Kediaman Carlo Gianluccio tampak begitu ramai oleh kehadiran para keluarga dan bangsawan-bangsawan Milan.Semua orang ini menyaksikan pernikahan putra bungsu Carlo,Stefano Gianluccio yang dikabarkan menikah dengan gadis pribumi nan eksotis.
Para pelayan dan koki memasak hidangan terbaik mereka untuk menjamu para undangan dari berbagai belahan dunia,mengingat rekan-rekan bksnis yang begitu banyaknya.
Seorang perias wanita berkebangsaan Perancis mengurus semua masalah kebutuhan pengantin wanita.Gaun-gaun sutra mahal dipesankan untuk Indira dari penjahit ternama.
Kado-kado pernikahan terus mengalir,memenuhi kamar khusus yang sudah di sediakan.
"Ah, sei così affascinante, bella signora"ujar seorang perias,nerbicara dengan aksen Milan yang begitu kental.
"Grazie,Alexa"jawab Stefano yang tiba-tiba muncul dari belakang.
Perias yang bernama Alexa itu langsung menyudahi pekerjaannya menata rambut Indira.Ia mempersilahkan Stefano mendekat kepada Indira yang tersenyum memandang dirinya di cermin.
"Alexa mengatakan kau begitu cantik,sayang"kata Stefano.
"Ya,sampaiakan terima kasihku padanya"Indira berdiri,menghadap sepenuhnya pada Stefano.
Dalam balutan gaun pengantin putih yang lebar,ia tampak begitu menawan.Rambutnya disanggul layaknya bunga mawar yang sedang mekar.Stefano tak bergeming memandang tubuh cantik di hadapannya.
"Izinkan aku memakaikan ini untukmu"Stefano memerintahkan ia menghadap ke belakang,lalu menyematkan sebuah kalung.
Kalung itu begitu cantik,dengan hiasan batu ametis putih kebiruan,sangat serasi dengan gaun yang ia kenakan.
"Kenakan ini sebagai warisan keluargaku,sayang.Kalung ini merupakan kalung keluarga Gianluccio yang terakhir"jelas Stefano.
"Tapi,aku tidak pantas memakai ini"
"Tentu saja kau pantas memakainya,sayang.Kumohon kenakanlah,ibukulah pemilik terakhir kalung ini"kata Stefano lembut."aku ingin melihatnya lagi dikenakan oleh wanita spesial dalam hidupku"
Indira memeluk Stefano,menyentuh batu ametis pada kalung itu.
"Putriku"Tuan Sastrawijaya berdiri di depan pintu.
"Ayah"menyadari ayahnya sejak tadi berdiri disana,Indira segera berlari memeluk lelaki itu.
"Kau cantik sekali"puji tuan Sastra sambil menepuk pipi putrinya dengan lembut.
"Secantik ratu salju utara"bisik ayahnya lagi.
"Ayah mengerang sebuah dongeng untukku?aku bukan gadis kecilmu lagi ayah"kata Indira.
"Tentu,kau sudah menjadi wanita anggun sekarang,sayang"
"Tak lama lagi kau akan menjadi milik Stefano,sayang"
"Apa ayah sedih?"
"Tidak,aku justru bahagia.Aku tidak boleh sedih di pernikahan putriku sendiri"
"Ayah,apa ada yang ingin ayah katakan?"tanya Indira menatap lelaki tua yang sangat ia banggakan itu.
"Ayah hanya ingin mengingatkanmu,sayang.Sesekali temuilah ayah ketika kau sudah jauh dari ayah kelak"
Sekelumit ucapan ayahnya membuat Indira menitikkan air mata.Namun,dengan buru-buru sang ayah menghapus air matanya dengan sapu tangan.
"Jangan menangis,putriku.Riasan ini bisa luntur dan akan mengurangi kecantikanmu!"ayahnya terkekeh pelan untuk menghiburnya.
Stefano yang berdiri tak jauh dari keduanya menatap dengan terharu.Ia pun bisa merasakan bagaimana sedihbya sang ayah bila mereka satu -sama lain telah berjauhan.
Tiba-tiba,Aryasta Sastrawijaya muncul,beserta beberapa pelayan.
"Ah,acara akan segera dimulai.Mari untuk kedua mempelai segera bersiap-siap!"katanya.
Untuk yang persiapan terakhirnya,Indira kembali menata riasan wajahnya.Ayahnya terus berada di sisi sang putri.Stefano merasa gugup,namun gugup itu hilang ketika Indira sempat mengecup bibirnya
"Aku gugup"bisiknya.
"Kau tidak sendiri,tampan"kata Indira.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Accident Of My Imagination Praised By Her(REVISI)
RomanceBerawal dari pertemuan seorang gadis desa dengan majikannya.Semenjak tinggal bersama,keduanya saling mencintai dan berjanji tak akan saling melespaskan.Hingga ketika takdir berubah menjadi mimpi buruk bagi keduanya yang harus berpisah....