Bab 5

8.5K 885 113
                                    

Pagi itu Taehyung kecil tengah berjalan di taman dengan selembar uang 10.000 won di tangannya. Senyuman cerah tak lepas dari wajah bulatnya. Di dalam otaknya sudah terbayang apa saja yang akan dibelinya.

"La la la la la ah aku ingin membeli ice cream vanila yang banyak." Gumamnya seraya melompat-lompat kecil di tengah langkahnya.

"Gendut! Berhenti!" Suara itu memudarkan senyum Taehyung. Ia perlahan membalikkan badannya dan menatap horor segerombolan anak laki-laki yang menatapnya dengan tatapan evil.

"Ka...kalian siapa?" Tanya Taehyung. Sekujur tubuhnya terasa gemetaran saat melihat gerombolan anak itu semakin mendekatinya.

"Woi Gendut, serahkan uangmu itu!" Ujar salah satu dari gerombolan itu.

"Tidak! I...ini uang Taetae." Ucap Taehyung seraya menyembunyikan uangnya di belakang punggungnya.

"Berani melawan kami ha? Ayo kita rampas uangnya!" Perintah salah satu anak itu dan kemudian diangguki oleh yang lainnya.

Taehyung semakin ketakutan, dia melihat sekitar berharap pertolongan, tapi sepertinya tak ada. Taehyung tak melihat siapapun. Gerombolan itu semakin dekat dan mulai merampas uang yang ada di tangannya.

"Jangan ambil uang Taetae! Pergi! Hiks..." Mata Taehyung mulai terasa panas dan lelehan liquit bening sudah terlihat membasahi pipinya.

"Akhirnya dapat juga! Dasar Gendut!" Anak itu mendorong tubuh Taehyung hingga terjatuh.

"Hahaha... Lihatlah! Dia sangat jelek. Sudah gendut, cengeng lagi. Hahahaha...." Anak-anak itu tertawa seraya menatap Taehyung dengan tatapan hina.

"Oi kalian!" Suara itu menghentikan tawa anak-anak itu. Mereka berbalik dan mendapati sesosok anak kecil yang tengah menatapnya menantang.

"Hahaha apa yang kamu lakukan? Mau menjadi pahlawan kesiangan? Hahaha..." Olok anak-anak itu.

"Kembalikan uang anak itu dan pergi dari sini!" Ujarnya.

"Berani sekali kamu? Dia belum tahu kita siapa? Haha..." Ujar salah satu anak itu dan kemudian tertawa.

"Kalian akan menyesal." Ucap anak itu dan kemudian maju. Tanpa peringatan, anak itu melayangkan tendangan pada salah satu gerombolan itu hingga terjatuh.

"Kurang ajar!"

Perkelahian itu pun terjadi. Taehyung hanya memperhatikan dengan tatapan kagum pada anak laki-laki manis yang tadi menolongnya. Taehyung jadi mengingat Iron Man saat melihatnya.

"Mana uangnya?" Ujar anak laki-laki manis itu. Segerombolan anak itu sudah terjatuh dan meringis kesakitan.

"Ini uangnya." Anak itu memberikan uang yang tadi ia rampas dari Taehyung.

"Sekarang pergi dan jangan ganggu lagi!" Ucap anak manis itu. Merekapun berdiri dan pergi.

Taehyung tersenyum saat anak laki-laki manis itu mulai mendekatinya.

"Ini uang kamu. Lain kali berhati-hatilah." Ucap anak itu. Taehyung tersenyum dan mengangguk sebelum mengambil uang yang diulurkan padanya.

"Terima kasih. Kamu sangat keren!" Puji Taehyung seraya mengacungkan jempol padanya.

"Sama-sama. Sebagai laki-laki, kita harus kuat dan berani. Kita tidak boleh lemah dan cengeng. Jadi, kamu harus belajar untuk melindungi dirimu." Ucap anak itu dan kemudian tersenyum. Taehyung terpaku kala menatap senyuman anak itu. Begitu manis apalagi saat gigi kelinci itu menyembul lucu. Tak terasa sebuah senyuman tercetak juga di wajahnya.

"Kalau gitu, aku pergi dulu. Kamu harus hati-hati lain kali." Ucap anak itu seraya mengusak gemas poni Taehyung.

"Iya." Jawab Taehyung. Anak itu pun tersenyum dan mulai melangkah meninggalkan Taehyung.

"Tunggu!" Ucap Taehyung dan seketika menghentikan langkah anak itu. Ia pun berbalik dan menatap Taehyung.

"Boleh tahu siapa namamu?" Tanya Taehyung.

"Jeon Jungkook." Jawab anak itu dan kemudian berlalu.

"Aku akan mengingat nama itu." Gumam Taehyung dan tersenyum.

Semenjak kejadian itu, Taehyung selalu datang di tempat yang sama dan berharap bertemu dengan sosok Iron Mannya itu. Tapi sayang, Taehyung tak lagi bertemu dengannya.

Taehyung selalu mengingat ucapan anak itu dan berusaha menjadi seperti yang dikatakannya. Perlahan Taehyung berubah. Ia menjaga pola makan dan rutin berolah raga. Ia juga mengikuti latihan taekwondo untuk melindungi diri.  Kini ia bukanlah lagi seorang Taehyung yang gendut, cengeng dan lemah. Taehyung sekarang adalah Taehyung yang tampan, kuat dan bisa diandalkan. Taehyung merasa bangga dengan perolehannya sekarang.
.
.
.

7 tahun berlalu, selama itu Taehyung tak pernah melupakan sosok anak laki-laki itu. Dia masih berharap bisa bertemu lagi dengannya meski Taehyung yakin jika anak itu mungkin tak lagi mengingatnya.

Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah menengah atas. Ia berdiri di depan mading dan mencari kelasnya. Di mading itu terdapat beberapa kertas dengan tempelan nama-nama. Taehyung membaca nama itu satu persatu dan berhenti saat menemukan satu nama yang tak asing baginya. Senyumnya langsung melebar saat ia membaca ulang nama Jeon Jungkook pada kertas itu.

"Akhirnya aku menemukannya." Gumam Taehyung. Ia kemudian bergegas mencari keberadaan pemuda Jeon itu.

"Apakah kamu mengenal Jeon Jungkook? Apa kamu tahu dia di mana?" Tanya Taehyung pada seseorang yang duduk di depan kelas.

"Iya. Aku tadi melihatnya dengan seorang gadis yang bernama Eunha. Sepertinya mereka ada di depan kelas Eunha." Ucap gadis itu.

"Di mana kelasnya?" Tanya Taehyung. Gadis itu pun menunjuk kelas yang berada di ujung lorong.

"Terima kasih." Ucap Taehyung dan kemudian bergegas menuju tempat itu.

Langkah Taehyung terhenti. Hatinya terasa sesak saat melihat pemuda yang sejak dulu dicarinya kini tengah tertawa bebas bersama seorang gadis yang entah siapa. Taehyung menarik napas dan berjalan mendekati mereka. Setelah sampai di depan mereka, Taehyung tersenyum dan meraih tangan Eunha untuk dikecupnya.

"Kamu adalah gadis yang cantik. Bolehkah aku mengenalmu?" Taehyung tersenyum begitu tampan membuat gadis itu terpana.

"Eunha, namaku Eunha." Ucap gadis itu.

Taehyung tersenyum saat melirik keberadaan pemuda Jeon yang kini menatapnya garang.

"Kamu milikku, Jeon." Batin Taehyung.

Bersambung...

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang