Kuharap aku bisa menjadi pribadi yang kuat setelah kau tinggalkan. Menjadi seseorang yang mampu mengusirmu ketika kau datang lagi dengan berbagai maaf dan alasan. Tapi, kenyataannya aku tidak sekuat itu. Ya, aku tahu ini salah. Membiarkanmu memorak-porandakan hati dengan semaunya. Entah bagaimana caranya diri ini melakukan hal segila itu. Padahal denganmu; Aku sudah tidak sebahagia dulu.
Setiap kali kumaafkan, kau mengulangi.
Setiap kali kupercayakan, kau mengkhianati.
Bisakah kau hilang saja dari muka bumi tanpa harus berjanji bahwa kau tak akan kembali menyakiti? Iya, yang bodoh adalah aku, karna selalu memilih percaya. Tapi, lewat itulah aku berharap bahwa kau benar-benar dapat kembali menjadi dirimu yang seharusnya.
Dan kurasa kali ini tidak ada lagi kesempatan untukmu. Karna habis sudah kau bakar semuanya, kau lumpuhkan segala ingin dan kemauan untuk tetap bersama.
Nanti, jika kau datang lagi, aku telah siap.
Bukan untuk memberimu kesempatan yang kesekian kalinya, bukan. Aku hanya ingin bertanya satu hal:
"Maaf, jika lancang. Tapi, luka mana lagi yang harus kututup untukmu kali ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Racauan Yang Kusesali Untuk Kusyukuri
Romance[SUDAH TERBIT] Perpisahan adalah sesuatu yang lebih buruk dari mimpi buruk. Namun, aku sadar. Mengikhlaskan dan mendoakan kebaikanmu juga bagian dari menyayangi. Meskipun bukan kamu yang Tuhan hadirkan sebagai teman hidup, aku tetap mensyukuri bahwa...
