Berawal dari istriku, kemudian diriku (part 2)

27.4K 122 4
                                    

"Apa itu Bill dengan John?," Kata pria itu.


Aku mendorong istriku kesamping dengan kasar dan menghampiri pria itu.

"Apa yang kau lakukan pada istriku, brengsek!" Aku berteriak, lalu aku berlari mendekatinya dan aku sudah ancang ancang untuk memukulnya. Ketika aku berhadapan dengannya, dia hanya menatapku dengan senyum lalu memukul perutku dengan kuat. Aku langsung terjatuh.

"Bangunlah pecundang," Kata orang itu.

Aku bangun tetapi tidak bisa apa-apa. Aku takut. Aku tidak dapat bergerak. Dia memegang kerah bajuku dan berkata, "Aku telah menyetubuhi istimu, mau apa kau?"

Rasanya aku ingin berkata, "Aku akan membunuhmu." Tapi mulutku seperti membisu. Aku menatapnya dengan penuh rasa takut. Aku tidak tau kenapa tetapi aku hanya berdiri seperti seorang pecundang. Seharusnya aku melawan. Saat itu yang terlintas dikepalaku adalah memori saat masa kecilku dimana aku tidak bisa melawan anak anak nakal yang bertubuh besar. Tetapi ini berbeda, tubuhnya tidak lebih besar dariku, tetapi rasa trauma ini membuatku menjadi lemah. Ingatanku dulu ketika diganggu oleh anak nakal, aku hanya bisa berharap mendapat ampunan, meskipun kemudian ayahku mendidikku menjadi lebih tangguh. Aku tidak pernah lagi menangis, setidaknya hingga hari ini.

Orang itu menertawakanku. "Kau mau apa hah?" dia bertanya. Karena aku tidak menjawab, maka dia kembali tertawa "Sudah kuduga." Bukannya mengampuniku karena kasihan, dia malah kembali memukulku hingga aku pingsan.

Ketika aku terbangun, aku mendapati tubuhku terikat di kursi. Aku telanjang dan kakiku terlentang, kedua kakiku terikat dengan kaki depan kursi yang kududuki. Perutku terikat dengan kursi dan tanganku terikat dibelakang. Istriku berdiri disampingku mengenakan pakaian maid yang tadi. Pria yang memukulku juga ada di ruangan menatapku, tapi kini dia tidak sendiri, ada dua pria dengan tubuh lebih besar dan kekar di sampingnya.

"Apa yang terjadi?" Aku bertanya. "Dimana pakaianku?" Aku malu karena mereka melihat penisku yang kecil, tetapi rasa maluku tidak lebih besar dibanding rasa takutku. "Apa yang akan kalian lakukan padaku?"

"Jadi ini suami si pelacur itu?" kata salah satu pria yang berbadan kekar. "Apa dia membuat masalah, Steve?"

"Tidak, dia banci, dia bahkan tidak melawan sama sekali," Jawab pria yang membuatku pingsan.

Lalu semua pria itu tertawa.

"Kumohon lepaskan aku," Kataku. Aku harus memberi tawaran. Tetapi aku tidak memiliki apapun untuk ditawarkan. Pria yang paling kecil membuatku pingsan dan kini bertambah dua orang yang jauh lebih kekar. Selain itu aku terikat di kursi. Aku benar benar tak berdaya seperti seorang bayi. Telanjang seperti bayi. Kenapa aku ditelanjangi? Apa mereka akan memerkosaku? Aku tidak tahu seberapa mesumnya pria-pria itu. Aku memohon kembali "Kumohon." "Aku tidak akan menyebabkan masalah lagi" Aku tau kalau istriku sedang melihatku. Aku benar-benar dipermalukan didepannya. Bagaimana aku bisa menatap matanya lagi? Apa dia masih menganggapku sebagai laki-laki? Aku berusaha sok tegar. "Dengarkan aku berengsek, lepaskan aku dan aku tidak akan melakukan apapun pada kalian."

Pria berotot yang dari tadi diam bergerak mendekatiku dan menendang perutku. Aku tidak dapat bernafas. Air mataku keluar. Aku berusaha keras agar tidak menangis, tetapi salah satu dari mereka menyadari air mataku.

"Benarkan kataku, dia banci," Kata si pria kecil yang namanya Steve sambil tertawa.

Pria berotot tadi menendang perutku lagi. Dia bahkan tidak memberiku waktu untuk bernafas. saat itu istriku hanya bisa berdiri seperti patung. Dia bahkan tidak membujuk pria-pria itu untuk membiarkanku pergi. Karena aku kesulitan bernafas, yang dapat kukatakan hanyalah "stop."

Berawal dari istriku kemudian aqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang