☘ 1 ☘

219 44 6
                                    

Brittany atau yang lebih di kenal dengan panggilan Bini, karena pelafalan namanya yang sulit. Berdecak dan melipat kedua tangannya di depan dada.

Perempuan cantik dengan setelan seragam sekolah yang berantkan menatap lelaki yang lebih tua darinya itu dengan jengah.

"Sebentar lagi kamu kelas tiga, tidak jera juga?" tegur tuan Park dengan nada yang lelah. Ia kembali melihat catatan siswa di depannya dengan kepala yang pening. Buku itu sudah tebal, beliau sampai bingung dimana harus mencatat kasus terbaru.

Bini seolah tidak peduli ia hanya mengangkat bahunya, segan.

"Huh, dan kamu, aduh! Bapak kaget kamu kenapa bisa ikut perkelahian 'sih?"

Seorang gadis dengan rambut pendek sebahu mengangkat kepalanya, dan seketika menunduk dengan hormat, "Maaf pak, saya salah"

"Cks payah!"

Tuan Park kembali melihat Bini dengan tangan mengelus dadanya, sabar.

"Karena kalian bikin kericuhan saat jam pelajaran, tolong panggil orang tua. Terutama kamu Kang Bini! Bapak tidak ingin supir atau bibi yang datang ya, mengerti?"

"Si bapak! Daddy saya 'tuh sibuk! Saya telepon saja engga di angkat! Bapak pernah liat sendiri 'kan?!"

"Saya tidak peduli Kang Bini, panggil beliau kemari. Sudah kalian boleh menunggu diluar. Jangan coba kabur! Saya ingin mengajar dulu"

----

"Maaf ya yah, Maafin Yumin. Yumin tunggu di sekolah ya yah? Ayah kabarin kalau sudah didepan. Mm.. Maaf yah" ujar Yumin pada seseorang yang ada di sebrang sana dengan perasaan tidak enak.

Sekali lagi Bini menatap  s̶a̶h̶a̶b̶a̶t̶ bukan musuhnya dengan gelengan kepala. Heran dia.

"Payah banget sih, gitu aja pakai minta maaf segala!"

Yumin menyimpan kembali ponsel dalam saku rok lalu menatap nyalang kearah cewek yang bikin dia dalam masalah, "Gara-gara kamu tau! Aku engga suka ngerepotin ayah!"

"Terus kenapa lu telepon ayah lu? Bego! Engga usah kali nanti lelaki tua itu juga akan membebaskan kita. Mentok-mentok sebelum pulang kita disuruh beresin perpustakaan, gampang!"

"Ish! Tidak baik melanggar perintah guru, kita harus patuhi. Ayah juga harus tau, kita engga boleh bohong!"

Bini menghela nafasnnya dan mengangkat tangannya ke udara. Menyarah dia.

"Mau kemana? Jangan kabur!"

"Kantin elah! Pak Park ngajar 2 jam gila kali nunggu depan ruangannya, gabut"

"Aku ikut ya? Nunggu ayah"

"Seterah"

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

・・

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

Ong Seongwoo tersenyum saat menyusuri lorong sekolah milik anaknya yang masih terbilang sepi karena memang masih jam pelajaran. Lelaki berkepala tiga itu tidak pernah melunturkan senyum dari wajahnya. Dia senang padahal hari ini untuk pertama kali ia di panggil ke ruangan BK karena anaknya melakukan kesalahan.

Aneh memang, bapak satu anak ini malah senang saat anaknya menelepon dan memintanya segera datang ke sekolah.

Bagaimana tidak? Ini kali pertama seorang Ong Yumin melanggar aturan, sedari sekolah dasar anaknya terlalu mematuhi aturan. Sampai Seongwoo greget sendiri. Karena dia juga ingin merasakan anaknya nakal di sekolah. iyain aja buat bapak satu ini

[DISCONTINUE] C A N I L O V E Y O U ? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang