empat

28 2 0
                                    

"Jeongin oy!"

Jeongin tercekat dan hampir saja menjatuhkan sapu yang ia pegang,ya dia sedang piket kelas. Ini kali pertamanya seorang perempuan mengajaknya pulang.

"Tapi aku lagi piket ka" kata Jeongin.

"Gue tungguin,lagian juga kakak gue belum nyampe"

Jeongin ber oh kecil dan melanjutkan menyapu ruang kelasnya. Sedang asik Hera menunggu Jeongin,Jeno lewat dengan antek anteknya sambil bercanda. Melihat Jeno yang lewat,jujur Hera memilih untuk tidak peduli.

Tapi kenyataan berkata lain,Jeno menghampiri Hera.

"Her,pulang bareng yuk" ajak Jeno.

Hera hanya menatap intens Jeno,sedangkan Jeno beralih menoleh kearah Jeongin yang sedang menyapu kelas.

"Gue balik sama Jeongin" kata Hera.

Jeno sedikit tercekat dengan pernyataan Hera barusan,apa Jeno tidak salah dengar?.

"Mending sekarang lo balik,kasian antek antek lu nungguin" kata Hera diperjelas dengan mengedikkan dagu kearah 3 sahabat karib Jeno.

Hera meninggalkan Jeno ditempat,ia menghampiri Jeongin. Dan sekali lagi,mata elang Jeno mengitari Jeongin yang membuatnya takut seketika. Itulah Jeno,menakutkan.


"Udah Jeong? Kakak gue udah sampe nih,nungguin depan gerbang" kata Hera.

"Udah ka"



Hera dan Jeongin pulang bersama,dimana Jeongin diberi tumpangan oleh Hera dan kakaknya Kai.

"Ka,makasih sebelumnya udah ngajakin pulang bareng,maaf ya kalo ngerepotin" kata Jeongin berusaha untuk menyairkan suasana didalam mobil.

"Gapapa kok Jeong,lagian pas lo bilang lo searah sama gue,malah jadi lebih cepet juga,lain kali kalo ada apa apa ngomong aja ke gue,kali aja gue bisa bantu" kata Hera.

Sementara itu Kai hanya tersenyum,melihat adiknya yang tumbuh menjadi gadis baik hati yang tak memandang siapa yang ada dihadapannya sekarang.

--

"Brengsek! Sekarang Hera mulai deket sama Jeongin!"

Jeno,pria yang kapan saja bisa menjadi arogan bak monster,ia marah saat ini,dengan Jeongin,dengan dirinya sendiri.

"Jen,segitunya elo ngga pengen liat Hera deket sama orang lain" Kata Hyunjin.

"Lo kan baru kenal sama dia,baru jadi murid baru kali,gausah keburu buru" kata Haechan.

Mata elang Jeno lagi lagi mengitari kedua temanya yang tidak tau tempat untuk meledeknya saat ini,hingga akhirnya Haechan dan Hyunjin langsung terdiam,sementara Han hanya bisa diam dan tak berani mengambil alih kemarahan Jeno saat ini.

Tak butuh waktu lama,Jeno justru kini memutuskan pergi dari base camp tempat mereka berempat tongkrongan. Ia sudah sangat kesal dan merasa hari ini adalah hari buruk.

--

"Eh kayaknya pulang lewat sini cepet deh. Iya ngga sih dek?" Tanya Kai.

"Sok tau,orang baru kita,nyasar tau rasa" kata Hera.

"Yeee dikira kaka gapernah kesini,kaka inget nih,dulu waktu smp temen kaka ada yang satu komplek sama Jeongin" jelas Kai yang ingin meyakinkan adiknya.

"Iya dah iya serah kaka ajaa" pasrah Hera

Hera dan Kai baru saja selesai mengantarkan Jeongin kerumahnya,saat mereka pulang seperti inilah situasinya,dimanapun,kapanpun,mereka bisa untuk berdebat tentang hal kecil sekalipun.

AmigdalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang