Chapter 1

71 2 0
                                    

Danny Hunderson, mahasiswa seni yang berbakat itu baru saja menyelesaikan lukisannya. Ia melongok ke jendela. Hujan turun. Ya, ini sudah memasuki musim hujan. Danny memakai mantelnya dan membuka payungnya.

Suasana kampus agak sepi karena hujan yang deras. Beberapa mahasiswa berteduh di pinggir gedung-gedung fakultas. Matanya tertuju pada seorang gadis yang tengah berlari menerobos hujan. Danny mengejar gadis itu. Gadis itu bernama Tiffany Thompson. Tiffany berhenti di halte bis. "Fany?" Panggil Danny, "Eo, Danny? Hi!" Danny mendekat ke arah Tiffany, "Kau akan sakit jika hujan-hujanan" Tiffany tersenyum, "Thanks Danny." Danny tersenyum, "Kau menunggu bis?" Tiffany mengangguk, "Baiklah aku akan mengantarmu sampai rumah" kata Danny asal. Tiffany terkejut, tapi ia tidak bisa mengelak saat Danny menarik tangannya naik ke dalam bis.

Danny dan Tiffany berjalan beriringan, "Ah, rumah berpagar putih itu rumahku. Kamu pulanglah ini sudah hampir malam." Ujar Tiffany sambil menunjuk rumahnya yang sudah dekat, "Baiklah, sampai bertemu besok!" Danny pun meninggalkan Tiffany.

Sudah seminggu ini, Danny dan Tiffany dekat. Hari ini, Danny hendak mengajak Tiffany membeli ice cream di kedai langganannya tapi, hari ini ia tidak dapat menemukan Tiffany di kampus. Ia sudah mencari di berbagai sudut tapi tidak ada Tiffany disana. Akhirnya, ia melihat Tiffany keluar dari gedung pengurusan. Danny menghampirinya, "Fany! Ada urusan apa kau di gedung ini?" Tiffany tampak sangat terkejut, "Eo..aku..." Danny nampak menunggu jawaban Tiffany, "Aku akan pindah." Seiring dengan jawaban Tiffany, gemuruh berbunyi menandakan akan hujan sebentar lagi. Danny diam mematung, ia tidak tahu harus mengatakan apa mendengar cinta pertamanya akan pindah, "Kk..ke..kemana?" Tiffany menghela nafas "Ke Jepang." Hujan mulai mengguyur dengan deras, Tiffany berjalan melalui Danny yang masih diam. Tiffany tidak bisa lagi membendung air matanya, tapi berkat hujan. Danny tidak tau jika Tiffany sedang menangis.

Danny membuka payungnya dan mengejar Tiffany. Tiffany terkejut, "Kumohon, jangan lupakan aku," ujar Danny, "Tidak akan Danny." Danny memeluk Tiffany dan melepas payungnya.

--------------44 years later-----------

"Nick, dulu ayah memiliki cinta pertama. Dia adalah gadis pertama yang mencuri hati ayah" ujar Danny bercerita pada anaknya.
Meanwhile...

"Dia, cinta pertama ibu...Dia pria yang baik hati dan juga hangat. Ibu sangat menyukainya." Tiffany mengelus puncak kepala anaknya.

----------tbc----------

Love RainWhere stories live. Discover now