Fifth

86 15 0
                                    

Harap maklum kalau banyak typo..

***
Diruangan minimalis dengan nuasa abu-abu, pria tinggi berkemeja baby blue yang lengannya sudah di tarik hingga siku duduk sambil membolak balik kertas yang berisi laporan pengajuan kerja sama perusahaan. Tangan kirinya terangkat memijat keningnya yang terasa pusing, hingga suara ketukan mengalihkan perhatiannya daun pintu.

"Masuk,"

Seorang pria akhir 40an masuk membawa beberapa map ditangan kanannya.

"Direktur, saya membawa laporan yang tadi Anda minta. Berkaitan dengan pengajuan kerja sama dengan Emperor Group,"

"Syukurlah, Paman. Kepalaku sudah pusing melihat ini daritadi, tapi tetap juga tidak ku mengerti. Seperti ada yang kurang," Chanyeol dengan menjatuhkan punggung di kursi kebesarannya.

"Anda harus mulia terbiasa, Direktur. Lebih baik Anda lanjutkan nanti saja. Ini sudah masuk jam makan siang,"

"Oh, Paman benar. Aku harus ke rumah sakit karena noona sedang sendirian disana,"

Chanyeol langsung bangkit dari kursinya tanpa merapikan berkas dimeja. Tangannya dengan cepat menurunkan lengan kemeja yang tadi tergulung dan langsung memakai kembali jasnya.

"Paman juga istirahatlah. Aku akan kembali sekitar pukul 3,"

Chanyeol langsung berjalan meninggalkan ruangan. Pak Kang menunduk melepas kepergian direkturnya itu. Namun sesaat kemudian kepala Chanyeol tiba-tiba muncul kembali dari balik daun pintu, membuat pria paruh baya itu sedikit terkejut. Chanyeol tersenyum melihat ekspresi terkejut pegawainya yang ia panggil Paman itu.

"Tolong biarkan saja mejaku berantakan. Dan maaf sudah membuatmu terkejut, Paman,"

Pak Kang hanya mengangguk lemas memaklumi sikap direkturnya yang terkadang kekanakan.

Chanyeol langsung turun ke basement dimana mobilnya berada. Setelah masuk kedalam mobil, tangannya menekan tombol dial angka tiga dilayar dashboard dan langsung tertera nama "Shinie Noona". Lama menunggu tapi tidak ada jawaban. Sambil melajukan mobilnya, Chanyeol kembali menekan dial angka dua dan tersambung ke nomor ibunya-Ny.Park.

"Hallo, Eomma. Apa eomma sudah di rumah sakit?"

"Belum, eomma masih dirumah membereskan koper Appa. Ada apa Yeolla?"

"Aku tidak bisa menghubungi ponsel noona,-"

"Apa? Kau sudah menghubungi rumah sakit? Tidak, tidak, biar eomma saja yang..."

"Tenang, eomma. Jangan khawatir, aku dalam perjalanan kesana. Nanti aku kabari setelah sampai, bye eomma,"

Chanyeol langsung memutuskan panggilan dengan ibunya dan sedikit melajukan mobilnya diatas kecepatan normal. Ada rasa khawatir dalam hatinya saat ponsel Shinhye tidak bisa dihubungi. Tapi sedetik kemudian perasaannya tenang karena tidak ada telpon darurat dari rumah sakit pada ibunya. Sang kakak pasti sedang dikamar mandi dan tidak mendengar ponselnya, asumsinya.

Setelah memarkirkan mobilnya, Chanyeol berjalan dengan langkah besar memasuki lobby rumah sakit. Entah kenapa perhatiannya mengarah ke kafetaria. Matanya menangkap sosok yang sangat ia kenali sedang bicara dengan pria yang tidak dikenal, refleks kakinya langsung berjalan mendekat.

"Noona"

Wanita yang ia panggil berbalik dan seperti berpamitan pada lawan bicaranya tadi. Chanyeol menatap heran pria itu. Tidak menyadari wanita yang ia panggil noona sudah berada disampingnya dan merangkul lengannya.

Another YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang