Brian Arga Bagaskara

19 0 0
                                    

Laki-laki dengan seragam putih abu-abu lengkap dangan topi yang bersemayam di kepalanya itu menambah kadar ketampanannya. Laki-laki itu berjalan menuju meja makan di sana telah ada pasangan suami istri yang sedang menyantap makanannya. Tiyas Bagaskara dan Aditama Bagaskara.

"Bang, sarapan dulu, bunda sudah siapkan." ucap Tiyas menyambut anaknya yang baru saja bergabung.

"nggak......udah mau telat."jawabnya sambil mengambil selembar roti berlapis selai coklat yang sudah di siapkan oleh Tiyas.

"Arga sarapan dulu.....!"ucap Aditama tegas.

Arga berbalik menuju meja makan dan memakan makanan yang telah disiapkan oleh Tiyas. Arga tidak dapat berbuat apa-apa jika sang kepala keluarga telah berbicara,selain menjawab "oke....."

***

Sebuah mobil memasuki area SMA Tunas Bangsa. Para siswa-siswi yang berlalu lalang menatap penuh minat pada sang pengemudi yang baru saja turun dari mobil itu, ya siapa lagi jika bukan Brian Arga Bagaskara sang pentolan sekolah yang memiliki ketampanan di atas rata-rata, seorang ketua OSIS dengan segudang prestasi yang dimilikinya. Ya siapa yang tidak menginginkannya.

Arga berjalan menuju lapangan yang sudah di penuhi oleh siswa-siswi yang akan mengikuti MOS hari ini. Dari kejauhan nampak para panitia yang sedang sibuk mempersiapkan pembukaan acara yang akan di lakukan untuk waktu tiga hari kedepan.

"wowwww akhirnya datang juga ketua kita." Adam Syaputra selaku anggota OSIS yang juga merangkap sebagai teman Arga. Berlari menghampiri Arga yang berdiri di ujung lapangan, Arga yang melihat itu tersenyum menanggapi temanya itu lalu mereka melakukan tos ala lelaki.

"kangen aku mas....!!!!" terdengar suara teriakan yang memekakkan telinga dari arah koridor yang membuat orang yang mendengarnya merasakan jijik.

Arga dan Adam saling pandang dan memutar bola mata malas, meraka sudah tau jelas siapa pelakunya Satria Bayu Utomo. Ya siapa lagi jika bukan dia orang yang tidak punya malu, mendapatkan gelar orang tergesrek se-SMA Tunas Bangsa yang menjadi kebanggaannya.

"wehh mas bruhh, kagen bat deh gue tuh." sambar Bayu yang tiba-tiba saja memeluk dua orang yang ada di depannya itu.

Adam dan Arga yang mendapat perlakuan seperti itu langsung saja melepas pelukan itu

"apaan sih lo...?" tanya Arga yang sangat risih diperlakukan seperti itu.

"tau lo jijik gue tau ngak." ucap Adam dengan muka yang di buat sejijik-jijiknya.

"lo berdua nggak kangen gitu sama gue...? Kita itu udah lama nggak ketemu, dan kalian nggak kangen sama gue, jahat kalian..." cerocos bayu dalam satu tarikan napas dengan muka yang di buat sedih.

Bukanya merasa bersalah Arga dan Adam malah menatap datar pada teman mereka itu.

"kita libur hanya 2 minggu." ucap Arga mengingatkan.

"dan malam minggu kita baru ketemu, kalau lo lupa." tambah Adam

"owhh ralat bukan malam minggu, lebih tepatnya adalah tiap hari kita ketemu." ralat Adam yang benar-benar jengah dengan temanya yang satu itu.

Bagaimana tidak selama dua minggu mereka libur, tiada hentinya Bayu merecoki ketenangan Arga dan Adam. Setiap harinya dia akan datang ke rumah salah satu dari mereka,lebih parahnya dia tidak melihat waktu dan tempat. Kadang saat pagi dia telah ada di rumah Adam atau Arga dengan alasan mengajak untuk olahraga, sarapan atau numpang tidur, lalu saat malam dia akan mengajak mereka bertemu di suatu tempat dengan alasan yang katanya sangat mendesak atau dia kesepian karena bunda dan ayahnya sedang tidak ada di rumah untuk mengurus pekerjaan.

Bayu yang mendengar penuturan dari teman-temanya itu hanya menampilkan wajah tanpa dosanya.

"loh itu mah kasusnya beda lagi..." bantah bayu, dengan wajah seriusnya.

Arga dan Adam menatap Bayu dengan wajah datar namun raut penasaran tetap tercetak di wajah mereka.

"bedanya apa onta...." Adam gemes sendiri dengan manusia yang satu itu. Tangannya gatal ingin memberikan cap lima jari pada pipinya.

Bayu menggantung ucapannya
"penasaran ya......"

"ya beda lah....kalau itu kita ketemunya di rumah, nah kalau ini di sekolah sensasinya beda dong." lanjut Bayu.

"terserah....." respon Arga berlalu pergi malas menanggapi ocehan Bayu.

"bener-bener gesrek lo." Adam menyusul Arga meninggalkan Bayu.

Bayu nampak berfikir "apa yang salah, kan emang bener."

"GELAR GUE ITU WOYYYY......!!!" teriak Bayu saat ia teringat ucapan Adam.

***

Saat ini acara tengah berlangsung, kepala sekolah sedang memberikan sambutan. Dari kejauhan Arga melihat seorang gadis yang berdiri di ujung lapangan yang menatap barisan siswa siswi yang sedang mendegarkan kepala sekolah.

"gue ke toilet.." pamit Arga pada Adam yang duduk di sampingnya. Adam merespon dengan anggukan.

Arga berjalan menyusuri koridor lalu berbelok menuju lapangan. Berdiri tapat di belakang gadis yang hendak berjalan meninggalkan lapangan.

"masuk...." datar namun terdengar jelas nada perintah di sana.

••••

Hay...hay...hay  jumpa lagi. Maaf  baru bisa up sekarang:)

Jangan lupa tinggalkan jejak


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

our storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang