☆゚.*・。゚revenge

199 34 5
                                    

Flashback

Author POV

"Dasar, jadi cowok brengsek banget berani mukulin cewek." Setelah lama bersembunyi, Kangmin pun keluar dari tempat persembunyiannya. Yang Kangmin rasakan sekarang adalah amarah yang bergejolak. Doyum yang melihat kedatangan Kangmin hanya menatapnya dengan tatapan remeh.

"Oh, jadi selama ini lo cuman sembunyi? Payah" acuh Doyum. Kangmin yang mendengar omong kosong Doyum hanya memutar bola matanya malas.

"Seharusnya lo keluar sebelum gue pukulin ini cewek."

"Berisik"

Dengan cepat Kangmin berlari meninju perut Doyum yang tengah lengah. Doyum mundur beberapa langkah seraya memegang perutnya yang meringis kesakitan. Ekspresi Kangmin sekarang adalah

Menatap Doyum dengan ganas.

"Harus ditanggung, Jeon Doyum"

Perkelahian tidak dapat dihindarkan oleh kedua pria ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perkelahian tidak dapat dihindarkan oleh kedua pria ini. Kangmin terus-menerus mendaratkan pukulannya kepada Doyum sampai Doyum tidak diberi celah. Kangmin sudah mencapai pada level amarah yang tinggi. Kangmin sudah naik pitam setiap kali melihat Doyum. Terlebih kepada perbuatan Doyum yang sudah menyakiti seorang perempuan, anak baru, dan chairmate Kangmin yaitu Airin.

Kini, posisi Doyum sudah terbaring ditanah. Doyum berkali-kali meringis kesakitan. Namun, Sang lawan tidak habis-habisnya melihat korban pukulannya dengan mata menajam.

Sembari Doyum meringis kesakitan ditanah, Kangmin merogoh saku celananya. Kangmin mengeluarkan benda yang membuat Doyum menelan salivanya dengan susah.

Cutter

Kangmin mendorong kait penguncinya ke atas, membuat mata pisau cutter keluar. Kangmin pun menodong cutternya kepada wajah Doyum yang tepat ada dibawahnya. Hanya beberapa jarak antar mata pisau dan wajah Doyum.

Dahi Doyum sudah berkeringat, mata nya sudah membelalak serta nafasnya sudah tidak teratur.

"Mau apa sekarang? Udah nyakitin cewek sampai babak belur. DASAR COWOK BRENGSEK!" Teriak Kangmin sampai urat dilehernya terlihat, rahangnya mengeras dan matanya menajam. Kangmin sudah tak kuasa menahan amarahnya.

.

Jika saja tidak ada yang datang, mungkin wajah Doyum sudah berlumuran darah.

.

"STOP KANGMIN!"

Ya, seseorang yang baru saja datang ikut campur pada argumen antar Kangmin dan Doyum. Seseorang yang beberapa menit lalu menyapa Kangmin dan mengajaknya makan bersama.

Si Ketos, Kim Minkyu.

"Kangmin berhenti! Lo udah kelewatan!" Teriak Minkyu yang sedang menghampiri 2 bocah laki-laki  yang berantem itu.

"Tahan amarah lo! Lo bisa aja ngebunuh orang karena amarah lo sendiri!" Ucap Minkyu yang tak henti-hentinya memarahi Kangmin yang hampir saja membunuh(?) teman seangkatannya.

"Udah, bawa pergi aja itu orang" Kangmin membuka suara. Suaranya terdengar sangat dingin selawan dengan es kutub Utara. Minkyu yang mendengar omongan Kangmin hanya bisa menurutinya. Minkyu dengan sekuat tenaga mengangkat tubuh Doyum yang sekarat keluar dari rooftop.

—☆

"Astaga, Airin..." lirih Kangmin melihat Airin yang sudah tak berdaya ditanah.

- P R O F I L E -

Author : HOREEEE SELESAI PTS GENGS!1!1!1!1!!! Sebenarnya mau tulis pas hari selasa, tapi lagi pts jadi ditunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author :
HOREEEE SELESAI PTS GENGS!1!1!1!1!!! Sebenarnya mau tulis pas hari selasa, tapi lagi pts jadi ditunda. Untung aja ide nya gak ilang hehe.

Selamat rebahan~!!!

Next | Delete

Inquiry ; [Yoo Kangmin] VeriVery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang