Part 1 • First meet •

9 1 0
                                    


SMA Pelita baru saja memulai hari pertama kegiatan belajar-mengajar tahun ajaran baru. Tampak seorang siswi dengan tampang (sedikit) Badgirl memasuki gerbang sekolah. Ia menghembuskan nafasnya gusar.

Blair Winarka namanya. Siswi yang cantik, pintar, famous, berawakan bak model, dan namun langganan kecyduk guru karena sering ke kantin waktu pelajaran.

Hari ini adalah hari pertamanya menjadi kakak kelas 11. Perlahan kakinya menuju santai untuk melihat namanya yang ada dipapan pengumuman akibat rolling kelas. Jari telunjuknya tetap menyusuri lembaran kertas yang terpajang. Setelah gadis itu mengetahui kelasnya, ia bergegas menuju kantin. Basecampnya.

Terlihat dari kejauhan tampak sekumpulan geng yang berisi siswi cantik namun bar-bar membentuk konferensi meja bundar di salah satu bangku yang dijadikan basecampnya. Bahkan adik kelas dan kakak kelas saja tidak berani mendudukinya.

"Blair" Teriak Zeia, salah satu teman digengnya. Blair menoleh saja dan menghiraukan teriakan temannya itu.

Tiba-tiba Zeia memanggilnya "Ra! Sini." Ucapnya dan gadis yang dipanggil itu menghampiri meja mereka.

"Ada berita bagus?" Tanya Libra sembari menyeruput minuman yougurtnya.

Azura (Blair), Rossie, dan Keyra menggeleng.

"Adanya kabar buruk sih." Sahut Safir dengan muka lesunya.

"Ada apa?"

"Gue sekelas sama mantan njir."

Meja yang diduduki 6 siswi tersebut seketika ricuh. Tawa mereka menggelegar hingga menjadi sorotan adik kelas dikantin, kecuali Azura yang sedari tadi memasang muka dingin.

"Mamam tuh mantan! Hati-hati Saf, nanti CLBK lho." Kata Rossie.

"CLBK pala kau peyang!" Jengkel Safir.

Rossie, Keyra, Safir, Libra, dan Zeia bersenda gurau. Entah kenapa hari ini Blair tampak tidak ada semangat hidupnya. Menyadari temannya yang sedari tadi diam, Libra rasa ada sesuatu yang menjanggal perilaku Blair.

"Lo kenapa sih Blair? Diem mulu." Tanya Libra.

"Gapapa, I'm just not in the goodmood."

"Eh iya, disini gaada yang satu kelas ya sama lo?" Tanya Keyra sembari melirik Azura. Semuanya menggeleng, termasuk Azura.

Azura menghembuskan nafasnya gusar, ia melipatkan tangannya diatas bangku kantin sembari menunduk. Teman-temannya mengetahui hal apa yang membuat ketua gengnya ini sedih. Perlahan, Libra menepuk-nepuk pundaknya.

"Sabar ya, lo gabisa ngerumpi lagi sama kita pas dikelas." Ucap Zeia.

"Bukannya lo yang suka ngerumpi!" Sentak Azura. Mereka tertenggung. Apa yang membuat mood Blair benar-benar hancur ini? Pms kah?

Karena sang ketua geng a.k.a Blair marah, teman-temannya hanya bisa mematung.

"Lo kenapa si wahai bu ketua paduka ratu Blair? Cerita dong kalau ada masalah." Kata Rosie yang kalem-kalem alay itu.

"Gue gapapa dan gue Azura!"

Nah gini nih. GINI NIH!. Yang gasukanya cewek kalau ada masalah pasti dia bilangnya nggak papa. Teman-temannya itu hanya bisa diam.
'Pms kali.' Batin Rossie.

"Eh kalian tau nggak, Azura satu kelas sama Leader Scout sekolahan kita yang ganteng itu." Lah ini si Libra, Cogan lovers nya kumat.

"Eh beneran? Mana itu orang katanya pinter, rajin ibadah, bertanggung jawab pula." Sahut Keyra.

Tiba-tiba Blair berdiri, mengambil tasnya dan pergi meninggalkan teman-temannya. Sebelum pergi ia mengatakan "Gue balik dulu ke kelas, gue ngantuk.".
5 siswi temannya itu mengiyakan. Mereka agak lega karen ternyata Azura hanya mengantuk.

I Hope!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang