Usaha Taehyung selama satu bulan belakangan ini akhirnya telah selesai. Ia menyibukkan diri di perusahaan milik ayahnya demi mempersiapkan diri menjadi seorang CEO. Benar. Kim Donghae akan melepas jabatannya dan memberikan kepada putera tunggalnya sendiri—Kim Taehyung.
Sungguh. Taehyung benar-benar stres. Apalagi saat waktu deadline-nya semakin dekat. Ditambah pula kelakuan sang istri semakin hari semakin menyebalkan. Taehyung tak mengerti. Mengapa Jennie menjadi pembangkang? Taehyung tahu ini salahnya karena ia tak bisa memberikan perlakuan baik kepada istrinya. Akan tetapi, seharusnya Jennie mengerti, kalau dirinya tengah disibukkan pekerjaan. Justru sang istri menambah beban untuknya.
Tapi, untunglah Taehyung masih memiliki Lana. Kekasihnya selalu memberikan pelayanan kasih sayang kepadanya di saat ia benar-benar lelah. Tak jarang Taehyung singgah ke apartemen Lana dan menginap disana. Well, walaupun ujung-ujungnya Lana akan membuatnya sakit kepala lagi karena permintaan yang aneh-aneh dari kekasihnya itu.
Tapi, syukurlah proyek Taehyung telah berakhir. Besok ia akan diangkat sebagai CEO melalui acara resmi perusahaan. Meskipun menjadi CEO lebih berat, setidaknya ia memiliki banyak bantuan dari bawahannya. Tidak seperti sebulan belakangan ini, benar-benar bekerja dengan mandiri.
Pagi ini, Taehyung sedang sarapan bersama istrinya. Seperti biasa, tak ada obrolan pagi. Keduanya fokus pada santapan masing-masing. Jennie juga terus berkutik pada ponselnya, mengabaikan tatapan tertegun dari sang suami.
Tunggu sebentar. Mengapa Jennie terlihat semakin ... cantik?
Taehyung menggelengkan kepalanya dengan cepat. Ini pasti akibat ia kelelahan. Mungkin karena beberapa hari ini ia jarang di rumah dan lebih sering menginap di kantor atau di apartemen milik Lana. Atau ... mungkin ini efek dari pekerjaan Jennie sebagai model?
"Ehem!" Taehyung berdeham sejenak. "Bagaimana dengan pekerjaanmu? Kau menikmatinya?" ia berusaha membuka pembicaraan.
Jennie mendongak sebentar kemudian kembali berkutik pada ponselnya. "Tentu saja. Pekerjaan itu membuatku tak kesepian."
Ouch. Itu menyakitkan. Sindiran halus itu tepat mengenai sasaran, di hati Taehyung.
"Maaf..." gumam Taehyung.
Jennie menyeringai. "Jadi kau tahu cara meminta maaf?"
Astaga. Taehyung mengusap dadanya karena terkejut. Ia bisa terkena serangan jantung jika Jennie selalu bersikap seperti ini kepadanya.
"Iya. Aku tahu ini salahku. Aku berjanji akan memperlakukanmu dengan baik tapi aku justru membiarkanmu kesepian. Maaf."
Jennie merotasikan bola matanya. Ia meletakkan ponselnya di atas meja dan menatap lurus ke arah sang suami yang duduk di seberangnya. Tatapan itu sungguh menyeramkan. "Katakan. Apa yang kau inginkan?"
Taehyung mengerjap kaget. "A-apa maksudmu? Aku tulus meminta maaf."
"Kau pikir aku tak hafal dengan kelakuanmu? Baik pada awalnya menusuk pada akhirnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
STUPID MARRIAGE [DISCONTINUE]
Romance❝This marriage .. is a joke to you?❞ Jennie sangat setia dan tak sabar menantikan usianya bertambah, hingga mencapai angka 20 tahun. Karena setelah itu terjadi, ia akan menikah dengan seseorang yang telah ditentukan untuknya. Setiap hari ia membayan...