"Adora!!"
Gadis tersebut sama sekali tidak menggubris seruan itu. Dan saat itu tidak ada yang tahu jika anak laki-laki seumurannya itu memutuskan ini adalah panggilan terakhirnya setelah sudah hampir sebulan ia mencoba bertahan dengan perlakuan gadis bernama Adora itu terhadapnya.***
Sekelebat hujan datang memutihkan pemandangan kota dan meninggalkan bekas uapan embun dan memutihkan semua kaca-kaca jendela gedung pencakar langit dan mengambil alih dunia dari kegagahan senja. Di atas sini, Adora dalam ruang kelasnya mengamati air hujan yang turun tiada henti. Kabut putih membatasi jarak pandangnya. Tangannya tergerak membersihkan uap hujan di kaca jendela tempat ia duduki, menampakkan kekokohan bangku taman diguyur hujan lebat.
Adora menatap kosong keluar jendela. Saat-saat seperti ini dunia menjadi minim pemandangan.
Tuk.
Bunyi benda tergeletak dimejanya itu membuyarkan lamunannya, Adora spontan memalingkan wajahnya dan memeriksa siapa yang meletakkan satu yogurt, coklat bar dan gelang tali. Sama sekali tidak mengagetkannya begitu mendapati siapa yang bertingkah barusan. Kim Taehyung. Anak itu lagi. Sudah hampir sebulan ia tak menghiraukannya, hari ini ia bertingkah lagi. Melihat kegigihan dan pantang menyerah Taehyung mendekatinya membuat benak Adora bertanya, "apa yang dia inginkan?"Dua bulan yang lalu, tepat pada saat itu ibunya meninggal dibunuh sementara anak laki-laki ini merapatkan dirinya dengan Adora. Malam itu Adora pulang sekolah sedikit kemalaman dari biasanya, ia menyusuri gang-gang dibawah pencahayaan remang lampu jalan seadanya.
Sesampainya dirumah ia tersentak tatkala tak ada suara siapapun yang menyambutnya pulang, setelah beberapa kali menyeru, "eomma aku pulang!! Eomma!". Inderanya mulai bekerja, dari kebiasaannya ia sama sekali tidak berpikir ibunya keluar malam tanpa memberitahunya lebih dulu. Matanya celingak celinguk memeriksa jejak sepatu dilantai, bekas sepatu yang tergesa-gesa, dan ini membawanya pada tempat ibunya berada. Dua meter ke sana penciuman Adora menangkap paduan bau amis dan bau besi yang begitu pekat, itulah bau darah. "Eomma!!" Teriaknya seraya berlari ke arah sepatu ini berujung dan bau darah itu dimulai.
Tubuhnya melemas. Rasanya tidak ada lagi tulang yang menumpang badannya. Adora ambruk. Alihalih air matanya yang terus menerus mengalir, darahnya berhenti mengalir. Terasa tidak ada detik waktu lagi baginya. "Eommaaaaa" ucapnya tanpa berhenti meski tersedak karena isak tangisnya. Ia meraih tubuh ibunya yang sudah berlumuran darah.
Taehyung yang terduduk di sisi kanan meja wastafel menahan isak tangisnya melihat Adora yang benar-benar hancur. Sekarang Adora mendapati Taehyung yang terlihat tenang memperhatikannya.
Sebulan berlalu dan hasil dari beberapa kali aju banding, Taehyung dinyatakan tidak bersalah karna tidak adanya bukti kuat. Sementara Adora belum bisa menerima mentah-mentah pernyataan itu mengingat ia sendiri yang hanya mendapati Taehyung saat itu. Menurutnya, Kim Taehyung berhasil kabur dari tuduhan ini karna hidupnya serba percitraan. Seorang putra konglomerat, terhormat di Korea Selatan ini, tidak mungkin berbuat perbuatan keji macam ini dan juga tidak dapat dipungkiri jika selama persidangan ia ditemankan oleh orang kalangan atas.
Dan anehnya, alih-alih menjauhi Adora, bukan sekali dua kali sudah ia mencoba mendekati Adora hingga akhirnya sampai pada titik sabarnya hari itu ia tak lagi memanggil nama gadis itu, sebagai gantinya ia malah secara tiba-tiba meletakkan yogurt, coklat bar dan gelang tali. Gelang tali. Satu-satunya benda yang belum pernah terpikirkan oleh Adora. "Kenapa ini ada sama dia?? Apa yang sebenarnya dia inginkan?".
Adora beranjak dari tempat duduknya mengikuti punggung Taehyung. Suara hujan lebat membuat gadis ini sedikit berteriak, "apa ini?!! Dari mana kau dapat ini?!" Sembari menenteng gelang tali itu, Adora mengharap sepatah jawaban dari Taehyung yang sudah menghentikan langkahnya.
"Kenapa kau bertanya? Kau sudah puas menghindariku??" Tanya Taehyung sinis. Taehyung mendenguskan napas sinisnya lantas pergi tanpa peduli pada gadis ini yang sudah mematung kesal karena perlakuannya.
Sebelum Taehyung benar-benar meninggalkannya, Adora menyempatkan sedikit suaranya untuk mengetahui kenapa dia mempunyai barang orang lain yang seharusnya tidak ada padanya, "kenapa gelang Yeonjun ada padamu?".
"Cha Yeonjun. Temanmu satu-satunya."-TBC-
Thanks for reading and reacting guys :) hope u enjoy it.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANOTHER
FanfictionSeutas kisah benang merah dari empat anak muda dengan karakter yang berbeda namun sama-sama berada dalam indahnya etalase kerumitan hidup yang penuh dengan serpih potongan jawaban. Singkat tentang karakter: Adora: pelakon utama, dia pemilik tragedi...