[ LEMBAR YANG BELUM TERBACA ]

24.6K 951 13
                                    

Stella terduduk di kasur seorang diri, melirik diary hitam yang ada di sampingnya,  milik Radit.  Stella baru menyadari, dibalik sampul diary milik Radit terdapat beberapa lembar kertas. Ia mengeluarkan nya. Kertas itu sedikit usang dan kotor, dan ada bekas tapak sepatu seseorang, berukuran besar.

Bisakah ia membuka nya? Meski ragu, Stella tetap membuka lembaran kertas usang tersebut.

Lembar pertama...

Dark

Tentang aku...
Siapa dia? 
Dan aku?  Mungkin hanya sebuah musuh...

Tentang dia...
Ku menitipkan salam dan maaf untuknya...
Maafkan pria brengsek yang di sudut sana...
Yang telah melukai gadis itu...

Tak ada yang menemani...
Melarang,  memberi cahaya...
Hingga akhirnya pria itu memasuki kegelapan...
Jangan menjemput nya...

Mungkin dia memang pantas dengan tempat itu...
Darknes...

Stella terdiam.  Memikirkan maksud dari yang Radit tulis pada lembar pertama yang ia baca. Maksud cowok itu apa?  Hingga Stella membaca lembaran berikutnya...

My Beauty

Hei Stella...
Inget gue?  Mungkin di mata lo gue hanya cowok brengsek,  bener?

Gue cuma mau minta maaf di titik terakhir gue..
Dan gue tau,  pas gue pergi lu bakal ambil diary gue..

Gak ada apa-apa di diary ini...
Cuma tentang gue,  elo,  dan waktu...
Gue gak tau harus bilang apa...
Yang gue ingat,  gue cinta sama satu gadis...

Awalnya gue gak peduli sama cewek manapun...
Hingga dia yang berhasil bikin gue melirik...
Terbully...
Dan saat itu gue dekat dengannya..

Gue tertipu...
Oleh satu makhluk tak berhati...
Yang bikin gue meninggalkan cewek sebaik dia...
Gue mau minta maaf kini,  meski tak tahu gadis itu akan memaafkan gue atau nggak...

Please...
Gue minta maaf untuk buat lu menangis...
Dan kamu Stella,  tahu gadis baik itu?
Dia Sharine Albertina Cooper Elfredo...
Gadis yang sudah gue jatuh kan hatinya...

Gue sekarang tenang sudah minta maaf...
Dan gue bisa pergi sekarang...

Stella menangis kini.  Menyesal tak ada di detik terakhir Radit bernafas di bumi ini...  Hingga lembaran terakhir,  yang membuat Stella semakin menangis...

Gone

Tentang aku..
Yang terdiam dalam dalam ruangan sunyi...
Di temank darah segar mengalir dari mataku...

Aku rapuh...
Cahayaku pergi entah kemana di saat aku begini...

Aku sendiri...
Detak jantung ku mulai melemah...
Menangis dalam diam...
Mendekap kaki dan memeluknya...

Jantungku semakin melemah...
Pandangan ku merabun...
Darah di mata dan mulutku semakin mengering...
Hingga satu cahaya datang padaku...
Dan mengajaku untuk pergi...

Dimana aku tak bisa kembali

"Dit..." Suara Stella sangatlah pelan, seperti sedang berbisik. Meski tulisan Radit sedikit berantakan disana, Stella tahu bahwa Radit menorehkan luka yang ia rasakan disana.

"Bahagia selalu, Dit.."

THE SECRET OF SHARINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang