Han Sunhwa. Wanita itu memilah-milah foto selfie-nya dengan adik kesayangannya yang mendapat jatah libur untuk pulang ke rumah. Ia ingin memposting beberapa foto dengan adiknya di media social. Ya, Han Seungwoo. Tidak hanya sang leader X1, seluruh member boy group itu vakum beberapa hari untuk perayaan chuseok. Kesempatan itu digunakan Han Seungwoo untuk beristirahat. Namun kakak perempuannya itu terus menempel pada Seungwoo.
"Kau bisa bilang kalau ini semua, kau dan aku yang membuatnya." Sunhwa tersenyum manis dan menyibakkan rambutnya ke belakang, mengikat rambut panjangnya lebih tinggi. "Tulis satu per satu nama mereka dengan krim itu. Nanti kubantu hias dengan tanda hatiii~"
"Noona, apa kau tidak apa-apa?" decak Seungwoo.
Dapur rumah keluarga Han mendadak penuh dengan coklat. Sunhwa yang memerintahkan Seungwoo untuk membawakan coklat—untuk bocah-bocah X1 yang menggemaskan bagi Sunhwa. Awalnya, Sunhwa membeli cokelat-cokelat batangan dan bahan kue, dalam jumlah sangat banyak. "Aku sedih sekali waktu membaca artikel kalau kalian ber-sebelas tidak ada yang bisa memasak sehingga kalian selalu saja membeli makanan pesan antar, astagaa..."
Seungwoo memicingkan matanya. Padahal kakak perempuannya itu tidak bisa memasak juga.
"Mana bisa kalian mendapatkan gizi cukup?"
Seungwoo mendesah pelan. Ia melirik sekeliling dapur yang berantakan. Di dalam microwave yang sudah mati, ada kue coklat gagal—entah sudah ke berapa kalinya, sepertinya sudah yang ke enam kalinya—malah yang terakhir gosong. Melihat resep memasak dari YouTube memang ide buruk kalau chef-nya adalah kakak beradik Han. "Kenapa harus cokelat, sih?"
Han Sunhwa menepuk kedua pipinya dan tersenyum lebar. "Karena kalian sangat manis."
"Terima kasih."
"Kecuali kau," imbuh Sunhwa. "Kau sangat pendiam dan mudah malu begitu. Kau ini kan sekarang leader X1."
Seungwoo memutar matanya. "Banyak fans bilang aku manis tuh, Noona."
"Siapa yang—eh, aku ingat sesuatu. Kau kan beberapa kali melakukan aegyo," Sunhwa tertawa kencang, "kudengar, Cho Seungyoun selalu membuatmu melakukannya. Melakukan aegyo."
Ketika nama itu disebut, tangan Seungwoo berhenti menghias cokelat di loyang kecil di hadapannya.
"Aku kaget juga waktu kalian sering membuat satu sama lain melakukan aegyo padahal kalian dua member paling tua."
"Noonaa!" rajuk Seungwoo, meminta kakaknya jangan banyak berkomentar banyak. "Dari pada bicara terus, tidak bisakah noona membantuku menulisi nama anak-anak X1 di atas coklat-coklat ini?"
Sunhwa mengerucutkan bibirnya. Ia mendekat ke sisi meja di mana Seungwoo berdiri menghias coklat. Ia menghitung jumlah cetakan berisi kue berbentuk macam-macam di atas meja yang sudah dihias nama member X1. "Kok tidak lengkap sebelas?"
"Nanti aku mau mencoba membuat homemade lagi. Sayang bahan kue nya kalau dibuang."
Sunhwa mengangguk-angguk. "Padahal karena gagal-gagal terus, kau memilih beli coklat yang sudah setengah jadi, hanya tinggal menghias." Sunhwa mendadak tertawa. "Aku bahkan sudah menyerah. Baru nama siapa saja ini yang kautulis?"
"Hmm..."
Sunhwa membaca satu persatu nama hiasan coklat dengan sugar icing di permukaannya. "Yohanie, Dongpyo, Eunsang, Minhee, baru empat." Sunhwa mengangguk-angguk. "Ah, aku titip salam untuk Dongpyo ya!"
"Iya, iya."
"Aigoo, aku suka sekali dengan persahabatan kalian."
Seungwoo menoleh pada kakaknya, melihat wajah kakaknya tersenyum teduh sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Special
RomanceOneshot / Seungzz Ryeonseung / Sequel to Jealousy / Canon Compliant Bertemu kembali di dorm setelah perayaan chuseok, Seungyoun bertemu lagi dengan Han Seungwoo. Lelaki itu membawa banyak cokelat ke dorm karena dipaksa kakak perempuannya. Tapi di an...