sesuatu yang timbul diam diam

6 0 0
                                    

Setelah perkenalan kita kala itu,

Aku berharap semua nya akan kembali normal.kau kembali ke langit,tempat semesti nya bintang berada.dan aku kembali ke bumi,tenggalam dalam rutinitas.hidup ku selama ini sudah teramat tenang,dan aku tidak ingin sekecil adegan berkenalan dengan mu,menjadi efek kupu-kupu yang merusak segala rencana ku di masa depan.percayalah,aku sudah pernah berkumpul dengan asmara,dan patah hati yang di timbulkan nya tidak berdampak baik.aku tidak membutuhkan drama untuk saat ini.namun naas nya,sebuah "Hay,apa kabar?" Dari mu kembali membuyarkan fokus ku.mati Matian aku berkata pada cermin,bahwa perasaan ku untuk mu hanyalah yuforia sesaat.yang akan hilang dalam hitungan hari.semudah itu kau kembali menyeret ku menjadi budak mu,dan bayangan di cermin tertawa mengejek ku." Makan itu cinta" kata nya puas.cinta selalu bersemi di tempat,waktu,dan situasi yang tidak terduga.dia laksana mentari di tengah malam,hijau di antara gersang.cinta tidak pernah datang secara tiba tiba,ia akan mengendap ngendap,menyusup kedalam urat nadimu,meledak kan jantung mu,lalu meninggal kan mu terbakar habis bersama bayang bayang nya dan aku hanya mampu menjadi korban dari kerinduan yang mencekik,yang tersenyum dengan pipi merah merona tat kala kau menyapa ku.bak anak kecil menemukan mainan yang di dambakan,memimpikan mu terasa menyenangkan.meski kau,hanya dapat ku pandangi dari luar hetalase.kau terlalu mahal untuk ku tebus atau apakah perlu aku menjadi penjahat saja?yang mencuri mu hanya aku tak rela orang lain menikmati keindahanmu,ku tampar pipi ku sendiri.bukan,aku bukan anak kecil dan kau bukan mainan.hati mu bukan untuk ku curi,melainkan Untuk ku minta baik baik.sebuah "Hay apa kabar?" Mampu membuat ku seseorang gagal move on.aku mulai takut berbincang dengan mu.setelah kata "Hay apa kabar?" Atau "jangan lupa makan" dan "selamat tidur" dan di setiap obrolan kita aku selalu berusaha mati Matian untuk terfokus pada kata kata mu.sulit bagi ku mendengarkan mu,jika paras mu mendistraksikan ku lagi dan lagi.kali ini,aku tidak bisa mengelak,aku yakin bahwa hati ku sudah ada di genggaman mu,menjadi hak milik bagi mu,atau mungkin,kau hancurkan.namun,tak perlu lah aku berfikir terlalu jauh,sekarang yang terpenting adalah mengatur siasat agar posisi kita berimbang.aku pun harus bisa menggenggam hatimu,karna entah kau sejauh langit atau sedekat langit langit,bagi ku,kau bintang yang aku puja setengah mati.🙂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sesuatu Yang Timbul Diam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang