Partie I

2 0 0
                                    

"Namaku Alana Kharisma Mentari, senang bisa bertemu dengan kalian"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Namaku Alana Kharisma Mentari, senang bisa bertemu dengan kalian"

Tulis nya di papan tulis yang tersedia di depan kelas. Para murid bingung, kenapa dia harus menulis nama nya untuk perkenalan di papan tulis?

Oh mungkin gadis itu sedang sariawan...

Guru yang ada di samping nya pun mempersilahkan gadis itu untuk duduk di bangku yang masih kosong.
Alana, nama gadis tadi tampak serius memperhatikan Ibu Rina yang sedang menjelaskan materi mata pelajaran fisika.

"Hay Alana, nama gue Farhan"
"Gue Galang"
"Alana, nama gue Jefri"
"Nama gue Ucup, istirahat bareng yuk Alana?"

Bisik-bisik para kaum lelaki kepada Alana. Yang di panggil pun hanya tersenyum dan lebih memilih memperhatikan Ibu Rina yang sedang menjelaskan suatu materi.

"Ada yang mau mencoba mengerjakan soal ini?"

Hening beberapa detik karena para murid merasa materi yang tadi di jelaskan Ibu Rina cukup sulit.
Hingga akhirnya Alana mengangkat tangan kanan nya menandakan bahwa dia akan mencoba menjawab soal yang sudah Ibu Rina tulis di papan tulis.
"Jawaban yang sangat tepat, Alana!"

Suara bel penanda bahwa pelajaran diberhentikan sementara untuk mengistirahatkan diri dari serangkaian materi pelajaran akhirnya terdengar. Juga disertai sahut-sahut para murid yang berkata
"Yes istirahat!".
Murid-murid pun bergegas menuju kantin sekolah sebelum kantin penuh.
"Alana, ke kantin bareng yuk!" ajak Rania kepada Alana.
Gelengan kepala dan senyuman manis Alana sebagai jawaban atas tawaran Rania.
"Oke deh, nanti kalau mau ke kantin gabung sama yang lain aja ya"

Kini hanya Alana yang berada di kelas. Alana mengeluarkan kotak bekal yang Ibu nya siapkan.

Setelah menghabiskan bekal nya, Alana menggunakan waktu istirahat nya dengan membaca buku Stories for rainy days vol III

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menghabiskan bekal nya, Alana menggunakan waktu istirahat nya dengan membaca buku Stories for rainy days vol III. Di tengah asyik nya Alana membaca buku, dia membutuhkan toilet. Alana berjalan menuju toilet. Selama dia berjalan menuju toilet, semua murid terutama murid lelaki yang mengagumi kecantikan Alana.
Setelah merasa selesai urusannya dengan toilet, Alana berjalan menuju kelasnya kembali yang berbeda 3 ruangan dari kelas nya. Di tengah jalan menuju kelas, tak sengaja Alana menabrak lelaki. Lelaki itu tampak terburu-buru sambil memegang handphone nya. Tak hanya bertabrakan, handphone sang lelaki itu pun jatuh dan mati.

"Hati-hati kalau jalan, ini handphone gue mati. Mau tanggung jawab ga lo kalau handphone gue rusak?" kata lelaki itu dengan nada dan muka yang tampak dingin.

Alana bingung. Dia hanya diam menunduk tak berani menatap muka lelaki di depan nya.
Merapatkan tangan didepan dada dengan ekspresi rasa bersalah sebagai rasa menyesal dan permintaan maaf kepada lelaki itu yang hanya bisa Alana lakukan. Belum sempat lelaki itu berbicara kembali, bel pun terdengar. Alana bergegas menuju kelas nya sebelum guru datang.

Sementara lelaki tersebut berjalan menuju lapangan sambil mencoba menyalakan handphone nya. Dan akhirnya handphone tersebut nyala dan beruntung tidak sampai rusak.

Selama pelajaran berlangsung Alana kurang fokus. Ia bingung apa yang harus ia lakukan? Kalau handphone lelaki itu rusak, ia harus ganti rugi. Dan Alana yakin, biaya untuk membenarkan nya pasti mahal karena handphone pria tersebut adalah handphone keluaran terbaru dari perusahaan gadget berlogo Apel yang ada di casing belakang nya.
Dan yang terpenting, bagaimana dia harus menghadap kepada lelaki tersebut. Bagaimana cara nya berkomunikasi dengan lelaki tersebut.

Tak terasa pelajaran hari ini telah usai. Hari pertama Alana melaksanakan kegiatan belajar di sekolah baru nya.
Saat Alana berjalan di koridor menuju gerbang sekolah, tiba-tiba 5 murid permpuan menghampiri Alana yang ia ketahui adalah teman sekelasnya.
Satu dari 5 perempuan itu pun mendekat ke arah Alana dengan raut muka yang menujukkan ketidak sukaannya kepada Alana.
Bella, nama perempuan yang mendekat ke arah Alana mengibaskan rambut Alana, sampai akhirnya sesuatu benda yang ada di telinga sebelah kanan Alana terlihat.
Mereka, menjadi pusat perhatian para murid yang lewat saat Bella berbicara dengan Alana dengan yang suara cukup kencang.

"Oh, pantes ternyata dari tadi lo ga ngomong. Ternyata lo itu gak bisa ngomong. Gak bisa denger pula"

Le SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang