Bali 1 Minggu setelahnya
Di bawah kamboja, aku duduk membisu memandang laptopku. Sudah satu jam lebih aku duduk ditemani purnama, namun layar laptopku masih putih bersih. Firasatku buruk, hatiku tak tenang. Sehingga otakku benar-benar buntu, tak satu katapun mampu aku tuliskan. Dua cangkir kopi, sama sekali tak membantu.
Saat sedang merenung, hpku berbunyi, pertanda pesan WA masuk. Dugaanku pesan itu dari kantor yang menanyakan progres artikelku, sudah lewat dari waktu yang aku janjikan. Jadi aku putuskan untuk mengabaikannya.
Selang beberapa menit hpku kembali berbunyi beberapa kali. Aku bersikukuh mengabaikannya. Aku tetap terpaku pada layar putih laptopku. Sampai akhirnya ada panggilan masuk ke hpku. Kulirik layar hp, terpapang fotoku bersama seorang laki-laki dan tertulis nama "Tee". Pacarku menelepon, aku biasa memanggilnya "Tee" dan dia memanggilku "Bee". Jangan salah sangka, itu memang intial nama kami masing-masing. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan role sex kami. Namanya Tommy, sedangkan namaku Bagus Kusuma Cakraningrat. Keseharian aku memang dipanggil Cakra, tapi khusus untuknya aku ingin dipanggil Bee, Initial nama depanku. Maksudnya biar sama dengan intial Beonce. Aku tak segera mengankat telepon darinya, mungkin ini yang membuat firasatku menjadi buruk. Aku sudah berpesan tak ingin diganggu jika sedang deadline. Jika dia sampai menelepon pasti ada sesuatu yang tak beres. Aku menunggu telepon itu berhenti bordering. Setelah itu baru ku cek WA darinya.
"Bee"
"Sayang"
"Hoiiiii...."
-----"Iya, ada apa. Ak baru kjr DEADLINE Tee."
"Ak resign, Lusa ak ke Bali, jemput j 10 ya."
-----"WHAT!!!!"
-----"Napa Resign?"
-----"Pasti km bikin mslh"
""Mana ada ak bikin mslh."
"Cape LDR... Pengen deket kamu. :*"
-----"Trus mau ngapain disini? Nglonte?"
"Ama pcr sendiri mulutmu busuk bangt ya.
Basicku kan pariwisata, dan Bali surganya pariwisata."
-----"Km pikir bakal smudah itu?"
"Napa marah2 sih, ga seneng pacarnya mau dtg?"
"Mau jempt ga!?
Kl ga ak bs cari org d grindr buat jemput ak!!!!"
-----"krn km egois dan BEGO!!! napa ga bilng dulu?"
-----"kan bisa buat rencana matang"
-----"pasti ada maslh kan d jkt?"
-----"Tee, jujur aja sebnrnya ada apa?"
"Ak coming out sama org tuaku"
-----"HAAAH!!!???"
-----"GILA KMU!!! BEGO!!!"
-----"Mrk blg apa?"
-----"Km diusir?"
"Ya mrk marah, ak g dusr, ,malah dikurung."
"Ini aku kabur, nginep tempat Joan. Jangan cemburu ya Bee sayang. :*"
-----"Sbnrnya ada apa Tee ,
-----coming out itu kptsan bsr, seharusnya km bilang ke aku dulu.?
"Bee, umrku dah lwat 25, smkn deket ke 30."
"Papa ak dah mulai rwel nyuruh nikah"
"ak cape Bee ditayaain kpn nikah, ak dah sering cerita kan."
-----" trus skrg gmn? Harusnya km jgn kebawa emosi dulu"
-----"Mslh itu kan ga akn selesai dg coming out ."
"Papa mau jodohin aku Bee, sama anak temennya.
Dari pada dipaksa nikah mending ak cerita apa adanya."
"Lagian kl ak nikh kita ga bakal bisa ketemu lgi .
Ak ga mau pisah sama km Bee. Ak sayang km."
"Ini semua jg demi km."
-----"Tapi ak ttp ga suka kl km nyakitin org tua km krn ak. "
"Trus ak hrs gmn?"
"Ap cinta kita salah?"
"Kl ak nurut sama Papa, akan ad banyak korban tersakiti."
"korban tak berdosa, dan akhirnya org tuaku juga akan tersakiti."
"Kita g punya bnyk pilihan Bee"
-----"Tee... :("
"maafin ak Bee, ak udh buat kptsan sphak."
"Itu ak lakuin krn ak sayang sm km."
"Ak mau memprjuangkan cinta kita."
"Apapun yg terjdi kita akan hadapi itu bersama."
"Luv u Bee"
Aku tak lagi membalas pesan dari Tee. Aku justru mengubah setting HPku ke mode pesawat. Aku rasa, aku membutuhkan waktu untuk sendiri. Otakku semakin buntu, persetan dengan deadline. Umurku 24 sekarang, 3 tahun lebih muda dari Tee. Beberapa kali Ibu sudah menanyaiku soal perempuan. Seumur hidup belum pernah aku dekat dengan perempuan. Sebentar lagi, dalam hitungan bulan, umurku akan mencapai 25. Artinya aku akan segera menghadapi masalah yang sama dengan Tee, apa aku bisa cukup nekat seperti Tee?
"Tee bukan cinta pertamaku, saat aku masih 19 tahun aku memiliki pacar yang berumur 23 tahun. Setelah satu tahun berpacaran, dia meninggalkanku karena dipaksa menikah. Rasanya lebih menyakitkan ketika ketulusan cinta harus hancur karena terbentur konstruksi social. Perlu satu tahun agar aku bisa move on dari pacar pertamaku. Saat Tee datang aku sempat ragu untuk menerimanya. KArena kupikir akan sangat menyakitkan jika akhirnya kami harus berpisah dengan cara yang sama. Namun akhirnya Tee berhasil menyakinkanku. Dan sekarang hubungan kami yang telah berlangsung dua tahun lebih memasuki masa krusial. Sesuatu yang selama ini aku takutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Sunyi Dunia Pelangi
RomanceKisah Sunyi Dunia Pelangi merupakan kumpulan cerita yang author tulis dari perjumpaan teman-teman LGBTQ. Semua cerita disini diadaptasi dari kisah nyata. Hanya saja beberapa hal senganja author ubah demi menjaga privasi teman-teman LGBTQ. Walau beg...