Aku Rindu Ayah (epilog)

477 18 1
                                    

Setelah pulang dari Brebes, aku tak sempat menulis artikel tentang Raja Amangkurat I. Jadi aku mendaur ulang naskah yang dulu aku pernahtulis untuk majalah kampus untuk diserahkan pada pimredku. Baru setelah aku membuka koper dari ayah aku bisa menulis tentangnya. Dan untuk nama penulis aku tak lagi mengunakan nama penaku, tetapi aku menuliskan nama lengkapku. RM Bagus Kusuma Cakranigrat.

Ayah yang kuingat, adalah seorang laki-laki yang gagah dan bertanggung jawab. Bagiku seperti itulah gambaran laki-laki sesungguhnya. Suatu gambaran yang jauh dariku. AKu selalu bertanya dalam hati, seandainya ayah hidup akankah dia mencintaiku melihatku seperti ini. Entahlah, tetapi kenangan yang dia tinggalkan adalah kenangan penuh cinta. Cinta itu telah memberi aku hidup, karena itulah kini aku bangga dengan namaku, termasuk dengan gelar Raden Mas yang ayah wariskan padaku. Mbah Dal benar bahwa keluarga adalah akar kehidupan seorang manusia. Karena dari sanalah aku menyerap cinta.

Tee menuruti pesan ibu dan kembali ke Jakarta. Orang tuanya masih belum menerima, tetapi tak lagi memaksa Tee menikah. Tee tak ingin lari dari realita itu, karena itulah dia tidak jadi tinggal di Bali. Namun aku yang dia bawa ke Jakarta. Tee percaya bahwa suatu saat orang tuanya akan menerima keputusannya. Dan kebetulan ada sebuah harian nasional yang sedang melakukan recruitment.

Kisah Sunyi Dunia PelangiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang