Tap
Tap
TapLangkah kaki seorang pria menggema memenuhi lorong sebuah perusahaan keamanan terbesar di Korea Selatan, BS Group. Sesampainya di depan sebuah pintu bertuliskan 'CEO', pria tersebut masuk setelah sebelumnya mengetuk pintu untuk meminta ijin.
"Dia sudah mengetahui semuanya," kata pria itu pada direkturnya yang sedang memandang landscape kota Seoul melalui dinding kaca kantornya.
"Bereskan mereka malam ini."
Setelah titah itu dikeluarkan, pria itu segera undur diri dan mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang yang sudah menunggu panggilan darinya.
"Lakukan malam ini dengan rapi."
"Baik Kapten."
-❣-
Do Kyungsoo keluar dari kamarnya setelah yakin tampilannya sempurna untuk bertemu kekasihnya. Saat melewati ruang keluarga, dia melihat hyung-nya sedang menonton tv bersama Ahn ahjumma. Kyungsoo pun mendekati mereka dan memeluk hyung tersayangnya itu dari belakang.
"Hyung, aku pergi dulu. Jangan lupa makan, jangan tidur terlalu malam. Aku akan pulang dengan cepat. Aku janji hyung."
Tidak ada jawaban yang terucap. Kyungsoo tau, seberapa panjangpun dia berbicara, hyung-nya ini tidak akan bisa merespon. Sebagai penderita ASD, dapat mengalihkan fokus pada lawan bicara pun sudah baik.
"Aku mencintaimu, Kwangsoo hyung," lanjut kyungsoo sambil mengeratkan pelukannya.
Kyungsoo tidak mengerti mengapa berat rasanya untuk meninggalkan Kwangsoo saat ini. Padahal dia sudah sering meninggalkan hyung-nya itu bersama Ahn ahjumma. Ingin rasanya dia tetap diam di rumah, namun dia harus segera bertemu kekasihnya. Dia harus memberikan sesuatu kepada kekasihnya itu. Sesuatu yang sangat berharga.
Setelah cukup lama memeluknya, Kyungsoo pun melepaskan pelukannya dan mencium puncak kepala Kwangsoo dengan lembut.
"Aku titip hyung-ku, ahjumma. Kunci semua pintu, jangan biarkan Kwangsoo hyung sendiri, juga jangan bawa dia keluar untuk saat ini. Segera hubungi aku jika ada sesuatu yang aneh terjadi," kata Kyungsoo kepada Ahn ahjumma.
"Tentu. Berhati-hatilah."
"Maaf merepotkanmu, ahjumma."
"Tak apa Kyungsoo, kalian sudah kuanggap anak sendiri."
"Terima kasih, aku pergi dulu," jawab Kyungsoo sambil tersenyum.
-❣-
Seorang wanita sedang sibuk di dapurnya saat seseorang tiba-tiba memeluknya dari belakang. Sesaat tubuh wanita itu menegang, tapi kemudian kembali relax saat menyadari siapa yang memeluknya.
"Kyungsoo duduklah, masakannya sebentar lagi selesai," kata wanita itu. Namun yang diajak bicara tidak kunjung memberikan respon.
"Kyungsoo..."
"Biarkan seperti ini lebih lama Hyesoo. Setidaknya sampai kau menyelesaikan masakanmu."
Mendengar itu, Hyesoo pun hanya diam dan melanjutkan kegiatan memasaknya yang sempat terhenti sebentar. Benar saja, setelah Hyesoo selesai, Kyungsoo kemudian melepaskan pelukannya. Mereka pun duduk di meja makan dan memulai makan malam mereka.
"Wahh masakanmu memang paling enak," kata Kyungsoo sesaat setelah dia menghabiskan makan malamnya.
"Jangan bilang begitu saat masakanmu ternyata lebih enak dari masakanku. Aku merasa kau sedang menghinaku," kata Hyesoo dengan wajah merajuk nya.
