PART 19

642 47 3
                                    

"rara !" teriak selfi. "kamu lupa sepatumu !"

rara berbalik dan mengambil sepatu hak tingginya dari selfi sambil menahan malu. "bye !" katanya

saat rara sudah masuk rumahnya, selfi tidak bisa menahan tawa lagi

"malam ini non terlihat senang sekali" kata pak budi supir selfi

"ya" jawab selfisambil tersenyum

"syukurlah non bisa senang lagi" pak budi merasa senang

"pak budi" kata selfi. "aku enggak akan melupakan malam ini seumur hidupku"

**********

rara menguap lebardi kamarnya. rumus-rumus fisika bertebaran di pikirannya. bagaimana aku menghafal semuanya ? batin rara putus asa. besok adalah ujian terakhir semester ini

"rara !" teriak mamanya dari lantai bawah. "ada telepon !"

rara mengambil telepon yang ada di samping tempat tidurnya. "halo" katanya sambil menguap

"kamu ngantuk"kata suara di ujung telinganya

"selfi" katanya tanpa semangat. "ada apa telepon ?"

"aku cuma mau tanya gimana belajarnya buat besok ?"

"susah" jawab rara

"kamu mau aku bantu?" tanya selfi

"enggak-enggak" bantah rara. "aku kapok diajari kamu. aku cuma pengen istirahat sebentar"

selfi tertawa. "ntar kamu ketiduran lagi"

"sepertinya sih iya" sahut rara. "uda minum 2 gelas kopi masih ngantuk"

selfi tertawa lagi. "kalau kamu masih ngantuk, coba cuci muka kamu sama air dingin"

"iya habis ini aku cuci muka" kata rara. "aku telepon kamu karena besok aku mau ngajak kamu ke suatu tempat besok" kata selfi. "besok ujian terakhir, gimana kalau kita makan bareng di restaurant yang baru buka di dekat sekolah ?"

"oh iya ! ide bagus" ~rara

"aku tunggu besok pulang sekolah" ~selfi

"oke !" jawab rara. "eh kamu ga belajar ?"

"aku uda selesai belajarnya sejam lalu" kata selfi

"hah ?? sejam yang lalu ?" tanya rara heran. "kok bisa ?"

"aku emang cepet kalau menghafal" kata selfi. "lagian kan otakku lebih encer dibanding kamu"

"apa kamu bilang ? enak aja" ~rara

"heh kenapa marah" kata selfi sambil menahan tawa. "itu kenyataan. hafalin rumus aja kamu ga masuk-masuk"

"aku buktiin besok aku bisa ngerjainnya" tantang rara. "sekarang aku mau belajar. dadaaaa"

rara menutup teleponnya dengan kesal. memangnya dia aja yang punya otak encer ? ujar rara kesal.

rara melihat buku di depannya dan meringis. dia membuka buku itu lagi dengan malas.

**********

ketika rara terbangun keesokan harinya, dia kaget karena kesiangan. dia bangun dan cepat-cepat bersiap-siap ke sekolah. dia tiba di kelasnya sesaat sebelum ujian dimulai. ia menarik nafas lega. soal ujian dibagian dari depan ke belakang. saat kertas itu tiba di mejanya, rara memandang kertas itu dengan ngeri.

2 jam kemudian, rara berjalan keluar kelas dengan langkah lemas. tetapi kemudian dia tersenyum saat teringat janjinya bersama selfi sepulang sekolah. rara menghampiri kelas selfi. matanya menyapu ruang kelas, tetapi yang dicarinya tidak berada disana. "hei !" tanyanya pada salah 1 teman sekelas selfi. "kamu liat selfi enggak ?"

teman sekelas selfi menjawab. "kamu gatau ya ? tadi pagi selfi dibawa ke rumah sakit. katanya sekarang dia dirawat di iCU"

rara terpaku mendengar berita itu. semalam selfi masih sempat bercanda dengannya. hari ini dia sudah berada di rumah sakit. rara berlari sekencangnya keluar dari sekolah dan mencari taksi.

rara berdoa semoga selfi tidak apa-apa. setelah sampai di rumah sakit dia langsung menuju ruang ICU. di depan ruang ICU, rara melihat papa selfi sedang duduk sambil menutup wajahnya.

"om" katanya. "gimana keadaan selfi ?"

papa selfi menatap rara. "dia sekarang masih tidur. keadaannya sudah stabil"

rara mendesah lega. "syukurlah kalau begitu"

"jantungnya sempat berhenti tadi pagi" kata papa selfi sedih

rara hampir menangis mendengar berita itu. "aku ayah yang payah" desah papa selfi. "aku bisa menyelamatkan nyawa orang lain, tetapi nyaris tidak mampu menyelamatkan nyawa anakku sendiri"

"om enggak payah kok, selfi aja bercita-cita ingin jadi seperti om" ~rara

"oya ?" papa selfi sedikit terhibur

rara mengangguk. "om, boleh saya liat selfi ?"

papa selfi mengangguk. "iya, lihatlah"

rara memasuki ruang ICU perlahan-lahan. rara hanya bisa melihat selfi yang tertidur dari kaca ruangan tersebut. disentuhnya kaca di depannya.

DETIK TERAKHIRWhere stories live. Discover now