Prolog

423 22 6
                                    

Hyunjin memasuki perusahaannya dengan penuh karisma, jangan lupakan wajahnya yang datar. Setiap orang yang bertemu dengannya akan terpana akan ketampanannya. Beberapa bodyguard mengikuti di belakang Hyunjin.

"Selamat datang tuan muda!" Ucap seluruh karyawan yang bekerja di Hwang Company

Tanpa peduli sedikitpun, Hyunjin terus berjalan hingga memasuki lift. Orang disebelahnya menekan angka 15, dimana ruangan Hyunjin berada. Jadi hanya Hyunjin dan asistennya yang masuk lift.

Perlu beberapa menit hingga lift mencapai lantai 15. Hyunjin memasuki ruangannya, diikuti seorang pria di belakangnya. Lantai 15 memang digunakan khusus untuk Hyunjin dan asisten pribadinya.

Begitu masuk ruangan bertuliskan CEO Room, Hyunjin duduk dikursi kebesarannya. Ia menatap layar laptop di hadapannya, sedangkan orang yang mengikutinya tadi duduk di sofa dengan sebuah tablet di tangannya.

"Hyunjin, jam 2 nanti kita ada jadwal ketemu klien di restoran biasa. Terus malemnya kita ke black market" Kata Han, asisten Hyunjin.

"Hmm, yang lain gimana?" Tanya Hyunjin tanpa mengalihkan pandangannya.

"Daniel, Renjun, Yeonjun and Yohan ngurus markas Chicago. Yang bisa cuma Sunwoo, Jaemin, Jeno and Felix" Jelas Han, asisten pribadi Hyunjin

"Oke, Jeongin gimana? Ada perkembangan?"

"Lumayan bagus. Kemampuannya udah meningkat 30%, tapi masih jauh sama lo"

Jeongin itu adiknya Hyunjin. Mereka terpaut umur 3 tahun. Selain itu Hyunjin juga punya saudara kembar, perempuan.

"Han, lo udah pastiin kan Yeji gak bakalan tau kalo gue ke black market?"

"Aman, kemaren Yeji liburan ke Bali"

"Bagus deh, lo udah kirim bodyguard kan? Jangan sampe musuh gue nangkep dia"

"Udah, gue kirim Yuna sama Wooseok"

Alasan dia tak ingin Yeji tau karena Hyunjin sedang malas berdebat dengan Yeji. Karena dimana ada Yeji dan Hyunjin, disitu pasti ada keributan.

Hyunjin memang terkenal dingin, namun itu tak berlaku pada orang terdekatnya. Hyunjin juga terkenal tak kenal takut, tapi ia sungguh takut pada kakeknya

Hyunjin kembali fokus pada layar laptopnya. Tak berselang lama, Han beranjak dari duduknya.

"Hyun, kita berangkat sekarang" Ucapnya.

Tanpa menjawab, Hyunjin menutup laptopnya lalu berjalan mengikuti Han.

Karena mereka berdua mengendarai mobil sport, tidak perlu waktu yang lama untuk sampai.






>>>>

"Selamat datang tuan, ada yang bisa saya bantu?" Ucap waiters restoran

"Ruang VVIP"

"Ahh anda tuan Han, mari saya tunjukkan"

Waiters itu menunjukkan jalan pada Hyunjin dan Han. Begitu sampai di sebuah pintu, ia membuka pintu itu dengan perlahan.

"Tuan Lee, tuan Han sudah datang" Ucap si waiters tadi.

"Baik. Kamu bisa pergi"

Waiters tadi membungkuk sebelum pergi. Han dan Hyunjin sudah duduk berhadapan dengan tuan Lee.

"Selamat siang tuan, bagaimana kabar anda?" Ucap tuan Lee dengan senyum yang entah sungguhan atau hanya sandiwara

"Saya baik-baik saja. Mari langsung membahas kerja sama kita" Kata Han.

Han mengeluarkan map yang ia bawa lalu menunjukkan nya pada tuan Lee. Tuan Lee menerimanya lalu segera membacanya.

Setelah beberapa menit membaca, tuan Lee tersenyum. Ia meletakkan map itu di meja. "Saya menerima kerja sama ini, tapi bagian saya 60%"

"Tidak bisa tuan. Disana tercatat pihak kami lah yang mendapat 60% untungnya, sedangkan anda hanya 40%" Jelas Han

Wajah tuan Lee berubah. "Tapi saya ingin keuntungan yang lebih besar jatuh pada saya! Jika seperti ini, pihak saya bisa rugi!"

"Disini tak ada yang dirugikan! Disitu tertulis pihak kami yang mengurus proyek nantinya, jadi pihak kami yang mendapatkan keuntungan lebih banyak. Jika tuan Lee tak setuju ya sudah. Lagian kami masih memiliki banyak klien yang mau bekerja sama tanpa membantah" Ucap Han

Hyunjin sedari tadi hanya diam saja memperhatikan Han mengurus kliennya. Tapi diam-diam ia memikirkan soal rencana licik untuk tuan Lee.

"Kalau aku membatalkan kontrak ini, perusahaanku akan hancur dalam hitungan bulan. Lebih baik aku menurut" Batin tuan Lee

"Baik, saya terima kontrak ini. Tapi kalian jangan berbuat curang" Ucapnya

Han tersenyum puas. "Berbuat jujur? Jangan harap tuan, karena sekarang anda berhadapan dengan raja yang licik" Batin Han.

Tuan Lee menandatangani kontrak kerja sama antar perusahaannya dengan Hwang Company.

"Terima kasih telah menyetujui kontraknya. Senang bekerja sama dengan anda, tuan Lee" Han menjabat tangan tuan Lee.

"Saya permisi tuan, masih ada urusan yang harus boss saya urus. Untuk kelanjutan kerja sama ini, minggu depan tuan bisa langsung ke Hwang Company" Kata Han.

"Baik-baik, senang juga bekerja sama dengan anda" Tuan Lee menjabat tangan Han

Hyunjin bangkit dari duduknya lalu keluar dari ruangan itu tanpa peduli dengan tuan Lee. Han dengan segera menyusulnya.

"Bagus juga kerja lo, gak rugi gue udah jadiin lo asisten pribadi" Kata Hyunjin bangga pada sahabat sekaligus asistennya itu.

"Ya harus dong! Lagian udah tugas gue bantuin elo. Kita kan udah sahabatan lama"

"Iya deh, sekarang balik yuk. Gue mau tidur"

"Ke perusahaan aja deh, jangan ke markas. Gue lagi ada kerjaan, gak enak kalo ngerjain di markas" Kata Han

"Terserah, yang penting gue bisa tidur"

Mereka berdua pun memasuki mobil dengan Han sebagai pengemudinya.





























TBC

Hai Hai haiiii
Aku kembali dengan cerita baru nih. Genrenya thriller karena ini berhubungan sama mafia yang hobinya membunuh.

Semoga kalian suka dan puas bacanya. Maaf kalo masih ada kekurangan, karena aku masih kurang pengalaman. Tapi aku bakalan berusaha buat ningkatin skill nulis aku:)

Tunggu bab selanjutnya yaaa

I Am Boss [Hwang Hyunjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang