"kalo lo disini, gua pasti seneng banget, dan gua ga bakal biarin lo pergi. Lagi."
"Elo?"
Tanpa sengaja dia bertemu dengan teman lamanya yang bernama diana caverine, diana teman alysa sewaktu duduk di bangku 2 smp. Layaknya dua orang yang lama tak bertemu, mereka saling merangkul satu sama lain."lo kemanaaa ajaa? Kok pas udah pindah ga ngabarin gua lagii" kata alysa sembari melepas pelukan nya
"gua ke Yogyakarta, bokap pindah disana soalnya, kabar lo gimanaa?"
"gua baik aja sii, lo sendiri gimana? Sama siapa kesini? Yakali lo sendiri doang?"
"gua baik juga lys, gua sama sepupu gua, ke bokap nyokap lu ayo, gua kangen ketemu mereka"
"ayoo!!"Yap, diana memang dekat dengan kedua orang tua alysa, yaa karna mereka berdua dulu bagaikan dua orang anak kembar, selalu saja berdua, dan selalu berulah
***
Diana dan lysa sedang menikmati pemandangan disekitar mereka, maklum mereka baru bertemu lagii jadi ya temu kangen lah"lo masih sama dia?" tanya diana
"maksud lo?"
"yaa dia, masih kan? Dia ga ikut? " tanya diana lagi
"gua udah lama ga sama dia, dan gada lagi yang namanya dia di kehidupan gua" jawab alysa dengan senyum tipis di bibirnya
"maaf lys, gua gatauu, gua ga sengaja"
"iyaa dii gua paham kok"
"terus kok bisa lu selesai gitu aja sama dia? Lagian kalian kan saling sayang, dan dia juga baik kok buat lu" jawab diana
Alysa tersenyum
"yang lu liat sama yang gua rasain pas lu gada di dekat gua, beda di semuanya beda dari apa yang pernah gua jalanin sama dia, dan gua kayanya udah nyakitin dia banget"***
Tak banyak yang mengetahui apa yang ia rasakan sekarang, karna alysa selalu menampakkan keceriaan pada dirinya.
Tapi alysa juga ingin sesekali mengutarakan isi hatinya, dan menumpah kan air mata yang selama ini menyiksa dirinya"Lo inget tempat ini kan? Gua sengaja pergi kesini, dan berharap lo akan kembali lagi sama gua, dan kalo lo disini, gua pasti seneng banget, dan gua ga bakal biarin lo pergi. Lagi" batin alysa sembari menitikkan sebuah kristal dari matanya, secepat mungkin ia menyeka nya agar tak dilihat orang lain.
"Ayoo di, cepetan ke bokap nyokap gua, mereka pasti rindu juga sama lo"
"Ayo"***
Tak butuh waktu lama, mereka sampai menemui orang tua alysa
"Assalamualaikum Tante, om. Apa kabar?" Kata diana sekaligus bersalaman kepada mereka berdua.
"Wa'alaikumsalam" ucap orang tua alysa secara bersamaan.
"Ya ampun diana, kemana aja kamu? Tante rindu sama kamu nak"
"Hehe aku juga rindu sama tante, diana pindah ke jogja tan, kesini cuma liburan bentar doang"
"Oh gitu, mama papa kamu ikut kesini?"
"Biasa tante, mama papa sibuk sama kerjaan, diana kesini cuma sama sep..."
"Ehem, mentang-mentang baru ketemu lagi anak asli nya dilupain, huft" celetuk alysa dan menampak kan raut wajah ngambek andalan nya
"Eh, ngga dong sayang, mama cuma ngobrol bentar sama diana juga"
"Heem nih, yeee lu mah bawaan nye cemburu mulu, monyong monyong dah tu bibir" ledek diana
"Bodo, wle" balas alysa dan tetap pada raut wajah andalan nya.
"Udahan marah nya, nanti kerutan wajah nya makin banyak, dyo jadi gamau sama kamu" ucap papa alysa sekaligus merangkul untuk menenangkan anak nya.
"Aaaa dyo tetep mau sama aku, kemarin kita telfonan" rengek alysa
"Ya ampun lysa, lo masih aja bucin dyo, fix ini yang buat lo betah banget jomblo" ledek diana
"Eh jangan sembarangan lo, gini-gini banyak yang deketin gua, tapi gua memang cuma setia ke dyo sayangkuuu" yak, apalagi kalau bukan kehaluan alysa sedang mode on
"Kaya nya papa salah ngomong ini tadi" celetuk pelan papa nya
"Papa ngomong apa?!..."
"Haa? Ngga ngga, kamu cocok sama dyo"
"...dyo itu udah segala-galanya bagi aku walaupun dia lagi wamil, nah bener pa, anak papa yang cantik banget ini emang cocok sama dyo"
"Hadeh lysa, lysa" ucap mama, papa, diana secara berbarengan"
***
Hiii gais, udah lama hiat ini cerita wkwk maapin yee, mungkin mulai sekarang bakalan sering up cerita nya *doain aja ga mentok ini otak wkwk
Jangan lupa vomment okay, lupyu kaliannn.
Yang sider aku doain putus sama doi nya loh yaa.
Ohiya, minal aidzin wal faidzin, selamat berpuasa bagi yang menjalankan, tetap semangat meskipun lagi ada corona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Dari Media Sosial?
Teen FictionPerkenalan atau mungkin berteman secara online di dunia maya? Sungguh tidak asing lagi bagi gadis satu ini, tapi sampai suatu ketika ia menemukan sesuatu yang berbeda dan pada akhirnya menjadi kan semuanya berubah.