(13)

2.3K 277 4
                                    

---

"Taehyung-ah, kita mau kemana?"

Aku menatap jalan tol yang dipadati kendaraan di hadapanku. Taehyung tersenyum sembari tetap fokus menyetir mobil ini. "Kita lihat saja nanti, kalau aku bilang sekarang tidak menjadi kejutan, bukan begitu?"


Huh, itu bukan jawaban yang kuharapkan.

"Ayolah, aku penasaran," ketusku sembari memeluk tas ransel yang berada di hadapanku. Aku benar-benar sudah tidak peduli dengan penampilanku saat ini.

Hari ini, aku telah menjalani sidangku. Selama hampir berbulan-bulan persiapan, akhirnya semua telah usai. Kini, aku hanya tinggal menunggu hasil sidang dan mulai mempersiapkan untuk ujian kompetensi selanjutnya.

Jujur saja, suasana ruang sidang yang mencekam itu masih menyelimutiku.

Taehyung menyadari akan hal itu, kemudian dia menjemputku dan membawaku pergi yang sampai sekarang entah kemana tujuannya.

"Tae..?"

"Iya, sayang?"

Aku semakin mendekap ranselku itu, bersamaan dengan Taehyung yang menjulurkan lengannya untuk mengelus rambutku dan satu tangannya yang lain masih memegang setir.

Aku tak menyadari lirikan mata Taehyung yang sekejap itu.

"Tidur, Yejin-ah. Kamu terlihat lelah," Taehyung memutar setirnya sedikit ke arah kanan, diikuti gerak mobil yang melaju ke arah kanan. "Ketika sampai aku akan membangunkanmu."

Aku mengangguk seraya menahan kantuk yang mulai menyerang.

"Kurasa aku akan tidur sebentar."

Aku menyandarkan kursiku ke belakang hingga posisinya hampir dibilang rata. Aku mencoba menutup kedua mataku perlahan, dan seiring waktu aku terhisap menuju dunia mimpi.

Mimpi indah, sayang. Itu yang Taehyung ucapkan kepadaku sebelum aku terlelap.

---

Tak lama, aku mendengar suata dengkuran halus darinya. Lantas, pandanganku sedikit teralihkan kepada seorang gadis yang kini tengah terlelap di jok mobilku. Mengapa dia bisa secantik itu ketika tidur?

Seukir senyuman terpahat di wajahnya yang rupawan itu. Beberapa helai rambut tergerai di hadapan wajahnya, namun tentu itu sama sekali tidak mengurangi kecantikan yang ia miliki. Sesekali, ia bergerak membenarkan posisi tidurnya tanpa membuka kelopak matanya itu.

Melihatnya saja sudah membuatku senang.

"Kuharap ini membuatmu senang, Yejin-ah." Tak sadar kalimat itu terucap dari mulutku. Aku kembali memfokuskan pandanganku pada jalanan itu. Sinar matahari saat ini tidak terlalu menyorot mataku, tentu aku harus berterimakasih kepada awan putih yang mencegah hal itu terjadi. 

Hari yang tidak terlalu panas, suara radio disertai alunan lagu-lagu yang enak didengar, ditambah lagi dengan seorang malaikat kecil yang tengah terlelap di sisiku dan rencana perjalanan kami.



Betapa indahnya hari ini.


Aku ingin menjadi satu-satunya orang yang bisa membuatmu bahagia.



---



"....-ah?"



Aku mendengar suara...suara yang begitu familiar. Suara itu semakin lama semakin keras.



Change | kim taehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang