selfi memandang kerumunan orang di depannya. dia sudah meniup dan memotong kue, tapi tamu yang dia harapkan belum datang juga. apa rara tidak bisa datang ? tanyanya dalam hati. selfi akan kecewa kalau rara tidak datang disaat hari ulang tahunnya ini.
rara keluar dari taksi sambil mengeluh. sepatu hak tingginya telah membuatnya harus berjalan perlahan-lahan. rumah selfi lebih besar dari rumahnya. para tamu terlihat sudah berdatangan.
rara merapikan gaunnya dan berjalan sambil mengernyit, sepatunya benar-benar membuatnya sengsara.
ketika rara memasuki rumah selfi semua mata melihat ke arahnya. rara berjalan sangat cepat melewati mereka.
pangdangannya mencari-cari selfi diantara kerumunan orang di depannya.
"kamu kenapa sel ? tidak suka dengan pestanya ?"
selfi menoleh ke belakang dan mendapati papanya sedang mendekatinya.
"suka pa" kata selfi. "pestanya meriah. mama telah menyiapkan dengan sempurna. aku harus berterima kasih sama mama nanti"
"lalu kenapa kamu melamun disini ?" tanyanya lagi
"aku sedang nunggu seseorang" kata selfi
"rara bukan ?" tanyanya sambil mengerti
selfi mengangguk. tiba-tiba mamanya menghampiri. "selfi, kenapa kamu enggak bergabung sama teman-temanmu di taman ?"
selfi menatap mamanya sambil tersenyum. "nanti selfi kesana" katanya lembut. "aku masih pengen disini ma""kenapa ? ada yang kurang sama pestanya ?" tanya mamanya
selfi mencium lembut pipi mamanya. "pestanya bagus ma, terimakasih sudah repot-repot menyiapkan pesta ini untuk selfi"
mamanya tersenyum senang. lalu menarik tangan anaknya ke depan taman. "kamu tidak mau menyapa mereka ?" tanyanya sambil menunjuk teman-teman selfi di taman. "mereka bilang ke mama kalau mereka mau mengucapkan selamat ulang tahun sama kamu"
selfi melihat kerumunan teman-temannya dengan malas. namun, tiba-tiba pandangannya jatuh pada seorang temannya yang mengenakan baju merah. selfi tersenyum melihatnya.
"iya mama" kata selfi senang. "sekarang selfi menemui mereka"
mama bingung melihat selfi yang tiba-tiba senang
"kenapa dia?" tanyanya pada suaminya. "tadi dia tidak mau menemui mereka, kenapa sekarang tiba-tiba dia semangat sekali?"
suaminya hanya tersenyum, ia manunjuk selfi yang berlari ke arah temannya bergaun merah. "teman yang ditunggunya sudah datang"
mama selfi melihat kearah taman
**********
rara menarik nafas sambil menutup matanya
"akhirnya kamu datang juga" kata suara yang dikenalnya
rara menatap selfi dengan kagum. selfi terlihat cantik sekali dengan dress hitamnya. "kamu cantik sekali, benar-benar berbeda dari rara yang ku kenal" ~selfi
rara tersenyum sambil tersipu malu "terimakasih"
selfi meraih tangan rara dan mengajaknya masuk kerumah "ayo masuk"
rara tertatih-tatih mengikuti langkah cepat selfi. ketika sampai di ruangtamu, selfi meyuruh rara duduk.
"kamu mau minum apa ?" ~selfi
rara menggeleng. "aku belum haus. nanti saja, ini kado buat kamu" katanya sambil memberikan kado berwarna biru
"terimakasih" kata selfi, sambil mengambil kado
"maaf ya kadonya ga bagus" kata rara pelan
selfi tersenyum. "aku enggak peduli, apapun yang kamu berikan buat aku, aku pasti suka"
rara ikut tersenyum
selfi menggoyang-goyangkan kado "lumayan berat untuk kado sekecil ini"
"isinya kotak musik" kata rara
selfi cemberut mendengarnya "rara ! alasan orang bungkus kado biar orang penasaran sama isinya. ini berarti bukan surprise"
rara menatap selfi tanpa rasa bersalah. "ops aku kelepasan ngomong kalau gitu. tapi lebih baik gini kan aku ngasih tahu secepatnya"
"yaudah deh" kata selfi menghentikan perdebatan mereka. "kamu mau melihat-lihat rumahku?"
"kamu enggak siap-siap tiup lilin sama potong kue ?" tanya rara
selfi melihat rara sambil menggeleng. "hei ra, liat jam tanganmu. ini uda jam berapa ? aku uda tiup lilin setengah jam lalu"
rara melihat jam tangannya. "aku baru tau kalau aku sangat-sangat terlambat" katanya. "kamu khawatir kalau aku enggak datang, ya ?"
"aku khawatir kamu kenapa-napa di jalan" jawab selfi kesal.
kepedulian selfi membuathati rara tersentuh. "maaf deh" kata rara sambil tersenyum. "habis aku lupa waktu. sel, pestamu meriah sekali. aku belum pernah melihat pesta ulang tahun semeriah ini."
"pestaku ke enam belas lebih hebat dari ini" selfi memberitahu
YOU ARE READING
DETIK TERAKHIR
Short StorySELFI - sosok yang tenang dalam menghadapi masalah, dewasa, pintar bermain piano RARA - tomboy, keras kepala, broken home