Bab 10: Pertemuan Dengan Orangtuanya

535 36 0
                                    

“Melihat matanya aku terbius dan terpesona. Aku benar-benar jatuh cinta, pada seorang bidadari dunia dan kelak akan di Surga bersama pangerannya.”

 
“Aku masih tidak tenang. Apa cara yang kita lakukan sudah benar? Atau ternyata selama ini kita masih terjebak dengan bujuk rayu setan. Apa kamu juga merasakannya?”

Aku menanyakan hal itu kepada Rani. Jujur saja, selama beberapa bulan ini meski hubungan kami batasi. Dan juga kami sudah berniat untuk menikah, tetapi tetap saja ada perasaan yang tidak tenang. Entah datangnya dari mana perasaan seperti ini.

Apa yang aku rasakan ternyata juga dirasakan oleh Rani. Sikapnya memang dingin kepadaku. Dan yang aku tahu, dia tidak pernah bersikap perhatian selain kepadaku. Dia sangat menjaga jarak dengan laki-laki, inilah yang sebenarnya juga membuatku tambah kagum dengannya. Dia benar-benar bisa menjaga dirinya.

Padahal kami tidak pernah bertemu. Kami juga tidak merasa melanggar larangan agama. Kami juga berniat ingin menikah. Tetapi kenapa masih ada perasaan yang tidak tenang?

Ini yang selalu menjadi pertanyaanku. Aku selalu berusaha membela diri agar setidaknya ada sedikit ketenangan dalam hatiku.

Beberapa bulan kemudian, aku lulus sekolah. Melanjutkan kuliah dan Rani tetap sekolah di tempat yang sama. Saat ini dia sudah naik kelas tiga Aliyah atau tinggal beberapa bulan lagi dia akan lulus.

Aku sebenarnya mulai ragu dengan ajakanku untuk menikah dengannya. Apa aku sanggup untuk menikah? Apa aku mendapatkan ijin dari orangtuaku? Bagaimana kalau mereka tidak mengijinkan? Dan kekhawatiran lain yang tiba-tiba saja melintas di dalam benar pikiranku pada saat itu.

Aku disibukkan dengan tugas-tugas kuliah sambil tetap menunggu Rani lulus. Kami masih dengan rencana kami untuk menikah setelah Rani lulus. Saat ini sudah banyak sekali teman-temanku yang tahu tentang kedekatan kami berdua. Sebagian dari mereka menganggap kami ini berpacaran. Yah, memang tidak salah mereka memvonis kami seperti itu. Walau sebenarnya mereka tidak tahu bagaimana hubungan kami saat itu.

Selain teman-temanku, ibu dan kakaknya juga sudah tahu tentang hubungan kami. Bahkan yang aku tahu dari Rani, ibu dan kakaknya sudah mengetahui tentang ajakanku untuk menikah. Aku yang meminta Rani untuk menyampaikan hal itu. Aku ingin tahu bagaimana tanggapan mereka.

Lampu hijau untukku, ibu dan kakaknya tidak mempermasalahkan niat kami untuk menikah. Mereka juga tidak berkomentar banyak. Hanya memberikan restu.

“Ibu dan kakak mau bertemu.”

Pesan itu yang membuatku berkeringat dingin. Bagaimana aku harus menemui keluarga Rani? Sementara orangtuaku saja tidak mengetahui aku sedang dekat dengan Rani.

Pertemuan pertamaku dengan ibu dan kakaknya Rani adalah di tempat makan dekat dengan rumahku. Di sana aku menjelaskan mengenai niatku, aku juga menjelaskan tentang pekerjaanku saat itu. Tidak ada penolakan, aku diberikan lampu hijau.

“Setelah Rani lulus, kami akan pindah ke Jawa. Di sini tidak ada keluarga, sulit tinggal di sini.”

Begitulah kira-kira kalimat yang keluar dari mulut ibu Rani. Aku sedikit terkejut dan merasa tidak siap dengan itu semua. Ke Jawa? Itu artinya aku akan berpisah dengan Rani. Lalu bagaimana dengan rencanaku untuk menikahinya? Aku merasa tidak mampu saat itu kalau harus menikah di Jawa. Belum lagi aku tidak pernah bercerita dengan orangtuaku.

Banyak sekali pembahasan antara aku dan ibunya. Aku juga menceritakan bahwa aku belum bercerita dengan orangtuaku. Aku ingin melangsungkan pernikahan di sini, sebelum Rani dan keluarganya pindah ke Jawa.

Pertemuan itu membuatku sedikit lebih tenang. Aku mendapatkan restu dari ibunya. Aku memang belum pernah bertemu langsung dengan ayahnya. Tapi, ibu Rani waktu berkata.

“Ayahnya sudah menyerahkan anak-anaknya sekarang kalau menikah menjadi urusan ibu.”

Aku sudah mendapat lampu hijau. Tapi aku juga salah, karena belum pernah bercerita dengan orangtuaku sendiri.

***

Alhamdulillah bisa kembali update cerita ini 😊 jangan lupa kasih vote dan komennya yah. Terimakasih.

Cerita Cinta Pengejar Nikah Muda (Finish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang