bag.9

1.3K 69 5
                                    

"Maroon"

Tanpa sadar kata2 itu keluar dari mulut Alen, mungkin karna Alen tak begitu mendengarkan apa yang Kevin ucapkan dan Alen juga terlalu fokus mencari jawaban atas pertanyaan serta rasa penasarannya itu

"Maroon?????????????????????" dengan ekspresi terkejut dan agak bingung, Kevin menatap Alen tanpa berkedip, sepertinya Kevin ingin memastikan apa yang barusan keluar dari mulut Alen

Alen tak bergeming, Alen hanya melirik sekilas wajah sahabatnya itu, jujur dalam hati Alen, Alen sedang memaki dirinya sendiri, bagaimana bisa dia seceroboh itu dalam mengatakan sesuatu? Bagaimana jika Kevin mengetahui tentang perasaannya terhadap Alyssa

"Gue gak salah denger nih...????? Elo???? Elo.. Le??? Elo gak sakit kan..?? Tumben banget elo.. kayaknya gue baru kali ini deh denger seorang Alen Putra Sadewa memuji seseorang??? Cewe lagi..." tanya Kevin kepo tingkat dewa

"..." Alen masih tak bergeming.. dia lebih memilih menunduk menatap ponselnya meski dengan perasaan kacau karena mungkin sebentar lagi Kevin akan mengetahui semuanya

"Mmmmm.... jadi penasaran gue.. pasti tuh cewe cantik banget terus langka gituh.. secara dia bisa membuat seorang putra kedua dari dr.Sadewa yang terkenal gak pernah memuji apalagi mengagumi kecantikan seorang wanita, bisa....... berubah gini.. gue yakin kali ini firasat gue elo lagi......" Kevin menggantungkan ucapannya utuk memancing Alen bereaksi

"Lagi apa??" Tanya Alen ketus sambil melirik sinis dengan ekspresi muka penasaran sekaligus takut

"Lagi.... searching google..whahaha" Kevin tertawa melihat ekspresi muka Alen

"Ck" Alen hanya mendengus kesal

"Hha.. gue cuma bercanda... hhe.." lanjut Kevin sambil meringis memperlihatkan seluruh giginya

".." Alen masih diam

"Mmmmm... maroon yah??" Tanya Kevin lebih tepatnya bicara sendiri lalu kemudian melihat kearah 3 gadis berhijab yang masih duduk ditaman itu

".." mendengar kata2 itu keluar dari mulut Kevin, Alen pun spontan langsung menengok ke pria berkulit putih itu dan yah.. kini Kevin sedang menatap intens ke arah..... "Oh Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa).. bagaimana ini.. Alyssa..." kata Alen dalam hati cemas

"Mmmm... dia.... kau benar Le... dia benar2 sangat cantik... dan.. sungguh wajahnya itu begitu teduh dan anggun.." kata Kevin dengan mata tak berhenti menatap Alyssa dengan tatapan kagum luar biasa

".." Alen diam.. diamnya Alen bukan diam biasa, Alen diam karena dia sedang menahan amarahnya kepada sahabat yang ada disampingnya itu.. bagaimana Alen tidak marah, Kevin terus menatap gadis yang sedang ia incar, ditambah pagi Kevin terus memuji-muji Alyssa itu membuat Alen muak, tapi Alen memilih diam

"Gue gak nyangka elo punya selera yang bagus juga soal cewe Le.. yah meski agak beda dikit gituh" kata Kevin sambil menatap Alen dangan senyum miringnya

"Beda? apaan sih maksud lo!" Biasa kalau gak memahami apa yang dikatakan lawan bicaranya Alen pasti langsung meninggikan nada bicaranya sendiri

"Ya beda lah.. disaat cowo2 lain suka sama cewe2 seksi yang bajunya kurang bahan sana sini, elo malah suka sama yang seluruh tubuhnya tertutup sama kain.. yang keliatan cuma mukanya sama tanggannya aja.. meski begitu tapi gue akui selera elo mantap bro.. dia bahkan lebih cantik dari setiap cewe yang gue temuin selama ini.. keren pokoknya Le...." Kata Kevin sambil mengacungkan jempol tangannya kearah Alen

".." Alen hanya diam

Kevin kembali menatap Alyssa intens

"Eh.. wait wait..! wait..! Tapi gue kok kayanya pernah liat tuh cewe diamana yah.. mukanya gak asing gituh... soalnya seumur hidup gue.. gue jarang ketemu cewe yang mukanya seanggun itu.. malah gak pernah kali.. tapi kali ini gue yakin pernah ketemu dia Le.. tapi dimana??" Tanya Kevin pada dirinya sendiri sambil berusaha mengingat-ingat

Karnamu dan Agamamu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang