sudah jam 12 malam. Jisung bergerak gelisah ditempat tidurnya. ingin terlelap sebenarnya—mengingat sticky note dari y/n tadi—, tapi sayang matanya susah untuk terpejam.
menggulung tubuhnya diselimut, memeluk guling erat-erat, menumpuk 3 bantal dan menidurinya sekaligus, mendengarkan lagu, menghitung domba. semua cara itu tak membuatnya tidur hingga saat ini.
menghela nafas panjang lalu merentangkan kedua tangannya. Jisung mencoba memejamkan matanya dengan tenang tanpa panik seperti tadi.
"Jisung, terimakasih kamu mau menungguku. aku tau aku jahat, tapi kita akan bertemu 2 hari dari sekarang"
Jisung terbangun, dengan nafas terengah, dadanya seperti sesak. dimatanya sudah terbentung air mata yang sudah siap terjatuh dari tempatnya.
suara itu jelas terdengar indra pendengaran Jisung. tak ada y/n disana, tapi hatinya merasa ada kehadirannya.
mengacak rambutnya kasar, Jisung beranjak ke kamar mandi. hari sudah pagi, dia juga murid yang punya kewajiban untuk sekolah ditengah masalahnya.
dibaliknya, y/n tersenyum senang melihat Jisung yang rupanya mencarinya seperti itu, itu Jisungku
To Be Continued