Harry Potter milik JK. Rowling, TLOTR milik JRR. Tolkien dan The Chronicle Of Narnia milik CS Lewis. Penggunaan karakter hanyalah bagian dari Fanfiction ini. Storyline by me. Beberapa cerita Harry Potter - TLOTR - Narnia mungkin ga akan sesuai dengan karya aslinya, karena ini Fanfiction...
Selamat Membaca..
Udara terasa hangat di kulitnya, sinar matahari walaupun terik tapi tidak membuatnya terganggu, Dia menyukai sensasi panas yang membakar dan ditambah angin kencang di sekelilingnya. Rambut ikalnya yang pendek hingga di bawah telinga, terlihat berkibar terkena angin. Dia menikmati saat-saat seperti ini.
Terbang membuat Miracle merasa lebih nyaman, merasa lebih aman dan bebas. Tidak peduli sepadat apapun jadwal pelajarannya, Miracle selalu selalu menyempatkan dirinya untuk terbang dengan sapu favoritnya, Silver Wings. Sapu terbang model terbaru yang sedang booming di USA, hadiah dari Ayah angkatnya, Legolas Greenleaf.
"Hoi, Mira!" Miracle mengurangi kecepatan sapunya yang dia gunakan untuk terbang mengeliling lapangan Quidditch sejak tadi, ketika dia mendengar seseorang memanggil namanya. Gadis itu menoleh dan menemukan James Sirius Potter, temannya di Tim Quidditch Gryffindor berdiri di tengah lapangan dengan melambaikan tangan untuk menarik perhatiannya. "Turun!"
Mira mengikuti perintahnya, turun walaupun dengan enggan. "Ada apa? Aku sedang mengecek arah angin di atas. Semoga besok cuaca sama sekarang, kita pasti akan menang"
Besok adalah pertandingan Quidditch antara Gryffindor dan Ravenclaw, sebelum mereka melawan Slytherin di akhir tahun ini. Mereka harus menang untuk mempertahankan Piala Quidditch yang tersimpan di ruang bersama Gryffindor. Tahun ini adalah tahun kedua Miracle bergabung di dalam tim. Berbeda dengan James yang langsung menjadi Tim inti setelah dia bergabung tahun ini, selain karena nama Ayahnya dan juga kemampuannya. Miracle memulainya dengan menjadi pemain cadangan. Padahal James berada di tahun kedua, sementara dia sendiri berada di tahun ketiga.
Menurut Ibunya, anak-anak Penyihir di Perpustakaan memang memasuki sekolah sihir lebih awal dibandingkan kebanyakan anak penyihir lainnya. Walaupun Miracle dan James memiliki usia yang sama, mereka berada di tahun yang berbeda. Inilah yang sering membuat James kesal dan membuat Miracle selalu menggodanya. Senior dan junior.
"Perubahan rencana" seru James.
Miracle mengerutkan keningnya, khawatir. Jika Owen melakukan perubahan rencana menjelang pertandingan, itu bukan sesuatu yang baik. "Kenapa?"
"McKendry terjatuh, kakinya terluka. Dia tidak akan bisa bertanding besok" ucap James, bahkan dia yakin mendengar James mendengus 'slytherin' samar-samar. Simon McKendry adalah Seeker mereka. Tanpa Seeker, Tim Gryffindor tidak akan mungkin bisa bermain besok.
"Lalu?"
"Owen bilang kau yang menggantikannya"
"Apa?! Tidak bisa seperti itu!" Miracle mengerang kesal. Owen selalu mengincarnya untuk memegang posisi Seeker yang tidak terlalu Miracle sukai. Dia lebih suka posisi Chaser yang menurutnya lebih menantang. Berputar-putar diatas hanya untuk mencari emas yang melesat cepat terasa membosankan baginya, tidak peduli sepopuler apapun posisi itu. Miracle lebih suka terbang melesat secepat angin, menangkap quaffle, menghindari bludger lalu mencetak gol. Tidak ada yang lebih menyenangkan saat mendengar teriakan setiap kali mencetak gol.
Miracle pernah sekali menjadi Seeker, tepatnya pada pertandingan akhir tahun lalu. Dia menggantikan Seeker yang menghilang secara misterius dan dicurigai sebagai ulah Slytherin seperti biasanya. Dia melakukannya dengan terpaksa, karena hanya dialah satu-satunya cadangan yang tersisa. Bisa dibilang sebagian besar Tim yang bermain saat itu adalah pemain cadangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Enchantress - Prince Caspian Fanfiction
FanficMiracle Greenleaf atau biasa dipanggil Mira adalah putri angkat Yuna dan Legolas Greenleaf. Miracle mencintai keluarganya, mencintai sahabat-sahabatnya. Gadis ceria yang juga mencintai terbang di atas sapu. Tepat saat pertandingan Quidditch di tahu...