"oya ? tapi kenapa umur 16 , bukan 17 ?" ~rara
selfi menatap rara dengan tenang. "karena dokter memperkirakan aku enggak akan bertahan sampai umur 16 tahun."
rara langsung terdiam
"jadi sewaktu aku masih bisa merayakan ulang tahunku yang ke 16..." lanjut selfi. "mama benar-benar mempersiapkan semeriah mungkin, kalau di pikir-pikir tiap tahun juga mama selalu merayakan ulang tahunku semeriah mungkin"
itu karena mamamu tidak tahu kapan kamu akan berhenti merayakannya, kata rara dalam hati. "aku suka musik ini" kata rara
"aku juga suka" ~selfi
selfi berdiri dan mengulurkan tangannya ke rara. "ayo gabung dance sama teman-teman di taman"
rara tersenyum dan menyambut uluran tangan selfi
mereka berjalan ke arah teman-teman selfi yang asik dance di taman dan mulai dance. rara mengernyit kesakitan. dia baru ingat kalau sepatu hak tingginya membuat kakinya sakit.
selfi menhentikan dance nya. "ada apa ?"
"sepatu ini" kata rara kesal. "kakiku sakit"
selfi tersenyum. "kalau gitu lepas aja"
rara melihat selfi dengan bingung
"ga ada gunanya kita dance tapi gabisa bebas. jadi lepas aja sepatumu kalau kakimu sakit"
"tapi..." ~rara
"rara !" tegas selfi. "lepas aja !"
rara membungkuk melepas sepatunya. setelah itu dia merasa lega. selfi tersenyum, lalu dia juga melakukan hal yang sama, membuat rara tersenyum.
"kamu melepas sepatumu, aku juga melepas sepatuku" kata selfi. "ini adil kan ?"
rara tertawa senang
"ayo kita dance lagi" kata selfi
"ayo dance" ~rara
sesekali mereka bertubrukan 1 sama lain dan saling menginjak kaki
"auuwww" teriak selfi. "kenapa kamu menginjak kakiku ?"
"karena kamu menubrukku" kata rara
"kamu harusnya agak kesana" kata selfi "bukannya kesini"
"kamu yang harusnya kesana" balas rara. "lagipula kamu belajar dance di mana sih ? payah !"
"kamu tahu, ini dance pertamaku" kata selfi"pantesan" kata rara
"emang kamu pernah belajar dance sebelumnya ?" tanya selfi
"yaaa..." kata rara. "enggaklah.. heheheh... ini juga dance pertamaku"
keduanya tertawa bersamaan
"dasar kita payah" kata rara
"iya hehe" kata selfi setuju
dan tidak lama kemudian musik berhenti. setelah itu, selfi mengantar rara melihat-lihat rumahnya. ketika malam sudah semakin larut, rara berpamitan pulang, selfi mengatakan ingin mengantar rara pulang sambil mencari angin katanya
"terus gimana tamumu ?" tanya rara
"kamu tamuku" kata selfi. "tunggu bentar!"
selfi bergegas ke lantai atas mencari-cari sesuatu. ketika menemukannya, dia mengambilnya dan menghampiri rara.
"ini" kata selfi sambil menyodorkannya ke rara. "pakai!"
rara melihat sandal berbulu bergambar beruang di hadapannya. "aku enggak mau pakai!"
"daripada kamu pakai sepatu hak tinggi mendingan pakai sandal ini" ~selfi
rara menatap selfi putus asa. "apa enggak ada sandal lain ?"
selfi tertawa. "sebenarnya sih ada, tapi aku ingin kamu pakai ini, pasti cocok"
"kamu ngerjain aku, ya ?"
"ayo rara !" kata selfi. "anggap aja ini kado buat aku"
rara melotot ke selfi. "oke !!!"
selfi melihat penampilan rara dari atas sampai bawah. rara jadi aneh dan lucu. dan itu membuat selfi tertawa terbahak-bahak
"kalau kamu berani tertawa lagi..." ancam rara sambil mengepalkan tangan
"haha ayo pergi" kata selfi sambil berjalan ke arah pintu depan
sesampainya di rumah, rara buru-buru membuka pintu mobil selfi. "makasih ya, sel". dia ingin cepat-cepat mengganti sandal konyol itu.
"sama-sama" kata selfi. "hari ini adalah pesta terbaik sepanjang hidupku"
rara tersenyum dan melangkah masuk ke rumah
YOU ARE READING
DETIK TERAKHIR
Short StorySELFI - sosok yang tenang dalam menghadapi masalah, dewasa, pintar bermain piano RARA - tomboy, keras kepala, broken home