63 9 0
                                    

Di pagi hari ini yang lebih bertepatan dengan hari libur semua pelajar sekolah,serta karyawan kantor

Wenjia lebih memilih berdiam dikamar dan membaca beberapa novel,untuk menghilangkan rasa bosan nya

Tapi,Jingyuan terus mengusik Wenjia agar mau ikut lari pagi bersamanya

"Wenjiaa,ayolah aku mohon temani aku lari pagi"rengek Jingyuan yang terduduk disebelah Wenjia

Namun,Wenjia tidak mengubris kata-kata Jingyuan

"Wenjia kumohon temani aku...kan hanya kamu sahabat yang dekat denganku"pinta Jingyuan lagi sambil menggoyahkan lengan Wenjia

Karna Wenjia tidak tahan dengan rengekan Jingyuan,akhirnya Wenjia pun mau ikut bersama Jingyuan

.
.
.

"Hey Wenjia"tegur Jingyuan saat Wenjia tiba-tiba berhenti karna tali sepatunya yang terlepas

"Shénme?"tanya Wenjia ketus dan masih setia mengikat tali sepatunya

"itu..."balas Jingyuan terbata-bata yang terfokus pada satu pandangan

Wenjia pun ikut menoleh

Dan...

Itu papa,mama,dan juga adik tirinya

"Mama,papa"gumam Wenjia

Jingyuan yang sadar,langsung menepuk punggung Wenjia

"tuhan sudah merencanakan yang terbaik untuk kita"lirih Jingyuan

"tapi takdir tuhan berkata lain"balas Wenjia

Wenjia hanya tersenyum miris melihat keluarga kecilnya,sedang bahagia

"masih ada aku disini,aku tidak akan meninggalkanmu"ujar Jingyuan sambil merangkul pundak sang sahabat

"Xièxiè"senyum Wenjia kepada sang sahabatnya

Mereka pun melanjutkan aktivitasnya,yaitu lari pagi

Berhubung Jingyuan dan Wenjia sudah kelelahan.Jingyuan mengajak Wenjia ke danau yang dekat dengan posisi mereka

Jingyuan dan Wenjia merebahkan punggungnya diatas rumput yang ada ditepi danau

"Jia"panggil Jingyuan dengan pandangan kearah air yang sedang menggenang di danau tersebut

Wenjia pun sama,mereka berdua hanya berdiam dan menatap air-air yang bergerak

"Jia,kau ini dengar aku gak sih???"tanya Jingyuan saat mulai menoleh kearah sahabatnya

"hah?!ya?tadi kau bilang apa?"tanya Wenjia terkejut saat Jingyuan menyenggol lengannya

Lamunan tentang keluarganya pun hilang

"aku haus,kamu mau nitip apa?"tanya Jingyuan
sambil memandang sahabatnya itu yang terus melamun

Jingyuan peka terhadap perasaan...

Jingyuan tahu bahwa Wenjia sedang ada masalah

"ahh,baiklah aku beli minum dulu...kamu tunggu sini ya"ujar Jingyuan

Wenjia tak membalas kata-kata dari Jingyuan satupun

Karna dipikiran Wenjia hanya ada kenangan manis keluarga nya

Jingyuan beranjak pergi untuk membeli minuman

Sementara itu Wenjia hanya melihat kebahagian keluarga kecilnya dari jauh

"Ma,pa,xuan...aku rindu kalian"lirih Wenjia dengan iringan senyuman terpaksanya

Cukup lama Wenjia meratapi keluarga kecil yang sedang tertawa itu

A Mystery Night✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang