Yoon Hye mengerjap, orang pertama yang pertama yang ia lihat adalah sang kakak tercinta, Jung Yoon Oh, *eh Jaehyun. Jaehyun terlelap dengan posisi mereka saling berhadapan, Yoon Hye memperhatikan wajah tampan kakaknya.
Jaehyun dengan ketampanan yang luar biasa, terkadang Yoon Hye heran dengan visual keluarganya yang benar-benar mantul. Papanya yang tampan berwibawa begitu juga kakaknya, Mamanya dengan kecantikan paripurna sedangkan dirinya ia merasa biasa saja. Sempat ia heran mengapa visual dari kedua orang tuanya hanya menurun pada Jaehyun? Padanya tidak? Ia juga cantik namun tidak ada kemiripan wajah dengan mama dan papanya.
"Mikirin apa?" Suara serak khas bangun tidur Jaehyun berhasil membuyarkan lamunan Yoon Hye.
"Ngak ada" Jawab Yoon Hye singkat. Jangan lupakan dirinya yang masih kesal karena sang kakak yang membuatnya hampir mati gara-gara ketakutan.
"Maaf ya" Ucap Jaehyun menangkup pipi Yoon Hye lalu mengecup bibir dan hidung lalu mendaratkan kecupan sungkat di kening adiknya juga.
"Kakak kok cium-cium?" Tanya Yoon Hye kesal
"Siapa suruh gemesin" Kekeh Jaehyun
"Jangan diulangin lagi ya"
"Ciumnya?" Tanya Jaehyun
Yoon Hye menggeleng. "Ngebutnya, aku takut"
"Iya ga akan kok. Maaf yaa sayang"
"Janji yaa.. Abisnya aku gamau mati muda, nanti Dery nikahnya sama siapa kalau aku mati duluan?" Canda Yoon Hye. Merasa air muka Jaehyun berubah ia langsung menghentikan tawanya. Apa ada yang salah pikirnya? Apa ia salah ngomong?
"Kakak?" Panggil Yoon Hye saat melihat sorot mata Jaehyun yang sarat akan ketidaksukaan dan hanya diam setelahendengar candaannya, itu sangat menyeramkan. Percayalah.
"Aku salah... Hmpph.." Belum sempat Yoon Hye menyelesaikan kalimatnya, Jaehyun sudah membungkamnya dengan ciuman brutal seakan melampiaskan amarahnya.
Jaehyun meneruskan ciumannya, bahkan sampai menggigit bibir bawah Yoon Hye hingga berdarah. Yoon Hye terus berusaha melepaskan diri hingga Jaehyun melepaskan ciumannya saat merasakan cairan asin yang ia yakini bukan darah dari bibir Yoon Hye tapi air mata Yoon Hye yang mengucur deras.
Seketika Jaehyun merutuki perbuatannya. Semakin lama ia merasa semakin kehilangan kendalinya. Jaehyun menyeka air mata Yoon Hye lalu ikut menangis.
"Maaf.. Maafin kakak" Isak Jaehyun, sungguh. Demi apapun sulit untuk menahan hasratnya kepada adiknya sendiri.
"Sakit" Yoon Hye memegang bibir bawahnya yang masih mengeluarkan darah. Ia sungguh heran dengan sikap Jaehyun yang menjadi seperti ini. Apa salahnya ia dekat dengan pria lain? Bukankah nantinya Jaehyun juga akan memiliki kekasih? Lagipula mereka kakak adik.
"Kakak kenapa? Aku takut"
"Kakak.. Kakak cuma cemburu" Jujur Jaehyun. Ia menuduk
"Sayang aku sama kakak ga akan berubah meski nanti sama-sama kita bakal punya pasangan masing-masing"
"Tapi kakak maunya kamu"
Suara pintu terbuka mengalihkan atensi keduanya.
"Kalian kok nangis?" Tanya Yoona saat melihat kedua anaknya sama-sama sembab karena menangis.
"Bibir kamu kenapa?"
"Anu Ma, tadi pas bangun ga sengaja kebentur meja " Bohong Yoon Hye. Hanya saja Yoona tidak yakin, kelihatannya seperti bekas gigitan. Tapi gigitan apa? Tidak mungkin bekas gigitan Jaehyun kan?
