Ada titik setiap intuisi
Berjarak bagai dua cakrawala
Kalau saja titik itu tidak banyak
Akan mudah menemukanWarnanya berbeda
Tak saling beradaptasi
Menua dengan saksinya si rupa
Telan saja itu bulat-bulatKau pikir ini berbeda?
Tak salah? Begitu?
Tapi mereka serupa
Sewarna
SejiwaEmpat puluh lima kata
Aku habiskan
Memuja
Meniru
MemeliharaTapi mereka keliru
Disangka tepat
Nyatanya lepas
Hahaha, kuyakin mereka tauSelama kuluman itu tetap bersarang
Andai kata dia menelan harta itu
Dia tak selamat
Dia tak bersahaja
Dia berdosaMenerka bukan berarti hanya angan
Nyatanya mereka benar
Yang mereka kira hanya terka
Ternyata itu yang nyataAku tak pandai berpuisi
Apalagi berbisik kata penuh makna
Bahkan aku tak tau cinta
Tak tau itu indah
Tak tau itu hampa
Tak tah itu senjata makan tuanAku diam saja
Berbisik pada diriku
Apa saja yang ku mau?
Apa saja yang ku tau?
Tak ada
Tidak ada
Barang sedikit punTitik itu
Tak tersampaikan
Ditolak bahkan sebelum tau isinyaMereka terluka
Tapi berpura-pura sehat sajaMereka menangis
Tapi pura-pura tertawaItu sakit
Bagai polkadot
Warna yang terlihat
Boleh saja itu warna atas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Tak Berirama
PoetryIni bukan kata yang di untai menjadi sebuah cerita Ini hanya kata yang di simpul menjadi sebuah sajak tak berirama Zee~