"Tapi masakan kekasih memang jauh lebih enak," kata Kyungsoo sambil tertawa. Wajah Hyesoo pun merona mendengar ucapan kekasihnya itu.
Setelah menghentikan tawanya, Kyungsoo segera mengeluarkan sebuah kotak perhiasan berlapis beludru.
"Selamat ulang tahun Hyesoo," kata Kyungsoo sambil meletakkan kotak tersebut di atas meja makan.
Melihat hal itu pun, Hyesoo menjadi bingung. Pasalnya ulang tahunnya masih besok, dan saat ini jam belum menunjukkan pukul 12 tengah malam.
"Mengapa kau memberikannya sekarang? Bukankah ulang tahunku masih ada beberapa jam lagi?"
"Entahlah, aku hanya ingin memberikannya sekarang."
"Bukalah kadomu," lanjut Kyungsoo
Hyesoo pun membuka kado yang diberikan Kyungsoo. Senyum Hyesoo pun mengembang melihat isi kado tersebut. Kyungsoo memberikan sebuah kalung emas putih dengan bandul berbentuk kunci. Pada bandul tersebut terdapat birthstone-nya, batu topaz berwarna pink. Terlihat sederhana memang, tapi sangat indah saat dipadukan dengan kulit putih Hyesoo. Selain itu, Kyungsoo tau bahwa wanitanya ini lebih menyukai sesuatu yang simple.
"Wahh kau memang tau kesukaanku. Ini benar-benar indah."
"Mau kupasangkan?" tawar Kyungsoo.
"Tentu. Kau harus melakukannya untuk menambah kesan romantis. Kapan lagi kau mau melakukan sesuatu yang romantis seperti ini" jawab Hyesoo sambil tertawa.
"Kau benar-benar ingin aku menjadi lelaki yang romantis rupanya," jawab Kyungsoo sambil tertawa dan berjalan mendekati Hyesoo.
"Aku akan melakukan hal romantis padamu mulai sekarang," lanjut Kyungsoo sambil mengambil kalung tersebut.
"Jangan!! Jantungku akan melemah setiap harinya jika kau melakukan itu," jawab Hyesoo sambil tertawa dengan pipinya yang memerah.
"Hyesoo.." panggil Kyungsoo sambil mulai memasangkan kalung itu pada leher Hyesoo.
"Jaga baik-baik kalung ini. Jangan sampai hilang, dan jangan sampai orang lain menyentuhnya. Kalung ini benar-benar sangat berharga," kata Kyungsoo dengan nada yang tiba-tiba serius.
Hyesoo segera berbalik menghadap Kyungsoo setelah kalungnya terpasang sempurna. Wanita ini merasa sedikit kejanggalan dengan kata-kata Kyungsoo barusan, namun dia berusaha untuk berpikir positif.
"Tentu. Kalung ini sangat berharga, karna diberikan oleh orang yang juga sangat berharga untukku," jawab Hyesoo mengabaikan gelagat aneh Kyungsoo.
Kyungsoo tersenyum mendengar jawaban Hyesoo. Segera saja dia memeluk Hyesoo dengan erat, seakan-akan wanitanya itu akan pergi saat dia melepaskan pelukannya.
"Aku mencintaimu, Agen Park Hyesoo. Sungguh-sungguh mencintaimu."
Hyesoo tersenyum mendengar kata-kata Kyungsoo. Diapun membalas pelukan Kyungsoo tak kalah erat.
"Aku juga mencintaimu, Kapten Do Kyungsoo."
-TBC-
21September 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Agent
FanfictionPelatihan yang diterimanya sejak kecil membuat Do Kyungsoo menjadi salah satu agen rahasia terbaik di Korea Selatan. Dia berusaha mengungkapkan tersangka pembunuhan keluarganya. Namun saat dia menemukan titik terang, sebuah nasib buruk menimpanya. D...