Irene berjalan mendekati Wendy yang tengah memandangnya tanpa berkedip.
Gadis itu terlalu cantik--sampai-sampai jadi pusat perhatian dadakan. Gaun putih sedikit diatas lutut memeluk tubuhnya dengan sempurna. Rambut panjangnya menutupi sebagian punggungnya yang terbuka. Ini pasti ulah sepupunya Yeri yang menyimpan bunga mawar merah di sela telinga Irene--membuat gadis itu terlihat semakin mempesona. She is ethereal..
Tapi Wendy harus mengakui, Yeri melakukan pekerjaannya dengan baik.
Irene berdiri didepan si bos dengan malu. Pandangan Wendy benar-benar intens dan ekspresinya yang datar membuat Irene tidak yakin apakah dia menyukai penampilan Irene malam ini--atau tidak.
"Pak?" Irene mendongak, melambaikan tangannya didepan wajah atasannya yang masih belum berkedip.
Wendy tersadar, dia mengerjapkan matanya sebentar.
"Lama amat dandannya." Katanya ketus.Irene memutar bola matanya.
"Ya namanya aja dandan, kalo sebentar mah mandi.""Katauan ni anak mandinya gak pernah bersih."
Irene memukul lengan berbalut jas hitam kebiruan lelaki itu. Kalo ngomong emang suka seenaknya ni orang..
Wendy membuka lengannya--menunggu disambut. Tapi Irene yang terlampau tidak peka, hanya mengangkat sebelah alis bingung.
"Lemot kaya biasa." Wendy meraih tangan Irene dan dia lingkarkan ke lengannya. Setelah itu, dia menyeret gadis itu keluar dari hotel.
"Aduh pelan-pelan dong pak, saya kan pake heels." Protes Irene kesal. Akhirnya Wendy menurunkan kecepatan berjalannya agar Irene menyesuaikan.
"Suruh siapa pake sendal begituan, biasanya juga yang gak ada haknya."
Mereka kini sudah dekat ke tempat diadakannya resepsi.
"Yaa kan saya gak persiapan, ini aja untung ada yang ngasih minjem."
Wendy hanya diam. Dia sengaja tidak meminta gadis itu membawa gaun atau sepatu karena pasti akan sangat ribet. Oleh karenanya, dia meminta Yeri membeli gaun dan sepatu disini. Dan untungnya gadis remaja itu tidak keberatan, walau ujungnya dia meminta imbalan berupa tiket konser. Wendy menurut saja, sudah lama juga dia tidak memanjakan anak bungsu pamannya itu.
Suasana gelap yang dipenuhi lampu menggantung diatas mereka membuat pemandangan malam pinggir pantai ini benar-benar indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Arrogant
RomanceGanteng sih, tapi kelakuannya suka bikin orang naik darah.. Cerita Irene yang punya CEO arogan, labil, pemarah, nyebelin, suka ngatur tapi gantengnya bikin orang lupa diri.