Be Crazy

1K 81 17
                                    

Disclaimer : Disini saya cuma berimajinasi bebas tentang couple favorite saya, jadi jangan sangkut pautkan dengan kehidupan nyata mereka

Happy Reading ~

Alunan musik klasik terdengar disebuah apartment mewah kediaman dua bersaudara Wang. Alunan musik yang terdengar seperti elegy yang menyakitkan. Helaan nafas putus asa seperti orang yang bosan hidup terdengar dari bibir putra sulung keluarga Wang. Wajah tampan itu kini terpancar penderitaan.

Houxuan, sibungsu Wang yang baru saja keluar dari kamarnya menatap bosan pemandangan yang hampir setiap hari dilihatnya.

“Ayolah Ge, ini bukan akhir dunia,”

Menghempaskan tubuhnya disamping sang kakak. Mematikan musik klasik yang terdengar menggelikan ditelinga. Mengabaikan delikan tajam yang diarahkan padanya. Sejak kapan musik dengan nada mellow itu jadi favorite Wang Yibo. Melirik malas kakak sulungnya. Apa ia terlalu shock, karena cintanya ditolak untuk kesekian kalinya.

“Kau itu seperti pangeran yang sedang jatuh cinta untuk pertama kalinya. Ayolah Ge, apartment ini bukan kuburan Romeo. Jangan merenung disini. Lupakan mahasiswa baru itu. Masih banyak orang yang mau denganmu.” Cerca Houxuan mencoba memberi sedikit nasihat.

“Tidak, Didi. Dalam hidup Gege hanya dia yang bisa masuk dalam hatiku. Datang membawa seluruh hidup Gege. Kalau tidak selain dia, seumur hidup gege tidak mau menikah.” Racau Yibo. Helaan nafas terdengar lagi dari bibirnya.

“Sudahlah jangan begitu, ayo keluar. Aku lapar!!”. Houxuan menarik tangan Yibo paksa. Menyeretnya keluar dari apartment. Lama-lama ia ikutan gila kalau terus mendengar racauan tidak jelas gegenya.

Kedua remaja tampan itu kini tengah berjalan beriringan menyusuri jalanan kota dengan wajah antusias. Oh! Sepertinya kita salah, hanya wajah sibungsu Wang yang terlihat cerah. Houxuan sudah membayangkan makanan-makanan enak yang akan masuk dalam perutnya. Sedangkan Yibo, wajahnya nampak lesu mengikuti langkah Houxuan adiknya dengan malas. Mengedarkan pandangan hingga matanya menemukan sosok manis yang beberapa hari terakhir ini memenuhi pikirannya. Langkah Wang Yibo terhenti memandang sosok itu dengan mata berbinar cerah. Sudut bibirnya tertarik keatas membentuk senyuman bahagia. Diseberang jalan sana. Xiao Zhan. Laki-laki manis yang berhasil merebut hatinya, sedang menenteng alat lukis. Wajah cantik itu tersenyum saat anak kecil tak sengaja menabrak tubuhnya. Tersenyum lembut, terkekeh kecil sesekali mengacak rambut anak kecil itu.

Tanpa sadar Yibo melangkahkan kakinya. Menyeberangi jalan. Ia benar-benar melupakan dunianya. Bahkan ia tidak memperdulikan rambu lalu lintas yang belum menampakkan warna merah. Ia terus saja berjalan, yang ia inginkan hanya segera menghampiri pujaan hatinya.

Wang Houxuan terus saja mengoceh tentang makanan tanpa tau kalau gegenya kini dalam bahaya. Houxuan menghentikan langkahnya mendengar orang-orang disekitarnya berteriak histeris.

“Ada ap-pa?”. Matanya membulat horor. Meneguk salivanya susah. Disana. Ditengah jalan raya Wang Yibo berjalan dengan santai. Seenaknya menyeberang jalan tanpa mengindahkan peraturan lalu lintas. Pandangan mata Gegenya itu tertuju kedepan. Terarah pada - ah! Menepuk keningnya frustasi. Ia akui Gegenya itu, Wang Yibo sangat sempurna. Tampan. Kaya dan Pintar. Tapi kenapa sekalinya jatuh cinta malah jadi orang yang idiot ckck!!.

Tersadar dari keterkejutannya. Houxuan langsung berlari saat melihat sebuah truk melaju kencang menuju Gegenya yang terlihat tidak menyadari karena asyik memandangi Xiao Zhan. Bungsu Wang itu menerjang tubuh Yibo, mendorong sampai keduanya jatuh terbaring disisi badan jalan.

