Flash telah usai. Beberapa tropi kemenangan dari acara musik di televisi telah dibawa pulang oleh X1. Begitu banyak prestasi yang telah diraih grup ini, hingga ranking reputasi boy group juga berada di peringkat atas, mengekori BTS yang sangat senior dan mendunia. Atas banyak pencapaian yang dicapai tim yang dibentuk dari ajang Produce X101 itu, Swing Entertainment mengadakan pesta kecil di gedung kantor yang diisi dengan perayaan simple dan makan bersama. Hari sudah cukup malam ketika mobil van X1 mengantarkan ke-sebelas membernya pulang—jam malam cukup ketat mengingat Nam Dohyon masih di bawah umur.
Sekitar jam 10 malam, semua member sudah berada di dorm mereka. Beberapa di antaranya langsung masuk kamar karena ngantuk berat. Han Seungwoo berdiri di depan kulkas, hampir meraih sebotol soju yang masih tertutup rapat, namun ia terhenti ketika Dongpyo menyapanya.
"Appa tidak tidur?"
Tubuh Seungwoo lelah, tapi kantuk belum berhasil menguasainya. "Sebentar lagi. Kau?" Seungwoo menghampiri Dongpyo di pintu dapur dan mengacak rambut pemuda itu. Seungwoo lalu melarikan pandangannya ke arah ruang tengah, ada Wooseok dan Yohan di sana. "Yohan, kau tidak tidur?"
"Ah, ya, Hyung. Sebentar lagi. Dongpyo-ya, kau mau tidur sekarang?"
"Iya sebentar lagi. Hyung lanjut nonton dulu saja dengan Wooseok-hyung."
Wooseok hanya mengangguk. Tangan kirinya memegang mangkuk dan tangan kanannya mengenakan sarung tangan plastik. Ceker ayam bertengger di sana.
Seungwoo mengedarkan pandangan ke sekeliling. Tak ada siapa-siapa lagi. Sepertinya yang lain sudah tidur.
Apa Seungyoun juga?
"Mencari siapa?" tanya Dongpyo santai.
"Eh? Tidak." Seungwoo tersenyum simpul dan memeluk pundak Dongpyo.
Dongpyo mendongak, menatap Seungwoo dalam-dalam.
"Ada apa?"
"Saranghae."
"Eh?" Seungwoo mengerutkan alisnya. "Nado saranghae...?"
Dongpyo lalu tertawa kecil. "Kukira kau akan menjawab dengan ceker ayam," bisik Dongpyo dengan nada bercanda, khawatir suaranya terdengar sampai telinga Wooseok.
Tapi Seungwoo tertegun.
Jawaban Dongpyo barusan...
"Kau ... bersikap aneh." Seungwoo melepaskan pelukannya dan mengacak rambut Dongpyo lagi.
Dongpyo tersenyum.
"Ada yang kaupikirkan?"
Dongpyo tertawa kikuk. Sebenarnya ia hanya penasaran dengan Seungyoun dan Seungwoo. Terlebih karena sepertinya kedekatan kedua hyung-nya itu lebih dari yang ia ketahui. Maksud Dongpyo, Seungyoun memang sering datang pada Seungwoo. Harusnya itu bukan hal yang aneh. Sayangnya, bayangan ketika ia memergoki Seungyoun ketiduran di kamar Seungwoo dan jemari keduanya terkait itu membuat Dongpyo penasaran.
Bukan cemburu.
Rasanya berbeda.
Lebih ke ... penasaran.
"Kau menyindirku saat di Idol Radio ya?"
"Habisnyaaa..."
"Apa yang akan kau, dan lainnya pikirkan, kalau pernyataan Seungyoun saat itu kujawab seperti jawabanku padamu barusan?"
"Wooseok-hyung dan Jinhyuk-hyung juga saling bilang saranghae saat final stage dulu." Dongpyo mengingat moment final Produce X101 dulu. "Apa ada bedanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jealousy
RomanceOneshot / Sequel to Insomnia / Seungzz Ryeonseung / Canon Compliant "Siapa member yang paling banyak membuatmu tertawa?" Cho Seungyoun. Gara-gara percakapan dengan Dongpyo, malam-malam Han Seungwoo memilih keluar dan berdiam diri di taman. Tapi Seun...