"Lho kok kelas tiga pulangnya barengan sama kelas satu mbak?" tanya Uyun.
"Iya, soalnya tadi ustadz kelas tiga gak rawuh. Jadi ikut kelas satu" jelas Dian.
"Oh seperti itu" cuek Imroatun.
"Mbak Royya Meli, aku titip buku ini dulu soalnya sudah iqomah nanti saya ambil, takut gak dapet jamaah" pinta Aya.
"Iya, taruh disitu saja" jawab Husna.
Husna dan mbak Royya memang tidak melaksanakan sholat karena tamu bulanan mereka yang sedang datang.
_
Sedangkan Aya, Dian, Uyun dan Imroatun bergegas meninggalkan kamar untuk mengikuti jamaah isya. Dengan Aya yang sedang gugup, tanpa ia sadari ada lembar kertas yang jatuh dari buku yang ia titipkan pada Husna dan Royya, yang tidak lain adalah kertas yang berisikan puisi yang ia tulis ketika ia melamun sewaktu ngaji diniyah di kelas satu tadi. Dan tanpa sengaja Husna melihat kertas itu jatuh."Eh, kertas apa itu yang jatuh?" curiga Husna.
"Gak tau Na, coba ambil saja siapa tahu penting" jawab Royya.
"Apaan si nih, kaya punya Mbak Aya" kira Husna.
"Coba baca Na, jadi kepo nih" suruh Royya.
___________
Tatap awal yang tak kukira akan memebekasYang awalnya aku acuh padamu
Berawal di penjara suci ini
Dan Dialah menjadi saksi
Bertemunya aku dengan mu
Dan ternyata rasa ini muncul
Mencintaimu dalam diam
Menyayangimu dalam sepi
Mengagumimu dalam senyum
Mengingatmu dalam hati
Aku terlihat tegar walau sebenarnya hati ini terbakar
Aku seakan bisu, namun aku cemburu
Saat aku mendapatimu
Sedang bersama orang lain
Aku sangat iri mlihat mu bersama orang lain
Orang yang mampu memahami kerumitanmu
Orang yang dapat menjaga dirimu
Entah mengapa,
Aku cemburu, sangat cemburu
Bahkan sakit hati pun tak bisa kuelak
Aku pun sadar, Aku terlalu jauh
Untuk bisa menggapaimu, mencapaimu
Bahkan mendapatkanmu
Bagaimana tidak?
Kau begitu sempurna, kau begitu indah
Dan ketika aku melihatmu
Mataku terbelalak, tubuhku kaku seakan nadi berhenti,
Seakan detup jantungku berhenti untuk berdetak
Aku terkagum akan keindahanmu
Terkagum atas kesempurnaan tatananmu
Aku jatuh cinta padamu
YOU ARE READING
Cinta Dalam Bait Jurumiyah
RomanceMencintai memang tanpa syarat. Tapi tak selamanya syarat dal mencintai itu tidak ada.