Brukh~

“uukkh .. sakit,” Rintih Houxuan. Lantas ia beranjak duduk. “Ish!! Badanku. YA, GEGE!! APA KAU SUDAH GILA HAH??” Semburnya lagi.

“Houxuan apa-apaan kau ini, badanku sakit semua.” Wang Yibo merintih. Ia berdiri dengan tertatih disusul Houxuan dengan wajah memerah menahan amarah.

“AKU MENYELAMATKANMU BODOH!!”

“Kalian tidak apa-apa?” Sebuah suara mengalihkan perdebatan dua bersaudara itu.

Sesaat pandangan Wang Yibo dan Xiao Zhan bertemu. Saling menyelami manik masing-masing. Keduanya merasakan jantung mereka berdebar kencang saat manik mereka bertemu. Ya, Xiao Zhan akui sejak pertama bertemu memang ada rasa berbeda saat bertatap muka dengan Wang Yibo. Tapi ia belum yakin dengan itu, makanya ia selalu menolak pernyataan cinta Yibo setiap kali mereka bertemu. Itu terlalu tiba-tiba untuknya yang masih awam dengan dunia percintaan. Selama ini dunianya hanya terfokus pada lukisan.

“hm.. kalian tidak terluka?” Xiao Zhan pertama kali buka suara.

“Ah.. aku-...”

“Dia sama sekali tidak terluka.” potong Houxuan. “Dari ujung rambut sampai ujung kaki dia jatuh cinta padamu. Setiap melihat senior jantungnya berdebar keras. Waktu terasa berhenti. Otak jeniusnya sudah benar-benar gila. Menabrak patung, menabrak mobil, hampir kecelakaan. Tapi tidak sendiri, aku dilibatkan.” Houxuan mengambil nafas sejenak. Ia benar-benar emosi melihat tingkah gegenya itu. “Besok senior ada acara?” Lanjutnya dengan senyum lembut.

“A-apa?”. Xiao Zhan mengernyit heran. Saat mendengar perubahan suara Houxuan.

“Besok jam 4 sore di Lotte World. Temui gegeku disana.”

Wang Yibo menarik Houxuan agak menjauh dari Xiao Zhan, saat melihat tatapan bingung laki-laki manis yang ia sukai itu.

“Ish! Kenapa kau yang jadi bicara semuanya.” Protes Yibo. “Gege mu ini juga masih bisa bicara.”

“Bodoh! Aku sedang membantu gege.”

“Aku bisa bilang sendiri.” Ujar Yibo yang masih tidak terima. Lantas mendorong Houxuan agar pergi.

“Baiklah, ada cinta saudaramu sendiri disisihkan.” Gerutu Houxuan tapi toh ia tetap melangkah pergi.

“Sudah sana pergi.” Usir Yibo.

“Iya..iya, ck!”

Setelah beberapa langkah ia berhenti. Ck! Yang memegang keuangan kan Gege nya itu. Terus ia harus kemana sekarang. -ah! Lebih baik ia ke Cafe sepupunya, Zhuocheng. Lumayan makanan gratis untuk perutnya yang malang. Sekalian menemui Jiyang, hehe ....

“Maaf, tadi adikku sudah berbicara yang tidak-tidak.” Wang Yibo melangkah kembali menghampiri Xiao Zhan.

Laki-laki manis itu hanya diam tanpa ekspresi diwajahnya membuat Yibo menelan ludah gugup. Sesaat suasana mereka hanya dilanda keheningan.

Wang Yibo mendongak karena sedari tadi menunduk, tak berani memandang pujaan hatinya. Menatap Xiao Zhan yang sedang terkikik geli. Wang Yibo bersumpah tidak ada pemandangan yang lebih indah dari ini. Ia menggenggam tangan Xiao Zhan, membawa tangan itu kedepan bibirnya. Mengecupnya, menyalurkan betapa serius cintanya pada laki-laki manis didepannya.

Wang Yibo tersenyum puas saat melihat rona peach dipipi Xiao Zhan. Ia lantas membawa Xiao Zhan kedalam dekapan hangatnya.

“Wo ai ni.”

Xiao Zhan tak menjawab. Tapi saat Yibo merasakan pelukan erat dipinggangnya ia tersenyum sangat puas. Tak sia-sia ia menyatakan cinta setiap hari. Baiklah, sekarang ia harus mengikat Xiao Zhan dalam jerat pesonanya. Tanpa tau kalau Laki-laki dipelukannya sudah benar-benar jatuh cinta padanya.

END~~

Oke, pertama kalinya menulis tentang YiZhan. Semoga suka~~

Bye~bye ....

Story of YiZhan (Wang Yibo×Xiao Zhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang