3. Kimchi

1K 105 1
                                    

Pintu lift terbuka di lantai terakhir. Aku melanjutkan langkahku menaiki beberapa anak tangga. Kenapa juga harus ke rooftop?

Aku berjalan melewati pintu yang sudah terbuka setengahnya, memasuki area rooftop yang terlihat sangat sepi juga sedikit remang. Hanya ada beberapa lampu dan sebagian sudah agak redup.

Ku lihat seorang pria tinggi tengah berdiri di samping tembok pembatas, memandang lurus ke depan. Aku mendeham saat sampai di sampingnya membuatnya menoleh, "hai." Sapanya.

Aku hanya tersenyum kemudian mengalihkan pandangan lurus ke depan. Melihat apa yang pria itu perhatikan sejak tadi.


Menakjubkan.


Aku tidak pernah tau ada sisi kota Jakarta yang terlihat indah. Selama ini, yang ku lihat hanya gedung-gedung yang tingginya hampir mencapai langit.

"Darimana kau tau tempat ini?"

Lagi-lagi dia menoleh membuatku ikut menoleh menatapnya. "Dari Jimin. Dia yang lebih dulu datang kemari."

"Oh ya? Dia masih disini?"

Taehyung mengangguk kemudian duduk di salah satu pipa besar, "ada di kamar. Tadi sudah ku ajak kesini untuk bertemu denganmu, tapi saat aku kembali ke kamar, dia sudah tertidur. Sepertinya dia kelelahan karena syuting seharian tadi."

"Oh.." responku singkat. Sedikit kecewa dengan penjelasan Taehyung. Karena jujur saja, aku juga sangat merindukan anggota bangtan yang lain. Tapi entah kapan kesempatan untuk bertemu dan mengobrol dekat dengan mereka lagi datang.


Aku menaruh kedua tanganku di tembok pembatas sebagai tumpuan daguku. Suasananya menenangkan. Andai aku tau tempat ini sejak dulu, aku pasti akan selalu datang kesini.

"Keyla.." panggil taehyung

Aku berbalik ke arahnya dan mengangkat kedua alisku, "kau.. tidak rindu padaku?"

Pertanyaan taehyung berhasil membuat wajahku memanas dan sedikit menggelitik perutku. Ada-ada saja.. bagaimana mungkin aku tidak merindukan pria ini?

"Bagaimana denganmu?" Tanyaku padanya.

Dia tersenyum, "tentu aku rindu. Dugaanku benar, saat kau kembali ke Indonesia, guest house terasa sangat hambar."

Ku langkahkan kedua kakiku ke arah pipa untuk duduk disampingnya. "Oh ya, bagaimana guest house?"

Taehyung menghela nafasnya, "ya.. seperti yang ku bilang barusan. Guest house jadi sepi setelah kau pulang. Tapi baru-baru ini cukup ramai setelah aku mempromosikannya melalui sns."

"Oh ya? Akhirnya.. selamat ya.."

"Anyway! Aku kesini untuk menagih hutang." Serunya

Aku menoleh dengan raut wajah bingung. Kapan aku meminjam uang padanya?

"Hutang apa? Aku pernah meminjam uang atau sesuatu, mungkin? Tapi kurasa semua yang ku pinjam sudah ku taruh di kamar. Buku, powerbank, wifi pocket.." ucapanku terhenti ketika ku lihat taehyung terkekeh. Apa yang lucu?

Aku menyipitkan mata dan meliriknya kesal. Pasti dia hanya bercanda. Kapan sih Taehyung tidak bersikap menyebalkan?

"Oke oke.. jadi, kau pernah berjanji untuk mengajakku menjelajah kota Bandung. Iya kan?" Jelas Taehyung akhirnya

"Tadinya iya. Tapi kau menyebalkan. Aku cabut saja janjinya."

Taehyung menatapku terkejut, "mana bisa begitu? Janji tetap janji.. bahkan aku sudah rela datang kemari dan meminta izin berlibur..!"

Aku menggidik kemudian berjalan kembali kedepan tembok pembatas, "salah sendiri. Aku kan tidak menyuruhmu untuk datang kesini."

Dengan cepat taehyung berjalan menghampiriku, "Are you serious? Kau jahat sekali padaku, keyla.. ayolah.. aku berjanji tidak akan menyebalkan lagi.." rengeknya sambil menarik-narik lenganku layaknya anak kecil. Menggemaskan.

Sungguh aku tak dapat menahan tawa. Baru kali ini Taehyung benar-benar memperlihatkan sifat aslinya padaku.

"Hm.. oke. Tapi ada syaratnya."

"Apa? Apa?" Tanya taehyung antusias.


"Aku ingin dibuatkan lagi kimchi bokkeumbab."

MR. KIM || KIM TAEHYUNG (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang