Dua Belas

856 103 6
                                    

"Loh Madam, kok saya gak duduk bareng Valya aja sih?" tanya Yujin yang gak terima kalo dia gak dipilih duduk semeja bareng Gue.

Ya, semua murid hari ini di suruh ke depan papan tulis biar Madam bisa milih tempat duduk.

Setiap bulan, selalu. Tapi bedanya sekarang madam ganti teman sebangkunya menjadi semeja terdiri dari laki-laki dan perempuan. Menyebalkan.

"Udah kamu gak usah protes! Madam udah pilih kalau Valya akan duduk dengan Taekhyeon. Dan kamu duduk dengan Jeongwoo." Madam Melly nunjuk-nunjuk Yujin dengan kipas yang selalu dibawa dia.

Yujin membuang muka. Disampingnya keliatan banget Jeongwoo yang duduk sambil menggenggam telapak tangannya kuat-kuat, dia berusaha buat tetap tenang walau dirinya pengen banget teriak saking senengnya bisa duduk semeja dengan Yujin.


Jeongwoo adalah ketua kelas ini. Tipe-tipe anak pintar yang selalu mematuhi apa yang dikatakan guru. Yang selalu dipuji-puji guru karena selalu mendapatkan ranking paralel se-sekolah. Gue iri sama dia, bahkan dia selalu ranking 1 sejak kelas 1 SD.

Awal dimana Jeongwoo ketahuan suka sama Yujin karena Doyoung yang usil banget berteriak kalo Jeongwoo suka sama Yujin. Langsung tuh semua murid dikelas kaget terus gak percaya.

Emangnya sejak kapan ketua kelas kita ini ngerti cinta-cintaan? Yang dia ngerti kan cuma cara nemuin x dan y.


"Yaudah Madam pergi dulu oke? Bubhayy!" Madam Melly pergi dari kelas. Murid-murid yang tadinya udah siap-siap pengen ribut, langsung diem waktu Pak Toko tiba-tiba masuk kelas setelah kepergian Madam Melly.

NYEBELIN KAN ANJIR

"Selamat pagi." sapa Pak Toko yang bikin gue bergidik serem.

LIAT AJA ITU KUMIS DIA UDAH NAIK-TURUN KAYAK GITU.

"Pagii." jawab murid males-malesan.

Pak Toko yang mendengar suara malas itu langsung menaruh buku yang dipegangnya ke atas meja dengan keras.

"Yang semangat dong!" omel Pak Toko. Semua murid berdecak.

BANYAK MAU AMAT SIH PAK

"Pagi paaaak!" jawab murid pura-pura semangat.

Padahal mah pengen banget ngelempar pak Toko ke jurang yang paling inside.


"Bagus! Sekarang kita lanjutkan pelajaran Bahasa Inggris yang kemarin." Jelas Pak Toko.

Gue mendengus pelan terus menyumpal telinga gue dengan headset yang udah tersambung ke ponsel.

Materi yang membosankan, dengan guru yang cuma ngelihat ke anak yang pintar. Pelajaran ini akan sangat panjang.


"Bangunin gue kalo tuh guru udah selesai sama pelajaran Inggrisnya yang bikin kepala gue pusing." Ucap Gue kepada Taekhyeon sambil menenggelamkan kepala gue.


Sementara Taekhyeon masih diem dan fokus mendengarkan Pak Toko.






Pak Toko yang lagi menulis sesuatu di papan tulis gak sengaja matanya menatap ke arah murid yang lagi menenggelamkan kepalanya di atas meja.

Pak Toko langsung menggerutu.

"Valya bangun kamu!" teriak Pak Toko.

Hening. Semua diem.

MAMPUS VAL MAMPUS


Melihat gak ada pergerakan dari gue, Pak Toko bertanya, "Dia kenapa?".


"Sakit." sahut Taekhyeon. Doyoung yang mendengar itu langsung berdiri.

"Loh Valya kok bisa sakit? Tuh kan, gara-gara dia duduk bareng lo tuh!" ucap Doyoung sambil memukul mejanya.

Melihat Taekhyeon yang cuma diem, Doyoung ngomong lagi, "Sini gue bangunin Valya. Biar gue bawa ke UKS. Lo udah tau Valya sakit malah diem aja. Jadi anak baru tuh harus peduli sama temen kelas, apalagi ini temen sebangku lo sendiri!"

Doyoung berjalan ke arah meja Taekhyeon, mendekati Gue yang masih aja tiduran.

Waktu tangan Doyoung mau menepuk pundak Gue, Taekhyeon menepis tangan Doyoung.

"Apa sih! Gue mau bangunin Valya!" ketus Doyoung.

SUMPAH DOYOUNG BERISIK BANGET

Gue mau ikutan bacot tapi nanti ketahuan kalo cuma tiduran doang gak tidur beneran:(

"Gak usah." ucap Taekhyeon penuh penekanan.

"Apaan gak usah! Kalo dia pingsan disini gimana?" tanya Doyoung kesal.

Taekhyeon berdecak, "Biarin dia tidur."

"Udah Doyoung! Bener, biarin dia tidur dulu. Kasihan kalau dibangunin, nanti kepalanya bisa pusing." ucap Pak Toko. Radello mendengus dan kembali ke tempat duduknya.

"Sudah, kita lanjutkan pelajarannya."

••••••••••

Gue mengerjapkan mata. Entah kenapa gue ngantuk banget. Tadi setelah insiden adu bacotnya Doyoung sama Taekhyeon, gue bener-bener tidur.

Waktu pandangan gue udah fokus, gue ngelihat kelas yang sepi. Cuma ada anak-anak kutu buku yang lagi baca buku dan cowok yang ada di samping gue.

"Istirahat?" tanya Gue.


"Hmm." Taekhyeon berdehem sebagai jawaban. Masih sibuk dengan ponselnya.

KENAPA GAK BANGUNIN GUE SIH ANJIR


Gue ber-ohh ria sambil mengangguk-anggukan kepala, terus berjalan pengen keluar kelas. Tapi belum juga sampe di ambang pintu, ada sesuatu yang melingkar di pinggang gue.

Gue menunduk.

Ini siapa yang ngelilitin jaket abu-abu dipinggang gue?

"Taekhyeon?"

Gue kaget waktu berbalik ke belakang dan mengetahui kalo Taekhyeon yang ngelilitin jaket itu.

Deket banget.

KOK DEG-DEGAN?!


"Rok lo kependekan. Besok-besok gak usah pake rok anak TK gitu lagi. Lo mau gue napsu?"

Gue bergidik mendengarnya.

Gila aja, ini gue dari dulu pake rok segini ya anjir mana ada rok TK.


Gue rasain jaket yang tadi melilit di pinggang gue mulai melonggar.

Gue nengok ke belakang.


"Kak Esa?"


Kak Esa lempar jaket abu-abu tadi ke arah Taekhyeon, "Nih jaket lo, gak usah sok care sama pacar gue."

Gue menatap bingung ke arah kak Esa.

SEJAK KAPAN DIA DISINI?


Taekhyeon ketawa meremehkan, "Bucin."

Setelah ngomong itu dia pergi keluar kelas.

Kak Esa menatap gue.




















"Gak usah deket-deket sama dia. Keliatan banget dia suka sama kamu."
















HAH MASA?????

••••••••••

Hai Kak-! || Lee EunsangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang