Sehun terbangun begitu mendengar dering ponsel. Dia melihat sekilas pada layar tapi menolak untuk menjawab, lalu kembali tidur setelah meletakkan ponselnya begitu saja di samping.
"Siapa itu?"
Sehun menoleh ke belakang ketika mendengar suara wanita di sebelahnya. Dia terkejut, tapi kemudian sadar bahwa semalam dia bersama seorang wanita. Hanya saja dia tidak menyangka kalau dia akan membiarkan wanita ini menempati ranjang yang sama dengannya.
Satu tangannya meraba kedalam selimut dan memastikan dia memakai celana saat sadar dia tidak memakai kaos. Sehun merasa lega saat menyadari bagian bawah tubuhnya masih lengkap, tapi dia terbangun dengan seorang wanita disampingnya, jadi kalaupun dia tidak melakukannya setidaknya dia sudah menjamah seluruh tubuh wanita itu.
Sehun memutar tubuhnya untuk turun dari ranjang, mengambil kemeja dan ponsel sebelum masuk ke kamar mandi tanpa mengatakan apapun.
Air mengucur dalam wastafel ketika Sehun mengurutkan kejadian yang membuatnya sampai disebuah hotel.
Dia tidak bermaksud membuat seseorang begitu bergantung dengannya, atau kalaupun belum sampai pada tahap itu, dia tidak bermaksud membuat seseorang berpikir untuk menyukainya. Sehun tidak percaya bahwa alasan dia sampai di hotel adalah karena terlalu banyak memikirkan Lee Seul.
Sehun memang berusaha untuk tidak menumbuhkan perasaan simpati kepada wanita manapun. Dia ingin melupakannya dan mungkin karena alasan itu dia menerima ajakan seorang kenalan yang seharusnya tidak diperbolehkan dalam aturan yang dia buat, tapi karena seseorang itu hanya menjanjikan ajakan untuk minum dan berbincang, Sehun pun menyetujuinya karena dia pikir orang itu juga adalah tamu VIP di clubnya.
Sehun berjalan keluar setelah membasuh wajah dan merapikan pakaiannya, tapi begitu keluar dia melihat gadis itu sudah memakai pakaian lengkap, bersiap untuk pergi saat memakai anting-anting di sebelah kanan.
"Aku harus pergi sebelum suruhan orangtuaku sampai disini."
Sehun mengingat sebentar bagaimana status clientnya. Dan dia paham bagaimana situasinya. "Kau tidak perlu kuantarkan?"
"Tidak. Bisa gawat kalau orangku tahu."
"Nona Bae." panggilan Sehun menghentikan gadis itu.
"Aku tahu, selama ini kau selalu membatasi kami, kau memiliki aturan, iyakan? Tapi kau selalu bisa menghubungiku jika berubah pikiran. Terimakasih semalam sudah menjadi pendengar yang baik, dan terimakasih sudah menemaniku minum. Sampai nanti."
Ucapan gadis itu menutup percakapan.
Sehun keluar dari hotel 15 menit kemudian. Berhenti di sebuah café untuk memesan kopi dan melihat panggilan tak terjawab yang semuanya adalah dari Jongin. Sehun memutuskan untuk menghubunginya selagi pesanannya di buat, dan dalam satu deringan dia sudah mendengar suara Jongin yang mengerikan.
"Bangsat! Kemana saja kau? Apa kau tidak tahu kalau orang-orang Bae Sung Hyun datang? Kau pasti membawa putrinyakan?"
Sehun mencubit tulang hidungnya sebentar lalu menjawab, "dia sudah pergi 20 menit yang lalu."
"Sialan! Kenapa kau sampai membuatnya menginap di luar?"
Sehun menerima pesanannya dan langsung keluar dari café. Dia masih mendengarkan Jongin mengoceh. Samar-samar, dia juga mendengar suara Jun Hoo—pegawainya—memerintah untuk membersihkan sisa-sisa pecahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Host Club #2 - The Golden Time
أدب المراهقينLee Seul, wanita 26 tahun yang memiliki tubuh pendek dan wajah seperti anak remaja Sehun, pria yang tiba-tiba muncul di depan Lee Seul karena mengira Lee Seul sedang dilecehkan pria hidung belang Mereka tidak sengaja bertemu, tidak sengaja mengenal...