Kini Yoona beralih menatap Jaehyun yang sedari tadi hanya diam. Tapi matanya juga sedikit sembab.
"Bener kata adek kamu?" Tanya Yoona. Jaehyun hanya mengangguk namun tetap saja ia masih ragu. Ditambah bibir Jaehyun juga ada sedikit noda darah. Yoona mulai cemas, apa ada yang mereka sembunyikan darinya?
"Bukan kamu yang gigit bibir adek kamu kan?" Tanya Yoona lagi. Jaehyun semakin gelisah, bagaimana jika mamanya tahu?
Jaehyun menggeleng "bukan ma, beneran kepentok meja tadi" Dusta Jaehyun yang sungguh tidak meyakinkan.
"Terus darah di bibir kamu?" Mati sudah. Jaehyun sudah tidak bisa mengelak lagi. Bagaimana ini??
"Kalian ada sesuatu?" Suara Yoona membuat Jaehyun semakin takut. Bagaimana jika nantinya mereka di pisahkan karena rasa Jaehyun yang semakin hari semakin menyimpang.?
Hening tidak ada jawaban.
"Mama kenapa teriak-teriak?" Tanya Yunho yang baru saja masuk ke kamar sang anak.
Masih hening. Jaehyun tidak bisa berkata apa-apa, Yoon Hye bingung dengan keadaan sekarang sedangkan Yoona yang merasa gagal menjadi ibu karena tidak menyadari adanya perilaku menyimpang dari anak sulungnya.
"Kita bicara diluar. Yoon Hye, kamu istirahat ya, papa sama mama mau bicara sama kakak kamu" Yoon Hye mengangguk namun dalam hati ia juga merasa tidak enak dan khawatir pada Jaehyun. Pasti ia akan dimarahi karena sudah menggigit bibirnya.
"Jaehyun, jujur sama mama"
"Beneran kepentok meja ma. Bukan karena aku" Elak Jaehyun
"Tapi darah di bibir kalian buktinya" Ucap Yoona membuat Yunho tersentak. Ternyata itu yang membuat istrinya menangis tadi.
"Jaehyun! Kenapa kamu bersikap seperti itu? Tidak sepantasnya kakak mencium hingga bibir adiknya berdarah. Jangan bilang kamu ada kelainan!" Bentak Yunho.
"Memang ada" Jaehyun akhirnya mengalah. Bagaimanapun semuanya pasti akan terungkap.
Tangis Yoona semakin deras. Demi apa anaknya bisa seperti ini? Mengapa Jaehyun bisa seperti ini?
"Aku, aku sayang dan cinta sama Yoon Hye!! Bukan sebagai saudara, tapi seperti pria pada wanita! Aku mau Yoon Hye" Jujur Jaehyun. Emosinya meluap, hanya saja ia tidak tau bahwa sikapnya itu akan menjauhkannya dari sang pujaan hati.
"Tapi Yoon Hye adik kamu" Isak Yoona
"Aku gapeduli. Aku cinta dia, aku mau dia" Jaehyun frustasi
"Jaehyun! Tutup mulut kamu! Kemasi barang kamu malam ini juga, besok papa akan kirim kamu ke Amerika! Kamu lebih baik tinggal disana bersama nenekmu" Suara Yunho meninggi
"Tapi pa" Elak Jaehyun
"Tidak ada bantahan" Ucap Yunho final. Ia menarik Yoona keluar dari kamar Jaehyun.
Jaehyun memegangi dadanya. Rasanya sakit sekali saat ia akan dipisahkan dengan Yoon Hye. Bagaikana jika Hendery macam-macam? Bagaiamana jika Yoon Hye melupakannya?
Jaehyun kalut sekarang. Ia takut, sangat takut dengan semua kemungkinan yang akan bermunculan nantinya.
NB
KAMU SEDANG MEMBACA
☑DON'T TOUCH MY GIRL-[Jung Jaehyun] Completed✔
RomansaTentang Jaehyun yang berusaha melepas benang merah antara ia dan adiknya~ 🔞