Dia dilahirkan dengan nama Raya, sebesar semesta.
Raya menggendong berbagai mimpi dan berusaha mewujudkannya.
Dia berusia tujuh ketika pertama kali menggoreskan mahakaryanya yang pertama. Ada segaris senyum di sudut mulut anak itu, dan kedua matanya tertutup ketika dia terkekeh, bangga.
Malam ini, sembilan tahun kemudian, Raya memandang ke langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong. Kuku tangannya mencengkeram lengan sendiri terlalu dalam. Di luar pintu, ibunya berceloteh tentang anak zaman sekarang yang tidak bisa mensyukuri keenakan dan kemudahan hidup yang mereka dapat.
(Namanya Raya, sebesar semesta. Dia menggendong berbagai mimpi—
Mimpi orang tuanya.)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Make Me Feel Okay
Teen FictionPada akhirnya, mereka cuma anak-anak yang berada di tubuh orang dewasa.