V1ーCh6 : Melihat dunia yang lambat.

37 2 0
                                    

POV: Emilia

Saat aku terbangun hap yang pertama kulihat adalah plafon kayu coklat yang memiliki sebuah ukiran unik. Tak hanya itu, aku juga melihat sebuah cahaya yang berwarna warni yang begitu indah. Aku membangunkan tubuhku. Di sampingku aku melihat seorang gadis yang masih terbilang muda tertidur di sampingku. Aku mengenali gadis tersebut, namun.

Aku sama sekali tidak bisa mengingat apa apa. Hal yang ku tahu hanyalah namaku adalah Emilia Lorena. Aku tidak begitu mengingat pasti siapa gadis yang ada di sampingku ini. Kalau aku menebak, kurasa dia adalah kakak ku. Aku kemudian melihat sekitaran ruang kamar ini. Kamar ini begitu megah bagiku, dua jendela besar tepat di sisi kanan dan kiri kasur tempatku tertidur. Pintu dua yang memiliki ukiran indah beserta karpet merah yang ada di lantai. Semua itu terlihat begitu megah bagiku. Selagi aku mengamati kemegahan ruangan ini. Aku mendengar suara ketukan pintu. Seseorang kemudian masuk dan melihatku duduk di kasur ini. Dia seorang pria lanjut usia. Dia berbicara kepada seseorang di luar, setelah itu dia kembali melihatku.

"Oh Emilia cantik, akhirnya kau sudah bangung" Kata Orang tua itu kepadaku

Aku hanya memiringkan kepalaku dan benar benar bingung siapa orang yang berbicara kepadaku ini. Dia kemudian melangkah mendekat kepadaku lalu berkata.

"Ada apa Emilia kenapa kamu terlihat bengung?"

Sepertinya terlihat jelas di wajahku kalau saat ini aku sedang kebingungan. Aku langsung ke topik utama saja, tidak perlu berpura pura untuk mengingat siapa pak tua ini.

"Anda siapa ya?" Kataku.

Sesaat dia melangkah mundur, kemudian berkata " Emilia kamu tidak ingat siapa aku?"

Aku hanya menggelengkan kepalaku. Dia kemudian menjatuhkan dirinya dan terlihat seperti orang yang sedang putus asa.

"Emilia cucuku sayang!.. kamu tidak mengingat kakekmu ini?!" Kata pak tua itu.

Kakek?!...jadi dia kakekku?. Beberapa saat kemudian, seorang pria parubaya dan gadis remaja masuk ke kamar ini. Mereka berdua melihatku.

"Emilia!" Gadis tersebut kemudian melari ke arahku dan memelukku. Aku membalas pelukannya dengan pelukan.

Setelah melempaskan pelukannya dia melihat wajahku dan berkata " Emilia akhirnya ka..." Kata katanya terpotong, sepertinya dia melihat sesuatu di wajahku. Dia kemudian melanjutkan " Emilia?... Mata Emasmu berubah menjadi hijau!! ".

Aku hanya memiringkan kepalaku karena kebingungan dengan maksud dari kata katanya. Sementara itu, pria parubaya itu menanyakan sesuatu pada kakekku.

"Ayah?.. ada apa? kanapa ayah bersedih?" Kata pria tersebut.

Dia memanggil kakekku sebagai ayah, aku hanya bisa menyimpulkan dia adalah ayahku dan gadis yang memeluku ini adalah kakakku.

"Emilia... dia tidak mengingatku sama sekali" Kata kakekku.

Mendengar kata kata kakekku, pria yang ku pikir sebagai ayahku kemudian tertawa terbahak bahak. Suara tawanya sepertinya membangunkan gadis muda di sampingku. Saat gadis itu melihatku, dia langsung memelukku sama seperti gadis remaja yang ku pikir adalah kakakku. Aku juga membalas pelukannya. Kemudian dia melepas pelukannya dan melihat wajahku. Kata kata yang tadi di ucapkan gadis remaja tadi terulang di mulutnya, kemudian terpotong dan mengatakan sesuatu tentang mataku. Aku benar benar bingung dengan reaksi itu.

Pria parubaya tadi yang tertawa kemudian mendekat ke gadis muda tersebut, lalu berkata.

"Natalia sayang, coba dengar ini. Emilia tidak mengingat kakeknya.. dan ayah menjadi sedih"

Emilia The WitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang