19. kencan

886 97 10
                                    

Makanan tertata rapi diatas meja, hyunjin masih berada didalam kamar sedangkan jeongin terlampau tidak berani sekedar memanggil, sial kejadian mengintip kemarin membuatnya seperti ini.

Sungguh ia merasa bersalah seakan lancang .

Harusnya ia sadar siapa ia di rumah ini dan ia bersikap terlalu berlebihan mentang mentang hyunjin tak pernah menganggapnya sebagai seorang asisten rumah tangga.  Sehingga jeongin berlaku semena mena. 

Padahal siapa yg tahu jalan pikiran hyunjin karena faktanya baik hyunjin dan jeongin berada dalam fikiran mereka sendiri dan pastinya pemikiran mereka berbeda

"Aromanya enak, masak apa ?"

Entah sejak kapan hyunjin berdiri disamping meja makan dengan tubuh sedikit condong seakan menghirup aroma masakan tak lupa dengan senyum mengembang seperti biasa dan berbeda dengan jeongin yg malah terlihat kaku, ia cukup kaget dan ia sadar beberapa menit lalu ia melamun

"Ah anu____ tumis kangkung di campur daging sapi jg sup iga dan telur mata____ mata sapi "

Tanpa bertanya pun jelas hyunjin melihat menu diatas meja jeongin sadar ia hanya basa basi mungkin menghilangkan kecanggungan diantara mereka .

"Dua hari yg lalu sunbae mengatakan ingin makan tumis kangkung, maaf ji____"

"Aku suka, dan hentikan jangan bersikap kaku begitu "

Senyum lebar mengembang diwajah tampan hyunjin yg selalu jeongin akui terlihat jauh lebih tampan dan lebih baik dari pada menghadapi hyunjin yg dalam mode marah. 

Mungkin saat ini bukan waktu yg pas jika jeongin membahas kejadian kemarin, melihat mood hyunjin yg terlihat bagus.  Tapi syukurlah ia tak harus bersikap canggung .

Dan disini jeongin merutuki diri sendiri harusnya ia yg bisa mencairkan suasana, sekali lagi jeongin merasa bersalah tak sedikitpun jeongin bisa memperbaiki keadaan selalu saja hyunjin .

" kenapa ?"

Dagu jeongin di colek, hyunjin jelas menyadari apa yg jeongin fikirkan hanya mungkin hyunjin tak ingin membahas. Terlebih mengenai perasaan hyunjin tak ingin semakin sakit hati jika ujungnya ditolak.

"Jangan melamun, aku lapar yeni ya "

Jeongin sesegera mungkin berjalan menuju rak mangkok kecil untuk mengambil nasi dan meletakannya tepat dihadapan hyunjin, tiap acara makan selalu seperti ini kadang berfikir ia mirip seorang istri yg melayani suami .

Aduh pipi mendadak panas hanya membayangkan saja dan jeongin tak ingin terjatuh semakin sakit , karena menurutnya khayalan seperti itu terlalu tinggi. 

" sunbae ?"

"Iya "

Hyunjin makan dengan lahap, bahkan jeongin merasa tak enak karena ia seakan mengganggu sang senior, menyantap kangkung plus irisan daging sapi,

"Tidak, lanjut kan saja makan mu sunbae"

Hyunjin menggedikan bahu tanda tak ingin memperpanjang pembahasan mereka atau apapun yg ingin jeongin bahas terlampau menikmati hidangan, bahkan bibir tebalnya tak henti mengunyah untuk saat ini makanan berhasil menghilangkan maslaah diantara mereka, dan harusnya mereka berterima kasih degan tumis kangkung yg berhasil menghilang kan kecanggungan .

Sampai ponsel hyunjin yg berada di atas meja berdering, menghentikan aktifitas sang pemilik bahkan ia mengerang seakan tak terima kesenangan diganggu terlebih saat ia menatap layar ponsel menunjukan sebuah nama yg sesungguhnya membuatnya kesal .

"Bisa kah jangan mengganggu ku, aku sedang makan "

Tak ada salam seperti ciri khas mengangkat telpon pada umumnya terlihat jika sesungguhnya hyunjin tak ada minat ah lebib tepatnya tak ada minat berbicara dengan seseorang yg menelpon. 

This Love 💖 Hyunjeong Straykids ( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang